Di Badung, Puluhan Ribu Warga Belum Rekam Data e-KTP
Kendati upaya jemput bola dalam rangka perekaman data kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) sudah sering dilakukan, namun sampai saat ini jumlah warga Badung yang belum merekam mencapai puluhan ribu jiwa.
MANGUPURA, NusaBali
Data terbaru, dari total warga Badung yang wajib KTP berjumlah 376.396 jiwa, ada sekitar 43.953 jiwa yang belum melakukan perekaman data.
“Dari data kami, yang sudah merekam 332.443 atau 88,32 persen. Sementara yang belum perekaman 43.953 atau 11,68 persen, paling banyak di Kuta Selatan. Dan sampai saat ini yang sudah cetak 240.522 atau 72,35 persen dan yang belum 91.921 atau 38,22 persen,” tutur Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Badung Putu Suryawati, Kamis (2/11).
Pihak Disdukcapil Badung mengakui banyak faktor yang menyebabkan masih relatif banyak warga yang belum melakukan perekaman. Di antaranya bekerja di luar negeri atau kuliah di luar daerah, warga tidak mau melakukan perekaman karena beranggapan pembuatan KTP dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) itu sudah KTP elektronik. Kemudian, banyak penduduk yang memiliki KK di Badung, tapi orangnya tidak ada di Badung. “Bahkan ada beberapa keluarga yang beranggapan bahwa orang yang sakit atau orang dengan gangguan jiwa tidak perlu melakukan perekaman. Ini yang menjadi kendala bagi kami,” aku Suryawati. Padahal, kewajiban memiliki e-KTP berlaku untuk seluruh warga Indonesia.
Menyikapi hal ini, Disdukcapil akan terus berupaya memberikan pemahaman kepada warga agar mereka bersedia melakukan perekaman segera. Dengan begitu seluruh warga Badung terdata dengan baik. “Kami targetkan itu pada bulan Juli 2018 perekaman seluruhnya sudah tuntas,” tegasnya.
Terkait banyak warga yang belum melakukan perekaman berada di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Suryawati menyatakan akan mendata ulang kembali warga di kawasan tersebut untuk memudahkan melakukan perekaman. “Nanti kami akan menyasar rumah-rumah penduduk, terutama untuk yang sakit dan yang sudah tua,” katanya.
Sebagaimana diketahui Disdukcapil Badung pada September lalu mendapatkan tambahan blangko dari pusat sebanyak 4 ribu keping. Dengan tambahan tersebut, berarti sepanjang Januari – September 2017 total sudah ada 20 ribu keping yang didistribusikan ke Badung. *asa
“Dari data kami, yang sudah merekam 332.443 atau 88,32 persen. Sementara yang belum perekaman 43.953 atau 11,68 persen, paling banyak di Kuta Selatan. Dan sampai saat ini yang sudah cetak 240.522 atau 72,35 persen dan yang belum 91.921 atau 38,22 persen,” tutur Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Badung Putu Suryawati, Kamis (2/11).
Pihak Disdukcapil Badung mengakui banyak faktor yang menyebabkan masih relatif banyak warga yang belum melakukan perekaman. Di antaranya bekerja di luar negeri atau kuliah di luar daerah, warga tidak mau melakukan perekaman karena beranggapan pembuatan KTP dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) itu sudah KTP elektronik. Kemudian, banyak penduduk yang memiliki KK di Badung, tapi orangnya tidak ada di Badung. “Bahkan ada beberapa keluarga yang beranggapan bahwa orang yang sakit atau orang dengan gangguan jiwa tidak perlu melakukan perekaman. Ini yang menjadi kendala bagi kami,” aku Suryawati. Padahal, kewajiban memiliki e-KTP berlaku untuk seluruh warga Indonesia.
Menyikapi hal ini, Disdukcapil akan terus berupaya memberikan pemahaman kepada warga agar mereka bersedia melakukan perekaman segera. Dengan begitu seluruh warga Badung terdata dengan baik. “Kami targetkan itu pada bulan Juli 2018 perekaman seluruhnya sudah tuntas,” tegasnya.
Terkait banyak warga yang belum melakukan perekaman berada di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Suryawati menyatakan akan mendata ulang kembali warga di kawasan tersebut untuk memudahkan melakukan perekaman. “Nanti kami akan menyasar rumah-rumah penduduk, terutama untuk yang sakit dan yang sudah tua,” katanya.
Sebagaimana diketahui Disdukcapil Badung pada September lalu mendapatkan tambahan blangko dari pusat sebanyak 4 ribu keping. Dengan tambahan tersebut, berarti sepanjang Januari – September 2017 total sudah ada 20 ribu keping yang didistribusikan ke Badung. *asa
Komentar