nusabali

Polisi Masih Kejar Jro Komang Swastika

  • www.nusabali.com-polisi-masih-kejar-jro-komang-swastika

Jajaran kepolisian masih memburu Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Gerindra, Jro Gede Komang Swastika alias Mang Jongol, yang diduga terlibat kasus narkoba jenis shabu.

Wakil Ketua DPRD Bali Diduga Kabur dari Jendela Kamarnya

DENPASAR, NusaBali
Jro Swastika diduga kabur melalui jendela kamar  di lantai II saat rumahnya digerebek polisi, Sabtu (4/11). Sedangkan 6 orang yang ditangkap polisi saat penggerebekan, sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasat Narkoba Polresta Denpasar, Kompol Wayan Arta Ariawan, menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melacak keberadaan Jro Komang Swastika, guna bisa mengungkap temuan 31 paket shabu dan senjata api dalam penggerebekan rumahnya di Jalan Batanta 70 Denpasar, kawasan Banjar Seblanga, Dauh Puri Kauh, Denpasar Barat.

"Kami masih memburu oknum Wakil Ketua DPRD Bali tersebut terkait barang bukti yang ditemukan di kediamannya di Jalan Batanta Nomor 70 Denpasar,” ujar Kompol Wayan Arta, Minggu kemarin.

Polresta Denpasar sendiri telah melakukan gelar perkara, Minggu kemarin, terkait penggerebekan rumah Jro Swastika. Gelar perkara yang dilakukan di Ruang Catur Prasetya Polresta Denpasar kemarin dipimpin langsung Wakapolresta Denpasar AKBP I Nyoman Artana didampingi Kasat Narkoba Polresta Denpasar, Kompol Wayan Arta Ariawan, serta pejabat Polresta Denpasar lainnya.

Terungkap, pengungkapan kasus dugaan peredaran shabu di rumah Jro Swastika merupakan pengembangan dari pemeriksaan pengedar shabu bernama I Gede Juniarta, yang sebelumnya ditangkap di sekitar Jalan Batanta Denpasar. Dari keterangan Gede Juniarta, terungkap satu paket shabu yang dibawanya didapat dari seorang bernama I Kadek Dandi Suardika yang tinggal di rumah Jro Swastika.

Dari situ, petugas Sat Narkoba Polresta Denpasar dengan personel seadanya langsung menuju rumah Jro Swastika untuk mencari Dendi. Konon, Dendi itu merupakan saudara tiri dari Jro Swastika. “Saat itu, Dandi ditemukan bersama empat orang lainnya sedang pesta shabu,” jelas sumber kepolisian yang ikut dalam gelar perkara kemarin.

Selanjutnya, petugas melakukan penggeledahan di beberapa kamar dalam rumah Jro Swastika yang diduga digunakan pelanggan untuk konsumsi shabu. Dari kamar yang dihuni Dandi, petugas mengamankan timbangan dan plastik klip. Saat melakukan penggeledahan, salah satu penghuni kamar bernama Rahman tiba-tiba memegang kaki petugas seraya minta ampun. Ketika disuruh membuka pintu kamar, Rahman mengakui kunci kamar dibawa istrinya, Semiati.

Petugas lalu membuka paksa pintu kamar tersebut. Ternyata, di kamar tersebut ditemukan barang bukti 23 paket shabu. “Berdasarkan keterangan Rahman, diketahui shabu tersebut didapat dari Dewi yang merupakan istri pertama Jro Swastika. Tapi, saat penggerebekan, Dewi sedang tidak di lokasi,” katanya.

Petugas kembali mengamankan seorang pengguna shabu, Didik Setiawan, yang sedang pesta narkoba bersama beberapa rekannya. Didik Setiawan mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari Made Kembar, yang merupakan adik Jro Swastika. Petugas kemudian melakukan penggeledahan kamar Made Kembar dan menemukan 7 paket shabu. “Tapi, Made Kembar ini juga tidak ada di lokasi, diduga sudah kabur saat penggeledahan,” ujar sumber tadi.

Sementara, saat dilakukan penggeledahan di kamar yang ditempati Jro Swastika, petugas awalnya tak bisa amsuk karena kamarnya dalam keadaan terkunci. Setelah dibuka paksa, kamar Jro Swastika sudah dalam keadaan kosong, dengan jendela kamar terbuka. “Kemungkinan, Jro Swastika kabur melalui jendela kamarnya ini,” katanya. Di kamar yang ditempati Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Gerindra ini, petugas menemukan 6 paket shabu dan sen jata pistol jenis Bareta.

Polresta Denpasar sendiri telah menetapkan 6 orang sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka diduga sebagai penyedia barang haram, masing-maisng Nurhasyim Bay Gawi, I Gede Juni Antara, I Kadek Dandi Suardika, Rahman, dan Semiati, dan Made Agus Sastrawan.

Sedangkan 6 paket shabu yang ditemukan dalam penggeledahan di kamar Jro Swastika, belum ditekahui siapa pemiliknya. “Untuk enam paket shabu tersebut belum bisa diarahka siapa kepemilikan. Sebab, kamar tersebut dihuni Jro Swastika bersama istrinya yang bernama Dewi. Sedangkan untuk kepemilikan senjata api dan senjata tajam, cenderung mengarah ke Jro Swastika,” tegasnya.

Hingga Minggu kemarin, Jro Swastika belum ditemukan polisi. Jajaran kepolisian masih mencari keberadaan Jro Swastika dan saudaranya, Made Kembar, yang diduga terlibat dalam peredaran shabu.

Sementara itu, Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo membenarkan ada 6 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka terkait penggerebekan di rumah Jro Swastika. "Ada 6 tersangka yang sudah kita amankan," ujar Kombes Hadi kepada detikcom secara terpisah, Minggu kemarin.

Sedangkan pemilik rumah yang notabene Wakil Ketua DPRD bali, Jro Swastika, masih diburu polisi untuk dimintai keterangan. Jro Swastika diduga kabur dari jendela belakang kamarnya di Lantai II saat penggerebekan terjadi.

Kombes Hadi menyebutkan, saat dilakukan penggerebekan di rumah Jro Swastika, petugas menemukan 31 paket shabu, senjata api pistol jenis Bareta, dan 3 unit airsoft gun. "Kita dapat informasi dari masyarakat bahwa di sini tempat transaksi, di mana diperjualbelikan narkotika jenis shabu," katanya. "Jadi, setiap pelanggan yang membeli harus memakai di tempat mereka beli ini. Selain menjual, dia juga memakai di situ karena ada pemakai-pemakai yang kita amankan," lanjut Kombes Hadi.

Sementara itu, rumah Jro Swastika masih dipolice line, Minggu kemarin. Garis polisi terlihat melintang dari 2 toko butik yang mengapit gerbang utama rumah sang Wakil Ketua DPRD Bali. Patung pria besar berbusana khas Bali era tua berada di sisi kiri gerbang. Dua patung singa diletakan di kiri dan kanan gerbang dengan sebuah papan ormas berada di atas gerbang.

Ada dua petugas berseragam dari Polresta Denpasar yang menjaga lokasi tempat ditemukannya 31 paket sabu tersebut. Menariknya, 2 unit CCTV dipasang di sudut atas gerbang. CCTV lainnya juga terpantai dipasang koridor lantai satu dan lantai dua bangunan. Informasinya, banyak CCTV yang dipasang di seluruh bangunan rumah ini. *rez

Komentar