Bunga Bangkai Ditemukan di Kebun Warga
Tiga tangkai bunga bangkai tumbuh di Kebun Kemangi di Jalan Moh Yamin X Denpasar, Sabtu (4/11).
DENPASAR, NusaBali
Kebun tersebut diketahui milik Abdi Muchtar, 53, asal Palopo, Sulawesi Selatan yang tinggal di Jalan Palapa 12 nomor 2 Sesetan, Denpasar. Bunga bangkai tersebut tumbuh sejak sebulan lalu. Tapi, Abdi baru mengetahuinya setelah bunga tersebut semakin membesar dan menebar aroma amis.
Ditemui di lokasi, Sabtu kemarin Abdi mengatakan sebenarnya bunga bangkai ini sudah dua kali tumbuh di kawasan kebun miliknya. Namun kali ini bunga bangkai ini tumbuh tiga tangkai sekaligus dalam satu rumpun. Kendati kebunnya berlokasi di perkotaan dan tidak lembab, namun tumbuhan ini bisa tumbuh di areal kebun yang bekas kandang hewan peliharaan itu.
"Saya baru tahu ada bunga bangkai bisa tumbuh tiga dalam satu rumpun. Ini sih masih kecil dibanding yang pertama dulu sekitar lima tahun lalu. Karena, yang saat ini baru berumur sekitar satu bulan," kata Abdi. Menurut Abdi, dia tidak terlalu terkejut dengan tumbuhnya bunga bangkai tersebut, karena di wilayahnya di Palopo sangat sering mendapati bunga bangkai.
Menurut pegawai Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Provinsi Bali ini areal kebun miliknya ini merupakan bekas kandang sapi dan kambing. Sejak tidak digunakan untuk kandang lagi, areal ini beralih fungsi menjadi tempat perkebunan Kemangi dan pembuatan kompos. Saat itulah Abdi mendapati bunga bangkai ini.
"Bisa tumbuh subur, mungkin karena lahannya bekas kotoran hewan. Saya cari-cari informasi, memang bunga bangkai ini tak hanya hidup di tempat lembab, namun juga di bekas kandang. Karena pengaruh kotoran hewan," jelas Abdi. Abdi berencana mengubur bunga bangkai tersebut, sebab khawatir dikomplain warga sekitar. Maklum saja, aroma busuk dan amisnya akan menyebar.
Bunga bangkai yang paling besar tinggi 30 centimeter dengan diameter 20 centimeter. Sedangkan dua bunga lainnya setinggi 15 centimeter. Menurutnya, bunga bangkai ini berbeda dengan bunga Rafflesia Arnoldi. Bunga bangkai ini bisa tumbuh di kebun dan bisa dibudidayakan, sedangkan Raflesia Arnoldi tumbuh di hutan. Bunga bangkai memiliki tangkai dan daun yang berukuran lebar, warna daun ungu atau jingga, sedangkan raflesia tidak berdaun dan bertangkai warna daun merah. Kemudian bunga bangkai tumbuh di atas umbi yang berukuran besar, sedangkan raflesia tumbuh sebagai parasit. *m
Ditemui di lokasi, Sabtu kemarin Abdi mengatakan sebenarnya bunga bangkai ini sudah dua kali tumbuh di kawasan kebun miliknya. Namun kali ini bunga bangkai ini tumbuh tiga tangkai sekaligus dalam satu rumpun. Kendati kebunnya berlokasi di perkotaan dan tidak lembab, namun tumbuhan ini bisa tumbuh di areal kebun yang bekas kandang hewan peliharaan itu.
"Saya baru tahu ada bunga bangkai bisa tumbuh tiga dalam satu rumpun. Ini sih masih kecil dibanding yang pertama dulu sekitar lima tahun lalu. Karena, yang saat ini baru berumur sekitar satu bulan," kata Abdi. Menurut Abdi, dia tidak terlalu terkejut dengan tumbuhnya bunga bangkai tersebut, karena di wilayahnya di Palopo sangat sering mendapati bunga bangkai.
Menurut pegawai Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Provinsi Bali ini areal kebun miliknya ini merupakan bekas kandang sapi dan kambing. Sejak tidak digunakan untuk kandang lagi, areal ini beralih fungsi menjadi tempat perkebunan Kemangi dan pembuatan kompos. Saat itulah Abdi mendapati bunga bangkai ini.
"Bisa tumbuh subur, mungkin karena lahannya bekas kotoran hewan. Saya cari-cari informasi, memang bunga bangkai ini tak hanya hidup di tempat lembab, namun juga di bekas kandang. Karena pengaruh kotoran hewan," jelas Abdi. Abdi berencana mengubur bunga bangkai tersebut, sebab khawatir dikomplain warga sekitar. Maklum saja, aroma busuk dan amisnya akan menyebar.
Bunga bangkai yang paling besar tinggi 30 centimeter dengan diameter 20 centimeter. Sedangkan dua bunga lainnya setinggi 15 centimeter. Menurutnya, bunga bangkai ini berbeda dengan bunga Rafflesia Arnoldi. Bunga bangkai ini bisa tumbuh di kebun dan bisa dibudidayakan, sedangkan Raflesia Arnoldi tumbuh di hutan. Bunga bangkai memiliki tangkai dan daun yang berukuran lebar, warna daun ungu atau jingga, sedangkan raflesia tidak berdaun dan bertangkai warna daun merah. Kemudian bunga bangkai tumbuh di atas umbi yang berukuran besar, sedangkan raflesia tumbuh sebagai parasit. *m
1
Komentar