Kebakaran Rumah Dipicu Dupa, Warga Bunyikan Kulkul Bulus
Rumah I Made Rana, 70, warga Banjar Dinas Keloncing, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, menjadi amukan si jago merah pada Minggu (5/11) malam.
TABANAN, NusaBali
Rumah terbakar karena dupa lupa dipadamkan, lalu ditinggal tidur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi warga sempat membunyikan kulkus bulus.
Informasi yang dihimpun kebakaran yang terjadi Minggu malam sekitar pukul 22.00 Wita bermula dari Nengah Jondra, 65, melihat ada kepulan asap disertai api dari dalam kamar Made Rana. Korban tidak tidur di tempat tersebut melainkan tidur di belakang rumahnya. Sehingga tidak tahu ada peristiwa tersebut.
Sontak saja Jondra panik melihat kobaran api tersebut dan berteriak meminta tolong kepada warga. Teriakan tersebut didengar oleh sejumlah pemuda yang masih berkumpul di pos kamling. Bahkan secara bersamaan ada warga yang membunyikan kulkul bulus, sehingga warga banyak berdatangan menuju rumah Made Rana yang beukuran 6 meter x 4 meter yang sudah terbakar sebagian.
Api berusaha dipadamkan oleh warga menggunakan peralatan tradisional seperti selang dan ember. Sekitar pukul 23.10 Wita api berhasil dipadamkan. Namun rumah Made Rana sebagian telah ludes terbakar. Adapun barang-barang seperti perlengkapan dapur, tempat tidur beserta kasur dan pakaian ludes dilalap si jago merah. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 50 juta.
Dikonformasi terpisah, Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya menerangkan, berdasarkan olah TKP dan keterangan keluarga korban, kebakaran terjadi karena dupa bekas sembahyang lupa dipadamkan. Sehingga ampasnya berjatuhan ke kasur dan melalap rumah Rana. “Keluarga korban, Ni Ketut Kasti, sekitar pukul 17.00 Wita sempat sembahyang lalu ditinggal tidur. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 50 juta,” tandasnya. *d
Rumah terbakar karena dupa lupa dipadamkan, lalu ditinggal tidur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi warga sempat membunyikan kulkus bulus.
Informasi yang dihimpun kebakaran yang terjadi Minggu malam sekitar pukul 22.00 Wita bermula dari Nengah Jondra, 65, melihat ada kepulan asap disertai api dari dalam kamar Made Rana. Korban tidak tidur di tempat tersebut melainkan tidur di belakang rumahnya. Sehingga tidak tahu ada peristiwa tersebut.
Sontak saja Jondra panik melihat kobaran api tersebut dan berteriak meminta tolong kepada warga. Teriakan tersebut didengar oleh sejumlah pemuda yang masih berkumpul di pos kamling. Bahkan secara bersamaan ada warga yang membunyikan kulkul bulus, sehingga warga banyak berdatangan menuju rumah Made Rana yang beukuran 6 meter x 4 meter yang sudah terbakar sebagian.
Api berusaha dipadamkan oleh warga menggunakan peralatan tradisional seperti selang dan ember. Sekitar pukul 23.10 Wita api berhasil dipadamkan. Namun rumah Made Rana sebagian telah ludes terbakar. Adapun barang-barang seperti perlengkapan dapur, tempat tidur beserta kasur dan pakaian ludes dilalap si jago merah. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 50 juta.
Dikonformasi terpisah, Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya menerangkan, berdasarkan olah TKP dan keterangan keluarga korban, kebakaran terjadi karena dupa bekas sembahyang lupa dipadamkan. Sehingga ampasnya berjatuhan ke kasur dan melalap rumah Rana. “Keluarga korban, Ni Ketut Kasti, sekitar pukul 17.00 Wita sempat sembahyang lalu ditinggal tidur. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 50 juta,” tandasnya. *d
1
Komentar