Orangtua Bisa Pantau Perjalanan Anak
Siswa yang mendaftar untuk dilayani Bus Sekolah ini sebanyak 574 orang, namun yang baru bisa terlayani hanya 291 orang, sesuai dengan kapasitas armada bus.
6 Bus Sekolah Siap Beroperasi di Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Siswa SD dan SMP di Kota Denpasar khususnya di Denpasar Utara dan Denpasar Timur segera bisa menikmati layanan bus sekolah secara gratis yang disediakan Pemkot Denpasar. Dari 6 bus yang akan mulai beroperasi pada 13 November mendatang, pihak orangtua tidak perlu khawatir lagi dengan keselamatan anaknya menuju sekolah mereka. Pasalnya, di dalam bus tersebut sudah disediakan Smart Card yang dapat terhubung dengan smartphone milik orangtua yang nantinya dapat memantau perjalanan anaknya menuju sekolah.
Demikian disampaikan Kepala Unit Pelayanan Teknis Trasportasi Darat Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Dewa Ketut Adi Pradnyana ditemui di sela-sela ujicoba Bus Sekolah bersama Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Senin (6/11).
Dikatakan, Smart Card tersebut akan dimiliki setiap siswa yang sudah mendaftar di Dinas Perhubungan Kota Denpasar yang terhubung langsung dengan aplikasi Sistem Informasi Bus Sekolah Denpasar (Si_Bused). Si_Bused tersebut bisa didownload oleh orangtua siswa melalui App Store di smartphone android.
Lebih lanjut dijelaskan, setiap siswa yang sudah terdaftar di Dishub nantinya akan menerima Smart Card tersebut. Kartu itu menurut Dewa Adi, nantinya dibawa oleh siswa setiap kali akan naik bus menuju sekolah mereka. "Ini merupakan salah satu sistem yang nantinya dapat digunakan orangtua untuk memantau anaknya. Jadi, orangtua siswa dapat memantau perjalanan anaknya ke sekolah mereka," jelas Dewa Adi.
Menurut Dewa Adi, selain memiliki kecanggihan Smart Card, bus sekolah yang datang sejak 24 Oktober 2017 lalu itu juga dilengkapi dengan fasilitas WiFi gratis, CCTV, Full AC, Multimedia, Slot Charger, Air Minum, TV LCD dan juga Asuransi Penumpang yang diharapkan memberi rasa nyaman baik kepada para siswa dan tentunya rasa tenang para orangtua siswa.
Hingga saat ini kata Dewa Adi, siswa yang mendaftar Dishub Kota Depasar untuk dilayani Bus Sekolah ini sebanyak 574 orang, namun yang baru bisa terlayani hanya 291 orang, sesuai dengan kapasitas armada bus. “Kami layani sementara itu dulu karena Bus Sekolah ini khusus untuk di kawasan Denpasar Utara dan Timur. Satu bus hanya bisa memuat 25 orang saja,” ujarnya. “Bus sekolah ini beroperasi dibagi dua waktu mulai pukul 05.30 hingga pukul 19.30 Wita. Selain itu rute keberangkatan dan titik kumpul terdapat 6 rute di pagi hari dan 7 rute di siang hari,” imbuhnya.
Untuk Drop Zone di Denpasar Utara, kata Dewa Adi, waktu pagi disediakan di Balai Banjar Batu Makaem, Toko Agung Antasura, Indomaret Ahmad Yani. Drop Zone waktu siang di Toko Prana Makmur, Toko Agung, Balai Banjar Batu Makaem dan Toko Prana Makmur.
Drop Zone shif pagi di Denpasar Timur ada di Toko 3 Pilar Mas, Toko Tri Nadhi Alat Tulis, Indomaret Trenggana, Toko Asiki Alat Tulis, Ruko Star Parfum, Balai Banjar Tembuku Kaja, Rumah Sakit Yadnya, Ruas Jalan Subita, Kantor Camat Denpasar Timur, Toko Roti Canai Gatsu dan Hengky Resto.
Sementara itu, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, program ini adalah upaya khusus untuk mewujudkan Denpasar sebagai Kota Layak Anak. Dengan keberadaan bus sekolah ini, diharapkan dapat menjamin keselamatan anak-anak dan terhindar dari kemacetan di jam sekolah. “Tentu disamping itu juga diharapkan dapat memberikan rasa nyaman kepada orang tua," ungkapnya.
Menurut Rai Mantra, keberadaan bus sekolah ini bisa dikatakan sebagai inovasi transportasi yang mendukung kelancaran program pendidikan khususnya di Kota Denpasar, karena bus sekolah dilengkapi dengan aplikasiSi_Bused (Sistem Informasi Bus Sekolah). “Melalui aplikasi ini dilengkapi Smart Card, jadi orangtua akan dengan mudah mendeteksi keberadaan anaknya,’’ ujarnya.
Sementara dari data yang dihimpun, jumlah siswa di Kota Denpasar yang mencapai 126.000 orang membutuhkan sekitar 45 bus sekolah dengan kapasitas 35 orang. Namun pengadaan itu akan dilakukan secara bertahap. *m
Komentar