nusabali

Usai Terlibat Laka Lantas, Pemuda Gantung Diri

  • www.nusabali.com-usai-terlibat-laka-lantas-pemuda-gantung-diri

Seorang pemuda bernama Kadek Arsana Yasa, 19, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

BANGLI, NusaBali

Sebelum ditemukan tergantung di pinggir jurang, Arsana menghilang selama beberapa hari. Diduga Arsana depresi usai terlibat kecelakaan lalulintas (lakalantas) di Jalan Gelagahlinggah, Kecamatan Kintamani, Bangli.

Informasi yang dihimpun, Arsana terlibat laka lantas pada Umanis Galungan, Kamis (2/11) lalu. Akibat kecelakaan tersebut, dua orang mengalami patah tulang, sedangkan Arsana tidak mengalami luka. Atas kejadian tersebut pihak korban meminta pertanggung jawaban Arsana. Namun Arsana memilih kabur.

Pasca kejadian tersebut Arsana meninggalkan rumah di Banjar/Desa Ulian, Kecamatan Kintamani. Pihak keluarga melakukan pencarian, namun tidak kunjung ada petunjuk. Baru pada, Jumat (3/11) lalu pihak keluarga menemukan sepeda motor yang digunakan Arsana berada di tegalan warga di Pondokan Bukian.

Selanjutnya pihak keluarga melakukan pencarian di areal tegalan hingga menyusuri jurung dan tukad di sekitarnya. Pencarian dilakukan setiap hari hingga pada, Senin (6/11) kemarin pukul 12.00 Wita, pihak keluarga menemukan Arsana dalam posisi tergantung di pohon dadem yeh. Atas kejadian tersebut pihak keluarga bersama warga setempat melapor ke Mapolsek Kintamani.

Personel Unit Reskrim Polsek Kintamani langsung mendatang TKP. Proses evakuasi berlangsung cukup lama, mengingat posisi jenasah berada di pinggir jurang. Bahkan jalan cukup jauh sekitar 5 kilometer dari tegalan warga. Sementara itu, pihak keluarga menyampaikan bahwa Arsana tinggal bersama pamannya, I Ketut Kumpul di Banjar Ulian. Sedangkan asalnya dari Banjar Penaga, Desa Landih, Kecamatan Bangli. Sebelumnya Arsana ikut sang ayah I Made Gumring transmigrasi ke wilayah Sulawesi. Kerena ayahnya meninggal, Arsana memilih pulang dan ikut kakak I Wayan Karma tinggal di Banjar Ulian.

Di sisi lain ibu Arsana, Ni Wayan Suadi mengatakan bahwa anaknya itu tidak pernah bercerita bila ada permasalahan. Selama ini Arsana biasa bolak-balik Bali-Sulawesi. Sementara Suadi sendiri telah bercerai dengan suami dan kini sudah kawin lagi. "Anak saya tidak ada cerita apa-apa," ujarnya di TKP. Arsana merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Disampaikan pula bahwa salah seorang kakak Arsana juga meninggal dengan cara gantung diri.

Setelah jenasah dinaikkan dari pinggir jurang, jenasah ditempatkan di tegalan warga, sembari menunggu pihak keluarga yang berembug. Pihak keluarga masih melakukan koordinasi untuk lokasi pemakaman Arsana. Kelian Dusun Ulian, I Wayan Kanda mengatakan, pihaknya membebaskan pihak keluarga untuk memakamkan jenasah Arsana di Banjar Ulian meski yang bersangkutan tidak masuk warga Banjar Ulian. "Kami memiliki setra (kuburan) bagi warga yang bukan asli sini. Kami sebut sema bantas, dan adat di sini kalau meninggal seperti ini langsung dikubur, tidak dibawa ke rumah," jelasnya.

Lanjutnya, proses upacara pecaruan diperkirakan akan dilaksanakan usai pembangunan di Pura Desa. "Kami sedang ada pembangunan, setelah itu baru dilaksanakan upacara di Kahyangan Desa," imbuhnya.

Di lokasi terpisah Kanit Reskrim Polsek Kintamani AKP dewa Gede Oka seijin Kapolsek Kintamani Kompol Putu Gunawan menyampaikan hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda yang mengarah pada kasus pembunuhan. "Hasil olah TKP yang bersangkutan murni bunuh diri," ungkapnya.

Korban bunuh diri dengan ikat pinggang berbahan nilon. Diperkirakan korban sudah meninggal 2-3 hari lalu, mengingat jenasah sudah mengeluarkan bau busuk serta wajah rusak. Disinggung terkait motif, Dewa Oka menyampaikan dugaan akibat korban terlibat laka lantas beberapa waktu lalu. Yang bersangkutan depresi karena yang terlibat laka lantas mengalami luka berat," terangnya. *e

Komentar