Siswi SMPN 3 Selat Masuk 12 Besar OLSN
Siswi kelas IXA SMPN 3 Selat, Karangasem, Ni Luh Yuliantari, 15, dari Banjar Sukaluwih, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem masuk 12 besar dari 34 peserta se-Indonesia.
AMLAPURA, NusaBali
Siswa pengungsi ini berlaga di debat Bahasa Indonesia OLSN (Olimpiade Literasi Siswa Nasional) tahun 2017. Kepala SMPN 3 Selat, I Nengah Sikiarta belum mengetahui peringkat anak didiknya. Sebab peringkat 1, 2, dan 3 saja telah diumumkan panitia. Sedangkan peringkat 12 besar lainnya tidak ada pemberitahuan. “Kami bangga, anak didik yang kami andalkan masuk final. Posisinya kami belum tahu dan jadi penasaran,” ungkap Sikiarta, Senin (6/11). Dikatakan, Yuliantari saat debat Bahas Indonesia bawa materi, ‘Dampak Penambangan Pasir’.
Yuliantari memaparkan dampak buruk penambangan pasir terhadap lingkungan. Walau ada sisi positifnya mempekerjakan masyarakat lokal dan materialnya bisa untuk bahan bangunan. Yuliantari mengikuti lomba pada tanggal 26-30 Oktober di Jakarta didampingi guru pembina Ni Nengah Ariati. “Kami hanya dapat laporan dari guru pembina, saat malam penganugerahan pemenang, diumumkan juara 1, 2, dan 3 saja. Sedangkan peringkat berikutnya tidak diumumkan. Padahal itu sangat penting, sebab lombanya skala nasional,” lanjut Sikiarta.
Dikatakan, selama ini Yuliantari ngungsi di Klungkung dan sekolahnya numpang di SMPN 1 Semarapura. Siswi kelahiran 24 Agustus 2002 itu mantan Ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) masa bhakti 2016-2017. Pada tahun 2016, Yuliantari memenangkan gelar juara baca puisi tingkat Kabupaten Karangasem, juara III baca puisi PKTP (Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna) Karangasem, juara III tulis puisi HUT SMAN Selat, dan juara melukis Porsenijar Karangasem. Sikiarta berjanji membina anak didiknya yang lebih baik agar mampu menembus tiga besar nasional. Apalagi dengan lolosnya Yuliantari ke final, siswa lainnya termotivasi meningkatkan prestasi. *k16
Yuliantari memaparkan dampak buruk penambangan pasir terhadap lingkungan. Walau ada sisi positifnya mempekerjakan masyarakat lokal dan materialnya bisa untuk bahan bangunan. Yuliantari mengikuti lomba pada tanggal 26-30 Oktober di Jakarta didampingi guru pembina Ni Nengah Ariati. “Kami hanya dapat laporan dari guru pembina, saat malam penganugerahan pemenang, diumumkan juara 1, 2, dan 3 saja. Sedangkan peringkat berikutnya tidak diumumkan. Padahal itu sangat penting, sebab lombanya skala nasional,” lanjut Sikiarta.
Dikatakan, selama ini Yuliantari ngungsi di Klungkung dan sekolahnya numpang di SMPN 1 Semarapura. Siswi kelahiran 24 Agustus 2002 itu mantan Ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) masa bhakti 2016-2017. Pada tahun 2016, Yuliantari memenangkan gelar juara baca puisi tingkat Kabupaten Karangasem, juara III baca puisi PKTP (Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna) Karangasem, juara III tulis puisi HUT SMAN Selat, dan juara melukis Porsenijar Karangasem. Sikiarta berjanji membina anak didiknya yang lebih baik agar mampu menembus tiga besar nasional. Apalagi dengan lolosnya Yuliantari ke final, siswa lainnya termotivasi meningkatkan prestasi. *k16
1
Komentar