nusabali

Taman Agung Proklamasi Segera Rampung

  • www.nusabali.com-taman-agung-proklamasi-segera-rampung

Taman Agung Proklamasi ini merupakan miniatur dari rumah bersejarah yang merupakan kediaman Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta yang kini bernama Jalan Proklamasi.

Telan Rp 10 Miliar, Tanah Menyewa dari Pemprov Bali


DENPASAR, NusaBali
Pembangunan Taman Agung Proklamasi yang berlokasi di Jalan Tantular Barat, Denpasar ini kini masih dalam proses pengerjaan. Ditarget dua bulan lagi, pembangunan bernilai sejarah yang digagas Yayasan Kepustakaan Bung Karno ini bakal rampung dikerjakan sehingga pada awal Januari 2018, masyarakat bisa menikmatinya.

Menurut Ketua Yayasan Kepustakaan Bung Karno, Gus Marhaen, Taman Agung Proklamasi ini lokasinya berada di sebelah utara atau tak jauh dari Museum dan Perpustakaan Bung Karno yang lebih dulu berdiri yakni di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 atau di Raya Puputan No 80, Dangin Puri Klod, Denpasar Timur.

Ditemui disela-sela memantau pekerja, kemarin, Gus Marhaen mengatakan, Taman Agung Prokmasi ini berdiri di atas lahan sekitar 10 are yang disewanya dari Pemerintah Provinsi Bali. “Lokasinya saya buat memang memanjang ada lorongnya. Lorongnya saja panjangnya sekitar 200 meter. Nanti di sini akan dipajang sebanyak 1.145 karya lukisan tentang Bung Karno berukuran besar,” ujarnya.

Gus Marhaen menyebut lorong tersebut sebagai lorong waktu bersejarah menuju jembatan emas kemerdekaan. “Finish dari lorong ini ada sebuah kali. Nah, tatkaala berbicara sastra sejarah, Bung Karno sering mengucapkan kita menuju jembatan emas kemerdekaan. Jadi, inilah bentuk perhatian saya bagaimana saya kolaborasikan sebuah sejarah menjadi sesuatu yang nyata untuk kepentingan generasi kita,” jelasnya.

Dikatakan, Taman Agung Proklamasi ini merupakan miniatur dari rumah bersejarah yang merupakan kediaman Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta yang kini bernama Jalan Proklamasi dimana teks Proklamasi  Kemerdekaan itu dibacakan pada 17 Agustus 1945.

“Sekarang di sana kan hanya ada patung atau tugu, sedangkan rumahnya sudah hilang. Nah di sini saya bikin minatur rumah bersejarah itu yang menggambarkan aslinya. Ini satu-satunya di Indonesia,” kata Gus Marhaen penuh semangat.

Gus Marhaen mengaku tergerak untuk membangun Taman Agung Proklamasi ini agar generasi muda Indonesia mengetahui dan memahami tentang sejarah bangsanya. “Proklamasi kan pancernya Kemerdekaan. Tanpa Proklamasi mana tahu kita ini merdeka,” ucapnya.

Di Taman Agung Prokmasi itu, kata Gus Marhaen, juga akan berdiri tiang bendera yang menunjukkan hari, bulan, dan tahun Kemerdekaan RI, yakni 17, 8, dan 45. “Kalau tahunnya 1945 ya saya simpulkan saja 45. Kalau saya bikin 1.945 tiang bendera kan sangat banyak sekali,” ujarnya.

Tak hanya itu, dalam taman itu juga dipajang sejumlah lukisan yang menggambarkan Bung Karno, mulai saat ibundanya hamil hingga Bung Karno wafat. “Di sana juga nanti ada tempat tidur, lemari serta barang-barang berserajah lainnya yang ada di rumah Bung Karno dulu. Bahkan gentengnya dari rumah aslinya saya pakai di sini,” katanya sembari menyebut pembangunan ini menghabiskan dana sekitar Rp 10 miliar. “Ini di luar sewa tanah lho, ini murni uang saya pribadi. Mestinya negara dan masyarakat mengapresiasi apa yang saya lakukan ini,” imbuhnya.

Yang menarik, seperti pantauan NusaBali, kemarin, tampak sejumlah pekerja yang merupakan seniman dari Jawa sedang menyelesaikan tulisan tangan pidato Bung Karno di dinding sepanjang sekitar 25 meter. “Ini prosesnya sangat rumit, tak banyak orang bisa mengerjakan. Bahkan saya khusus datangkan seniman dari Jawa untuk mencontek tulisan tangan Sukarno dari pidato-pidato yang ada di buku ‘Dibawah Bendera Revolusi Jilid II. Nanti tulisan ini bertinta emas,” ujarnya.

Gus Marhaen menarget, pembangunan Taman Agung Prokmasi ini selesai dua bulan lagi atau awal  2018. “Saya memang kebut pengerjaannya, bahkan dikerjakan siang malam, supaya awal tahun 2018 nanti, masyarakat bisa menikmati Taman Agung Proklamasi ini. Selain nanti masyarakat bisa melihat foto-foto, benda bersejarah peninggalan Bung Karno, juga bisa berselfie ria di sini. Seperti namanya taman, ya saya buat hijau dan asri,” kata pengagum berat Presiden RI pertama, Ir Soekarno, ini. *isu

Komentar