RI-Malaysia Bahas Kerjasama Sawit
Kedua kepala pemerintahan sepakat membentuk Satgas Gabungan/Joint Task Force untuk berkoordinasi dan mempercepat pelaksanaan keputusan yang telah disepakati.
Sementara Presiden Jokowi mengatakan kedua pemerintahan sepakat tentang pembentukan Dewan Negara Negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOP). “Karena kita tahu 85 persen produksi palm oil adalah di Indonesia dan Malaysia,” ujar Jokowi.
Kedua kepala pemerintahan juga sepakat membuat ‘Standar Global Baru Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan’. Standar Global Baru merupakan hasil harmonisasi antara Standar Malaysia dan Standar Indonesia yang nantinya akan menjadi standar internasional baru di bidang industri minyak sawit dunia. “Harmonisasi standar baru ini akan menjadi standar yang ramah lingkungan dan diharapkan memberi kesejahteraan kepada 4 juta petani sawit di Indonesia dan 500 ribu petani sawit di Malaysia,” Lanjut Presiden.
Presiden mengatakan bahwa kedua negara juga sepakat untuk membangun Zona Ekonomi Hijau (Green Economic Zone/GEZ). “Kita akan membangun sebuah kawasan industri yang berkaitan dengan sawit yang yang meningkatkan nilai tambah dan juga ingin mempreoduksikan produk bahan bakar ramah lingkungan,” tambannya.
Kedua kepala pemerintahan sepakat untuk membentuk Satuan Tugas Gabungan/Joint Task Force untuk berkoordinasi dan mempercepat pelaksanaan keputusan yang telah disepakati oleh kedua pemerintah. “Ini adalah sebuah inisiatif yang sangat bersejarah untuk industri minyak sawit dan kita harapkan bermanfaat bagi mayoritas petani kecil kelapa sawit, baik di Indonesia dan Malaysia,” ucap Presiden dilansir klikkabar.com.
Sementara itu, PM Najib mengatakan bahwa perwujudan kerjasama dalam bidang minyak sawit ini merupakan hal yang formal dan konkrit, meski telah lama dibicarakan. “Bahkan sejak 2006 telah ada kesempatan, tapi belum dapat diwujudkan,” kata Najib.
1
2
Komentar