Dermaga Padangbai Masih Miring
Miringnya tiang dermaga bagian barat diperkirakan terjadi retak-retak di beberapa tiang penyangga.
AMLAPURA, NusaBali
Dermaga II Pelabuhan Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem yang miring sejak Senin (2/10) belum diperbaiki. Meski kondisinya miring, dermaga II tetap dioperasikan. Hanya saja yang diperbolehkan khusus penumpang dengan barang angkut di bawah 25 ton. Perbaikan dermaga II Padangbai diperkirakan menghabiskan biaya Rp 500 juta.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Lembar, Yanus Lentanga mengatakan petugas memantau secara ketat dermaga II agar tak cepat keropos. Hanya kapal-kapal tertentu yang bisa bongkar muat di Dermaga II dan truk-truk yang turun naik hanya yang mengangkut penumpang dengan berat di bawah 25 ton. Dikatakan, dermaga II didirikan pada tahun 2006 dan dioperasikan tahun 2010 dengan kapasitas tonase 2.000 GT. “Dermaga II masih dioperasikan. Kami masih menunggu persetujuan pusat untuk perbaikan,” terang Yanus Lentanga, Jumat (3/11).
Sepintas dermaga II kelihatannya normal, tidak ada kendala, tetapi secara teknis mengalami perubahan fisik. Miringnya tiang dermaga bagian barat diperkirakan terjadi retak di beberapa tiang penyangga. Untuk mengetahui pasti kerusakannya, dermaga mesti dibongkar. Kerusakan terjadi karena dermaga di bagian dalam telah keropos diguyur air laut 24 jam ditambah menahan beban kapal dan tronton yang lalu lalang. “Makanya setiap ada kapal besar yang mengangkut tronton dengan berat barang di atas 25 ton diarahkan bongkar muat ke Dermaga I,” pinta Yanus Lentanga.
Dikatakan, penumpang di Pelabuhan Padangbai relatif sepi. Nyaris tidak ada antrean selama ini. Meski demikian, petugas Polsek Kawasan Laut Padangbai tetap berjaga-jaga di tiga pos. Pos I memeriksa identitas penumpang dan kendaraan yang hendak berlayar, Pos II memeriksa identitas penumpang pejalan kaki dan Pos III memeriksa identitas penumpang, kendaraan dan barang bawaan yang baru turun dari kapal. Pemeriksaan rutin dilaksanakan selama 24 jam dipimpin Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Ketut Suharto Giri didampingi Wakapolsek AKP I Gede Suparwata. Juga sesekali melakukan pemeriksaan barang menggunakan anjing pelacak. *k16
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Lembar, Yanus Lentanga mengatakan petugas memantau secara ketat dermaga II agar tak cepat keropos. Hanya kapal-kapal tertentu yang bisa bongkar muat di Dermaga II dan truk-truk yang turun naik hanya yang mengangkut penumpang dengan berat di bawah 25 ton. Dikatakan, dermaga II didirikan pada tahun 2006 dan dioperasikan tahun 2010 dengan kapasitas tonase 2.000 GT. “Dermaga II masih dioperasikan. Kami masih menunggu persetujuan pusat untuk perbaikan,” terang Yanus Lentanga, Jumat (3/11).
Sepintas dermaga II kelihatannya normal, tidak ada kendala, tetapi secara teknis mengalami perubahan fisik. Miringnya tiang dermaga bagian barat diperkirakan terjadi retak di beberapa tiang penyangga. Untuk mengetahui pasti kerusakannya, dermaga mesti dibongkar. Kerusakan terjadi karena dermaga di bagian dalam telah keropos diguyur air laut 24 jam ditambah menahan beban kapal dan tronton yang lalu lalang. “Makanya setiap ada kapal besar yang mengangkut tronton dengan berat barang di atas 25 ton diarahkan bongkar muat ke Dermaga I,” pinta Yanus Lentanga.
Dikatakan, penumpang di Pelabuhan Padangbai relatif sepi. Nyaris tidak ada antrean selama ini. Meski demikian, petugas Polsek Kawasan Laut Padangbai tetap berjaga-jaga di tiga pos. Pos I memeriksa identitas penumpang dan kendaraan yang hendak berlayar, Pos II memeriksa identitas penumpang pejalan kaki dan Pos III memeriksa identitas penumpang, kendaraan dan barang bawaan yang baru turun dari kapal. Pemeriksaan rutin dilaksanakan selama 24 jam dipimpin Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Ketut Suharto Giri didampingi Wakapolsek AKP I Gede Suparwata. Juga sesekali melakukan pemeriksaan barang menggunakan anjing pelacak. *k16
Komentar