Tjokorda Gde Agung Sukawati Raih IHDN Award
Pangelingsir Puri Agung Ubud, Gianyar, Ida Tjokorda Gde Agung Sukawati (alm), meraih IHDN Award ‘Widya Nugraha’, di Kampus IHDN Denpasar, Rabu (8/11).
GIANYAR, NusaBali
Award atas jasa besar almarhum dalam kebijakan pembangunan pendidikan agama Hindu. Award diserahkkan Rektor IHDN Prof DR Drs I Gusti Ngurah Sudiana MSi kepada anak sulung almarhum, yang pangelingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra.
Saat pengambilan award itu, Cok Putra didampingi dua adik kandungnya, Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati (Cok Ace), dan Tjokorda Gde Raka Sukawati (Cok De). Award serangkaian acara puncak Dies Natalis IHDN ke-13 di ruang Auditorium IHDN Denpasar.
Usai menghadiri acara itu, Cok Ace mengatakan terima kasih kepada pihak IHDN Denpasar atas pemberian award kepada ayahnya. Menurutnya, award ini menguatkan ingatan dirinya dan masyarakat Bali khususnya tentang perjuangan ayahnda yang amat visioner dalam mengembangkan agama Hindu. Setahunya, ayahnya selain sebagai salah seorang pendiri PHDI Bali tahun 1959 di Tjampuhan, Ubud, juga membangun dua SMP berbasis Hindu. Selain itu, memrakarsai Pasamuhan Agung para sulinggih se-Bali di Tjampuhan, Ubud, 17 Nopember 1961. Pasamuhan ini menghasilkan Piagam Tjampuhan yang menjadi acuan para tokoh dan cendikiawan Hindu-Bali dalam kehidupan beragama. Selain itu, mempersiapkan upacara Eka Dasa Ludra di Pura Besakih tahun 1963. Memimpin pemugaran sejumlah Pura Khayangan Jagat di Bali dan luar Bali, dan banyak lagi kegiatan penting lainnya bernafaskan Hindu.
Cok Ace mengaku salut karena ayahndanya telah berpikir ke depan tentang pentingnya benteng penguatan agama Hindu, budaya dan adat Bali, dari pengaruh negatif. Hal senada disampaikan Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De. Bagi Cok De, award ini bisa disebut sebuah kebanggaan, sekaligus tantangan. Tantangannya, karena award ini bisa dimaknai sebagai penegas agar para putra-putri ayahnda makin memahami perjuangan almarhum sejak masa silam. ‘’Terpenting, bagaimana kami harus melanjutkan perjuangan Ida dalam memperkokoh agama Hindu dan budaya Bali, di era global kini,’’ tegasnya.
Rektor IHDN Denpasar Prof IGN Sudiana mengatakan IHDN Awards yakni sebuah penghargaan khusus kepada para tokoh yang sangat berperan terhadap perkembangan agama Hindu. Selain Ida Tjokorda Gede Agung Sukawati, dua tokoh lain yang menerima penghargaan yakni Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari dan Ida Pandita Mpu Sinuhun Siwa Putra Paramadaksa Manuaba. Tiga tokoh ini hasil seleksi dari 15 tokoh di Bali dilihat dari peran, karya-karyanya, dan pengaruhnya pada umat Hindu. *lsa
Award atas jasa besar almarhum dalam kebijakan pembangunan pendidikan agama Hindu. Award diserahkkan Rektor IHDN Prof DR Drs I Gusti Ngurah Sudiana MSi kepada anak sulung almarhum, yang pangelingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra.
Saat pengambilan award itu, Cok Putra didampingi dua adik kandungnya, Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati (Cok Ace), dan Tjokorda Gde Raka Sukawati (Cok De). Award serangkaian acara puncak Dies Natalis IHDN ke-13 di ruang Auditorium IHDN Denpasar.
Usai menghadiri acara itu, Cok Ace mengatakan terima kasih kepada pihak IHDN Denpasar atas pemberian award kepada ayahnya. Menurutnya, award ini menguatkan ingatan dirinya dan masyarakat Bali khususnya tentang perjuangan ayahnda yang amat visioner dalam mengembangkan agama Hindu. Setahunya, ayahnya selain sebagai salah seorang pendiri PHDI Bali tahun 1959 di Tjampuhan, Ubud, juga membangun dua SMP berbasis Hindu. Selain itu, memrakarsai Pasamuhan Agung para sulinggih se-Bali di Tjampuhan, Ubud, 17 Nopember 1961. Pasamuhan ini menghasilkan Piagam Tjampuhan yang menjadi acuan para tokoh dan cendikiawan Hindu-Bali dalam kehidupan beragama. Selain itu, mempersiapkan upacara Eka Dasa Ludra di Pura Besakih tahun 1963. Memimpin pemugaran sejumlah Pura Khayangan Jagat di Bali dan luar Bali, dan banyak lagi kegiatan penting lainnya bernafaskan Hindu.
Cok Ace mengaku salut karena ayahndanya telah berpikir ke depan tentang pentingnya benteng penguatan agama Hindu, budaya dan adat Bali, dari pengaruh negatif. Hal senada disampaikan Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De. Bagi Cok De, award ini bisa disebut sebuah kebanggaan, sekaligus tantangan. Tantangannya, karena award ini bisa dimaknai sebagai penegas agar para putra-putri ayahnda makin memahami perjuangan almarhum sejak masa silam. ‘’Terpenting, bagaimana kami harus melanjutkan perjuangan Ida dalam memperkokoh agama Hindu dan budaya Bali, di era global kini,’’ tegasnya.
Rektor IHDN Denpasar Prof IGN Sudiana mengatakan IHDN Awards yakni sebuah penghargaan khusus kepada para tokoh yang sangat berperan terhadap perkembangan agama Hindu. Selain Ida Tjokorda Gede Agung Sukawati, dua tokoh lain yang menerima penghargaan yakni Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari dan Ida Pandita Mpu Sinuhun Siwa Putra Paramadaksa Manuaba. Tiga tokoh ini hasil seleksi dari 15 tokoh di Bali dilihat dari peran, karya-karyanya, dan pengaruhnya pada umat Hindu. *lsa
1
Komentar