Areal Parkir Belakang Pasar Umum Negara Jorok
Sejumlah warga maupun pedagang Pasar Umum Negara mengeluhkan kondisi areal parkir belakang pasar setempat.
NEGARA, NusaBali
Pasalnya, areal parkir dekat kawasan Pasar Inpres ini terkesan jorok. Setiap musim hujan, areal parkir salah satu pasar terbesar di kota Negara yang lama tidak mendapat sentuhan penataan ini berlumpur dan dipenuhi kubangan air, sehingga membuat tidak nyaman para pengguna jasa.
Setiap hari, kendaraan yang parkir di areal parkir belakang pasar ini, memang cukup banyak. Selain warga konsumen pasar, mobil penyalur barang dagangan di pasar setempat, juga kerap menggunakan areal parkir ini. Para pengguna areal parkir yang terkesan jorok ini dikenai retribusi sebesar Rp 1.000 untuk motor, sedangkan kendaraan roda empat dikenai Rp 2.000.
“Keadaan rusak begini sudah ada lima tahunan. Tetapi tidak pernah dihiraukan, namun bayar parkir tetap wajib,” kata pedagang di Pasar Inpres yang enggan dikorankan namanya, Minggu (5/11).
Juru parkir dari Perusda Jembrana yang ditemui sedang memungut retribusi parkir, mengaku sering mendapat komplin dari pengguna jasa. Terlebih ketika musim hujan. Mengenai keluhan itu, juga sudah disampaikan kepada atasannya. “Kadang kalau ada komplin, ya saya hanya bilang menjalankan tugas saja. Harap maklum saja. Karena kondisi tempat parkir rusak begini, yang parkir di sini berkurang,” ujar juru parkir.
Direktur Perusda Jembrana I Gusti Kade Kusuma Wijaya, mengakui memang sering mendapat keluhan warga mengenai kondisi areal parkir belakangan Pasar Umum Negara tersebut. Pihaknya sempat melakukan pengecekan, dan memohonkan perbaikan ke Dinas Koperindag Jembrana. “Wewenangnya ada di Dinas Koperindag. Kami sudah laporkan itu, dan kami juga mengharapkan bisa lebih ditata, biar lebih nyaman orang parkir di sana. Petugas kami tidak terus dikomplin,” katanya.
Sementara Kadis Koperindag Jembrana Made Gede Budhiarta, mengatakan untuk seluruh areal Pasar Umum Negara, sudah direncanakan bakal ditata. Begitu juga areal parkir belakang pasar. Penataan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2018. Nantinya, khusus tempat parkir akan dipusatkan di areal Terminal Penumpang Negara saat ini, setelah selesai pembangunan Terminal Penumpang Umum Negara di Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, yang kini juga masih dikerjakan.
“Nanti lahan parkir yang rusak di belakang pasar itu, rencananya tidak lagi digunakan tempat parkir. Tetapi khusus digunakan untuk tempat pengolahan sampah pasar. Penataan-penataan ini sudah kami rencanakan tahun ini, dan bertahap dilaksanakan mulai tahun depan. Jadi semua akan ditata, tidak hanya parkir saja,” ujarnya. *ode
Setiap hari, kendaraan yang parkir di areal parkir belakang pasar ini, memang cukup banyak. Selain warga konsumen pasar, mobil penyalur barang dagangan di pasar setempat, juga kerap menggunakan areal parkir ini. Para pengguna areal parkir yang terkesan jorok ini dikenai retribusi sebesar Rp 1.000 untuk motor, sedangkan kendaraan roda empat dikenai Rp 2.000.
“Keadaan rusak begini sudah ada lima tahunan. Tetapi tidak pernah dihiraukan, namun bayar parkir tetap wajib,” kata pedagang di Pasar Inpres yang enggan dikorankan namanya, Minggu (5/11).
Juru parkir dari Perusda Jembrana yang ditemui sedang memungut retribusi parkir, mengaku sering mendapat komplin dari pengguna jasa. Terlebih ketika musim hujan. Mengenai keluhan itu, juga sudah disampaikan kepada atasannya. “Kadang kalau ada komplin, ya saya hanya bilang menjalankan tugas saja. Harap maklum saja. Karena kondisi tempat parkir rusak begini, yang parkir di sini berkurang,” ujar juru parkir.
Direktur Perusda Jembrana I Gusti Kade Kusuma Wijaya, mengakui memang sering mendapat keluhan warga mengenai kondisi areal parkir belakangan Pasar Umum Negara tersebut. Pihaknya sempat melakukan pengecekan, dan memohonkan perbaikan ke Dinas Koperindag Jembrana. “Wewenangnya ada di Dinas Koperindag. Kami sudah laporkan itu, dan kami juga mengharapkan bisa lebih ditata, biar lebih nyaman orang parkir di sana. Petugas kami tidak terus dikomplin,” katanya.
Sementara Kadis Koperindag Jembrana Made Gede Budhiarta, mengatakan untuk seluruh areal Pasar Umum Negara, sudah direncanakan bakal ditata. Begitu juga areal parkir belakang pasar. Penataan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2018. Nantinya, khusus tempat parkir akan dipusatkan di areal Terminal Penumpang Negara saat ini, setelah selesai pembangunan Terminal Penumpang Umum Negara di Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, yang kini juga masih dikerjakan.
“Nanti lahan parkir yang rusak di belakang pasar itu, rencananya tidak lagi digunakan tempat parkir. Tetapi khusus digunakan untuk tempat pengolahan sampah pasar. Penataan-penataan ini sudah kami rencanakan tahun ini, dan bertahap dilaksanakan mulai tahun depan. Jadi semua akan ditata, tidak hanya parkir saja,” ujarnya. *ode
Komentar