nusabali

Pura Besakih Dibuka Kembali untuk Wisatawan

  • www.nusabali.com-pura-besakih-dibuka-kembali-untuk-wisatawan

Sempat ditutup selama sebulan lebih akibat status Gunung Agung, Pura Besakih di Desa Pakraman Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem akhirnya kembali dibuka untuk kunjungan wisatawan, sejak Jumat (3/11).

Setelah Sebulan Lebih Ditutup karena Status Awas Gunung Agung


AMLAPURA, NusaBali
Personel Badan Pengelola Kawasan Pura Besakih yang jumlahnya mencapai 85 orang pun diaktifkan kembali bekerja. Pura Besakih sebetulnya masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung. Namun, Pura Besakih tetap dibuka untuk wisatawan, menyusul telah diturunkannya status Gunung Agung dari level IV (awas) ke level III (siaga), 29 Oktober 2017 lalu. Sebelumnya, Pura Besakih sempat sebulan lebih ditutup untuk wisatawan, sejak 22 September 2017, setelah status Gunung Agung naik ke level tertinggi IV (awas).

Manajer Operasional Badan Pengelola Kawasan Pura Besakih, I Ketut Sumendra, menyatakan dengan dibukanya kembali Pura Besakih untuk kunjungan wisatawan, maka 85 anggotanya diaktifkan lagi kerja, sejak 3 November 2017. Personel Badan Pengelola Kawasan Pura Besakih berjumlah 85 orang ini mengacu SK Gubernur Bali Nomor 1417/01-E/HK/2016.

Menurut Ketut Sumendra, 85 personel Badan Pengelola Kawasan Pura Besakih ini bekerja kembali sesuai bidang masing-masing, mulai dari petugas informasi, petugas tiket, petugas keamanan, petugas kebersihan, petugas pengontrol wisatawan yang membawa tiket di Bencingah Agung Pura Besakih, hingga petugas bidang pengawasan.

“Pura Besakih dibuka kembali untuk kunjungan wisatawan atas instruksi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta,” ungkap Ketut Sumendra saat dikonfirmasi NusaBali di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Minggu (5/11).

Sumendra menyebutkan, selama sebulan lebih penutupan Pura Besakih dari kunjungan wisatawan sebelumnya, hanya petugas kebersihan yang tetap dikerahkan melakukan aktivitas bersih-bersih di wilayah timur dan wilayah barat. Sedangkan sebagian besar dari total 85 petugas Badan Pengelola Kawasan Pura Besakih, praktis menganggur di pengungsian.

Kendati sudah dibuka kembali selama tiga hari terakhir, namun jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pura Besakih masih sepi. "Suasananya memang masih sepi. Kan Pura Besakih baru dibuka kembali untuk wisatawan sejak hari Jumat,” papar Sumendra.

Sejak dibuka kembali, Jumat lalu, kunjungan wisatawan per hari rata-rata hanya mencapai 150 orang. Rinciannya, 125 wisatawan asing dan 25 wisatawan domestik. Sedangkan dalam kondisi normal sebelum peningkatan status Gunung Agung, wisatawan yang datang rata-rata mencapai 1.150 orang per hari. Rinciannya, 850 wisatawan asing dan 300 wisatawan domestik.

Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin, Bendesa Pakraman Besakih, Jro Mangku Widiarta, mengatakan lokasi pura terbesar se-Indonesia ini masuk KRB III. Sebab, lokasi pura berada dua banjar yang berjarak hanya 6 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung, yakni Banjar Batumadeg dan Banjar Besakih Kangin.

"Sesuai hasil evaluasi, Pura Besakih masuk KRB III. Tapi, aktivitas Badan Pengelola Kawasan Pura Besakih sudah kembali melakukan kegiatan dan membuka kunjungan wisatawan, sejak hari Jumat," jelas Jro Mangku Widiarta.

Jro Mangku Widiarta menyebutkan, Desa Besakih mewilayahi 11 banjar. Dari jumlah itu, hanya 2 banjar yang masuk zona aman (di luar KRB III Gunung Agung), yakni Banjar Kunyit dan Banjar Kedundung. Sedangkan 9 banjar lainnya masuk KRB III Gunung Agung, masing-masing Banjar Temukus, Banjar Kiduling Kreteg, Banjar Kesimpar, Banjar Besakih Kawan, Banjar Besakih Kangin, Banjar Batang, Banjar Palak, Banjar Angsoka, dan Banjar Batumadeg.

Sementara itu, Camat Rendang I Wayan Mastra mengatakan, setelah dilakukan evaluasi wilayah rawan bencana, ternyata Pura Besakih masuk KRB III. "Meski demikian, Pura Besakih tetap dibuka untuk wisatawan. Pura Besakih juga tetap dibuka untuk pamedek (umat yang tangkil) buat melakukan persembahyangan," jelas Camat Wayan Mastra, Minggu kemarin.

Yang terpenting, kata Camat Mastra, semua pihak harus selalu siaga sesuai status Gunung Agung. Sebab, sewaktu-waktu status Gunung Agung bisa saja naik kembali ke level IV atau malah turun ke level II (waspada). Karena itu pula, wisatawan yang datang tidak leluasa bisa menikmati seluruh pelataran Pura Besakih yang terdiri dari 18 komplek pura. Mereka hanya mutar-mutar di seputar jaba Pura Penataran Agung Besakih dan sekitarnya. Pantauan NusaBali, Minggu kemarin, setelah melakukan foto-foto, wisatawan terlihat pergi meninggalkan Pura Besakih. *k16

Komentar