Tak Disetujui Kawin Lagi, Jro Tapakan Ngamuk Bawa Keris
Nengah Lamud tidak mendapat izin dari istrinya untuk kawin lagi, hingga membuatnya histeris. Kini Nengah Lamud dirawat di RSJP Bali.
BANGLI, NusaBali
I Nengah Lamud alias Jro Tapakan, 60, warga Banjar Gelinggang, Kelurahan Kubu, Kecamatan/Kabupaten Bangli, mengamuk di rumahnya, Jumat (3/11) siang. Pria yang bekerja sebagai buruh lepas itu berteriak histeris sembari membawa keris.
Informasi yang terhimpun, sekitar pukul 11.30 Wita, Lamud mengamuk di rumahnya. Barang-barang yang ada di rumah tak luput dari amukannya. Barang-barang seperti lemari dijungkirbalikkan. Ketika itu, Lamud mengambil sebuah keris dan terus berteriak. Istrinya, I Nyoman Cadel, 50, yang saat kejadian berada di rumah, tak kuasa menghentikan amarah suaminya tersebut.
Warga sekitar yang mendengar teriakan dari rumah Lamud, akhirnya berdatangan. Warga yang khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, langsung melapor kepada pihak kepolisian.
Selang beberapa saat, pihak kepolisian dari Polsek Kota Bangli mendatangi TKP, dan mengamankan Lamud. Hasil koordinasi dengan pihak keluarga, diputuskan Lamud dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Pusat (RSJP) Bali di Kelurahan Kawan, Bangli.
Di sisi lain Panit I Unit Reskrim Polsek Kota Bangli Ipda Gede Sudana Putra mengungkapkan kejadian berawal dari Nengah Lamud bertemu seorang wanita inisial Wayan St, asal Kintamani. Keduanya bertemu di depan rumah Lamud. Pertemuan hanya berlangsung beberapa menit, kemudian Lamud kembali masuk ke rumah, sedangkan Wayan St pulang.
Kemudiam Lamud menghampiri istrinya, dan mengatakan ingin menikah lagi. Permintaan Lamud untuk menikah lagi tidak disetujui oleh Nyoman Cadel. Lamud yang mendapat jawaban penolakan, mendadak marah-marah serta merusak/menjungkirbalikkan barang-barang di rumahnya.
“Diduga perempuan yang diajak bertemu sebelumnya adalah kekasih Lamud,” ungkap Ipda Gede Putra, Jumat kemarin. Diakui, pihaknya yang mendatangi lokasi langsung mengamankan Lamud, dibantu warga setempat dan petugas kelurahan. Selanjutnya Lamud dibawa ke RSJP Bali, untuk dilakukan observasi.
Kapolsek Bangli Kompol Dewa Made Raka dikonfirmasi terkait alasan dibawanya Lamud ke RSJP, mengatakan hal tersebut dilakukan tidak lain hanya untuk mencarikan obat penenang. “Dicarikan obat penenang, tentu dilakukan pula observasi atas kondisi kejiwaan yang bersangkutan,” ungkapnya.
Disampaikan pula, Lamud mengamuk tidak sampai melukai keluarga maupun warga sekitar. Akibat yang ditimbulkan yakni kerugian material. *e
Informasi yang terhimpun, sekitar pukul 11.30 Wita, Lamud mengamuk di rumahnya. Barang-barang yang ada di rumah tak luput dari amukannya. Barang-barang seperti lemari dijungkirbalikkan. Ketika itu, Lamud mengambil sebuah keris dan terus berteriak. Istrinya, I Nyoman Cadel, 50, yang saat kejadian berada di rumah, tak kuasa menghentikan amarah suaminya tersebut.
Warga sekitar yang mendengar teriakan dari rumah Lamud, akhirnya berdatangan. Warga yang khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, langsung melapor kepada pihak kepolisian.
Selang beberapa saat, pihak kepolisian dari Polsek Kota Bangli mendatangi TKP, dan mengamankan Lamud. Hasil koordinasi dengan pihak keluarga, diputuskan Lamud dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Pusat (RSJP) Bali di Kelurahan Kawan, Bangli.
Di sisi lain Panit I Unit Reskrim Polsek Kota Bangli Ipda Gede Sudana Putra mengungkapkan kejadian berawal dari Nengah Lamud bertemu seorang wanita inisial Wayan St, asal Kintamani. Keduanya bertemu di depan rumah Lamud. Pertemuan hanya berlangsung beberapa menit, kemudian Lamud kembali masuk ke rumah, sedangkan Wayan St pulang.
Kemudiam Lamud menghampiri istrinya, dan mengatakan ingin menikah lagi. Permintaan Lamud untuk menikah lagi tidak disetujui oleh Nyoman Cadel. Lamud yang mendapat jawaban penolakan, mendadak marah-marah serta merusak/menjungkirbalikkan barang-barang di rumahnya.
“Diduga perempuan yang diajak bertemu sebelumnya adalah kekasih Lamud,” ungkap Ipda Gede Putra, Jumat kemarin. Diakui, pihaknya yang mendatangi lokasi langsung mengamankan Lamud, dibantu warga setempat dan petugas kelurahan. Selanjutnya Lamud dibawa ke RSJP Bali, untuk dilakukan observasi.
Kapolsek Bangli Kompol Dewa Made Raka dikonfirmasi terkait alasan dibawanya Lamud ke RSJP, mengatakan hal tersebut dilakukan tidak lain hanya untuk mencarikan obat penenang. “Dicarikan obat penenang, tentu dilakukan pula observasi atas kondisi kejiwaan yang bersangkutan,” ungkapnya.
Disampaikan pula, Lamud mengamuk tidak sampai melukai keluarga maupun warga sekitar. Akibat yang ditimbulkan yakni kerugian material. *e
Komentar