RSUD Bangli Rencanakan Pelayanan Khusus Sulinggih
RSUD Bangli rencanakan buat pelayanan khusus bagi sulinggih dan pinandita yang menjalani rawat inap.
BANGLI, NusaBali
Pelayanan yang dimaksud yakni membuat ruangan khusus bagi sulinggih dan pinandita. Selama ini, tokoh suci agama Hindu yang telah madwijati dan maekajati menempati ruangan perawatan bergabung dengan pasien umum lainnya.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Bangli, I Ketut Darmaja mengaku telah mengkoordinasikan rencana itu dengan Bupati Bangli I Made Gianyar. RSUD Bangli ingin berikan pelayanan yang terbaik bagi sulinggih dan pinandita. Selain gedung perawatan yang terpisah, bila anggaran mendukung akan dibangun unit gawat darurat (UDG) khusus dan lengkap pelaratan medis lainnya untuk sulinggih dan pamangku desa. “Kami berharap bisa segera terwujud, sebelum itu kami mantapkan masterplan. Rencana pembangunan berbarengan dengan pengembangan ruang rawat Mahottama,” jelas Darmaja, Rabu (8/11).
Darmaja menambahkan, punya 31 kamar dengan 72 bed untuk kelas I, II, dan III. Sementara ruangan Mahottama ada 7 kamar dengan harga Rp 460 ribu per hari. Fasilitas ruangan Mahottama yakni AC, TV, kulkas, ruang tamu, toilet dalam, extra bed, dan satu ruangan pasien. RSUD Bangli juga punya ruangan utama dengan 7 kamar, harga Rp 320 ribu per hari. Sedangkan ruangan VIP sebanyak 8 kamar dengan harga Rp 260 ribu per hari. “Kami selama ini belum sampai overload kamar dan bed,” imbuh Darmaja.
Terpisah, Ketua PHDI Bangli, I Nyoman Sukra sangat mendukung rencana RSUD Bangli buat pelayanan khusus bagi sulinggih dan pinandita. Jika benar rencana tersebut dilaksanakan, PHDI Bangli siap melakukan sosialisasi. “Sulinggih memiliki tugas berat. Mudah-mudahan rencana ini cepat terealisasi dan bukan sekadar wacana,” harap Sukra. Ia mengingatkan, dengan adanya peningkatan pelayanan khusus bagi sulinggih, tidak mempengaruhi biaya perawatan. “Jangan sampai peningkatan pelayanan disertai kenaikan biaya perawatan,” pinta Sukra. *e
Pelayanan yang dimaksud yakni membuat ruangan khusus bagi sulinggih dan pinandita. Selama ini, tokoh suci agama Hindu yang telah madwijati dan maekajati menempati ruangan perawatan bergabung dengan pasien umum lainnya.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Bangli, I Ketut Darmaja mengaku telah mengkoordinasikan rencana itu dengan Bupati Bangli I Made Gianyar. RSUD Bangli ingin berikan pelayanan yang terbaik bagi sulinggih dan pinandita. Selain gedung perawatan yang terpisah, bila anggaran mendukung akan dibangun unit gawat darurat (UDG) khusus dan lengkap pelaratan medis lainnya untuk sulinggih dan pamangku desa. “Kami berharap bisa segera terwujud, sebelum itu kami mantapkan masterplan. Rencana pembangunan berbarengan dengan pengembangan ruang rawat Mahottama,” jelas Darmaja, Rabu (8/11).
Darmaja menambahkan, punya 31 kamar dengan 72 bed untuk kelas I, II, dan III. Sementara ruangan Mahottama ada 7 kamar dengan harga Rp 460 ribu per hari. Fasilitas ruangan Mahottama yakni AC, TV, kulkas, ruang tamu, toilet dalam, extra bed, dan satu ruangan pasien. RSUD Bangli juga punya ruangan utama dengan 7 kamar, harga Rp 320 ribu per hari. Sedangkan ruangan VIP sebanyak 8 kamar dengan harga Rp 260 ribu per hari. “Kami selama ini belum sampai overload kamar dan bed,” imbuh Darmaja.
Terpisah, Ketua PHDI Bangli, I Nyoman Sukra sangat mendukung rencana RSUD Bangli buat pelayanan khusus bagi sulinggih dan pinandita. Jika benar rencana tersebut dilaksanakan, PHDI Bangli siap melakukan sosialisasi. “Sulinggih memiliki tugas berat. Mudah-mudahan rencana ini cepat terealisasi dan bukan sekadar wacana,” harap Sukra. Ia mengingatkan, dengan adanya peningkatan pelayanan khusus bagi sulinggih, tidak mempengaruhi biaya perawatan. “Jangan sampai peningkatan pelayanan disertai kenaikan biaya perawatan,” pinta Sukra. *e
Komentar