Pendidikan Jadi Prioritas Pengentasan Kemiskinan
Pengentasan kemiskinan tidak bisa dilakukan dengan perbaikan fisik bangunan.
DENPASAR, NusaBali
Namun ada yang lebih penting untuk diprioritaskan, yakni pendidikan. Dengan pendidikan, tidak hanya pengetahuan yang didapat, melainkan juga soft skill.
“Satu-satunya cara yang paling tokcer untuk mengangkat supaya orang tidak miskin itu pertama pendidikan, lalu kesehatan,” ujar Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, saat menerima cenderamata berupa buku-buku karya Ketut Donder, Senin (6/11).
Sekitar 30 judul buku karya Ketut Donder akan melengkapi perpustakaan pribadi di kediaman Gubernur Pastika. Pada kesempatan tersebut dia menyampaikan, pendidikan mendapat prioritas pertama dalam upaya pengentasan kemiskinan. Menurutnya, pendidikan bukan hanya sekedar pengetahuan atau knowledge, namun sekaligus harus dapat memberikan knowledge dan life skill. Pendidikan bukan hanya berbicara soal brain tetapi juga muscle memory, yaitu seperti disiplin dan kebiasaan yang terbentuk. Termasuk salah satunya cara dengan mendirikan sekolah dengan asrama.
“Disana (sekolah dengan asrama, red) bisa dibentuk muscle memory-nya, dibentuk disiplinnya dengan berlatih keras, sehingga akan melekat secara otomatis. Itulah base education. Anak-anak dibuat sadar bahwa dengan itulah anak-anak bisa mengangkat martabatnya,” terang Gubernur Pastika.
Menurut Pastika, prinsip dasar mengurangi angka kemiskinan adalah dengan mengurangi pengeluarannya dan meningkatkan pendapatannya. Sekolah menjadi salah satu diantara pengeluaran yang cukup besar bagi masyarakat saat ini. Karena itu, Pemprov Bali telah mendirikan SMA dan SMK Bali Mandara dan menerima siswa-siswi dari keluarga yang tidak mampu dan akan mengubah menjadi siswa-siswi yang berprestasi. “Siswa miskin berprestasi? Bagaimana miskin bisa berprestasi, gizinya tidak tercukupi, waktu belajar untuk bekerja, listrik tidak ada, tidak ikut les, sanitasi buruk,” katanya. *in
“Satu-satunya cara yang paling tokcer untuk mengangkat supaya orang tidak miskin itu pertama pendidikan, lalu kesehatan,” ujar Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, saat menerima cenderamata berupa buku-buku karya Ketut Donder, Senin (6/11).
Sekitar 30 judul buku karya Ketut Donder akan melengkapi perpustakaan pribadi di kediaman Gubernur Pastika. Pada kesempatan tersebut dia menyampaikan, pendidikan mendapat prioritas pertama dalam upaya pengentasan kemiskinan. Menurutnya, pendidikan bukan hanya sekedar pengetahuan atau knowledge, namun sekaligus harus dapat memberikan knowledge dan life skill. Pendidikan bukan hanya berbicara soal brain tetapi juga muscle memory, yaitu seperti disiplin dan kebiasaan yang terbentuk. Termasuk salah satunya cara dengan mendirikan sekolah dengan asrama.
“Disana (sekolah dengan asrama, red) bisa dibentuk muscle memory-nya, dibentuk disiplinnya dengan berlatih keras, sehingga akan melekat secara otomatis. Itulah base education. Anak-anak dibuat sadar bahwa dengan itulah anak-anak bisa mengangkat martabatnya,” terang Gubernur Pastika.
Menurut Pastika, prinsip dasar mengurangi angka kemiskinan adalah dengan mengurangi pengeluarannya dan meningkatkan pendapatannya. Sekolah menjadi salah satu diantara pengeluaran yang cukup besar bagi masyarakat saat ini. Karena itu, Pemprov Bali telah mendirikan SMA dan SMK Bali Mandara dan menerima siswa-siswi dari keluarga yang tidak mampu dan akan mengubah menjadi siswa-siswi yang berprestasi. “Siswa miskin berprestasi? Bagaimana miskin bisa berprestasi, gizinya tidak tercukupi, waktu belajar untuk bekerja, listrik tidak ada, tidak ikut les, sanitasi buruk,” katanya. *in
Komentar