Pemkab Karangasem MoU dengan Bekraf RI
Wasekjen DPP Demokrat yang anggota Komisi X DPR RI membidangi pariwisata, seni budaya dan ekonomi kreatif, Putu Supadma Rudana memfasilitasi pembangunan ekonomi kreatif pusat dengan daerah.
Difasilitasi Anggota Komisi X
DENPASAR, NusaBali
Gerakan ekonomi kreatif yang sebelumnya tidak ada kerjasama antara pusat dengan kabupaten/kota di Provinsi Bali, kini berhasil diwujudkan.
Kabupaten Karangasem paling pertama yang dijajaki dengan dilaksanakannya MoU (Memorandum of Understanding) antara Pemkab Karangasem dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (8/11) siang.
MoU ekonomi kreatif ini ditandatangani langsung Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri dengan Deputi Hubungan Lembaga Bekraf Indonesia, Endah Wahyu Sulistianti disaksikan anggota Komisi X DPR RI, Putu Supadma Rudana. MoU ini nantinya akan mengimplementasikan program-program Bekraf di daerah, untuk membangun ekonomi kreatif di Kabupaten Karangasem yang memiliki banyak potensi alam. Sehingga perekonomian rakyat Karangasem bisa terangkat.
Supadma Rudana mengatakan MoU bisa difasilitasi berawal dari RDP (Rapat Dengar Pendapat) yang dilakukan Komisi X DPR RI dengan Bekraf RI pekan lalu. Saat itu Supadma Rudana mempertanyakan kerjasama, program dan upaya yang dilakukan Bekraf untuk di Bali. “Ternyata tidak ada satupun MoU antara Bekraf dengan kabupaten/kota di Bali. Sementara MoU dengan daerah lain di Indonesia sudah berjalan banyak. Kami minta supaya Bali juga diberikan program yang riil,” ujar Supadma Rudana di sela-sela MoU, kemarin.
Supadma Rudana mengatakan ekonomi kreatif diarahkan ke Bali dimulai dengan daerah Karangasem yang saat ini perlu sentuhan. Kami ingin dana-dana pusat dari Bekraf bisa dibawa ke Karangasem melalui program. “Hari ini kita mulai dengan Kabupaten Karangasem. Saya target 9 Kabupaten dan Kota di Bali segera ada MoU,” tegas politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.
Kata Supadma Rudana di Bali sebenarnya potensi perkembangan ekonomi kreatif lumayan. Bekraf tugasnya mendampingi untuk manajemen, pelatihan sampai dengan pemasaran produknya. Pengembangan ekonomi kreatif juga menyentuh desa dan banjar. “Bekraf harus memberikan pendampingan dengan sistem aplikasi. Karena sekarang sudah era digital. Dan sentuhannya berbasis desa dan banjar sesuai dengan konsep pusat membangun dari pinggiran. Kalau rakyat di bawah kuat ekonominya maka daerah itu akan maju,” tegas Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini.
Sementara Bupati Karangasem Mas Sumatri mengatakan kerjasama dengan Bekraf diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Karangasem. “Karangasem punya potensi untuk pengembangan ekonomi kreatif. Kita punya garis pantai terpanjang kedua di Bali. Pertanian dan Kerajinan di Karangasem sebenarnya juga punya potensi, kita garap dengan Badan Ekonomi Kreatif. Kami berterimakasih dengan Komisi X DPR RI bisa mengawal MoU ini,” tegas Bupati Mas Sumatri.
Sedangkan Deputi Bidang Hubungan Lembaga Bekraf, Endah Wahyu Sulistianti mengatakan Bekraf siap membantu untuk permodalan, dan akses pemasaran. “Saya sepakat dengan Pak Putu Supadma untuk pelaksanaannya nanti harus dengan aplikasi teknologi. Karena sekarang era digital. Harus dimulai dari banjar dan anak muda,” tegas Endah. *nat
DENPASAR, NusaBali
Gerakan ekonomi kreatif yang sebelumnya tidak ada kerjasama antara pusat dengan kabupaten/kota di Provinsi Bali, kini berhasil diwujudkan.
Kabupaten Karangasem paling pertama yang dijajaki dengan dilaksanakannya MoU (Memorandum of Understanding) antara Pemkab Karangasem dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (8/11) siang.
MoU ekonomi kreatif ini ditandatangani langsung Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri dengan Deputi Hubungan Lembaga Bekraf Indonesia, Endah Wahyu Sulistianti disaksikan anggota Komisi X DPR RI, Putu Supadma Rudana. MoU ini nantinya akan mengimplementasikan program-program Bekraf di daerah, untuk membangun ekonomi kreatif di Kabupaten Karangasem yang memiliki banyak potensi alam. Sehingga perekonomian rakyat Karangasem bisa terangkat.
Supadma Rudana mengatakan MoU bisa difasilitasi berawal dari RDP (Rapat Dengar Pendapat) yang dilakukan Komisi X DPR RI dengan Bekraf RI pekan lalu. Saat itu Supadma Rudana mempertanyakan kerjasama, program dan upaya yang dilakukan Bekraf untuk di Bali. “Ternyata tidak ada satupun MoU antara Bekraf dengan kabupaten/kota di Bali. Sementara MoU dengan daerah lain di Indonesia sudah berjalan banyak. Kami minta supaya Bali juga diberikan program yang riil,” ujar Supadma Rudana di sela-sela MoU, kemarin.
Supadma Rudana mengatakan ekonomi kreatif diarahkan ke Bali dimulai dengan daerah Karangasem yang saat ini perlu sentuhan. Kami ingin dana-dana pusat dari Bekraf bisa dibawa ke Karangasem melalui program. “Hari ini kita mulai dengan Kabupaten Karangasem. Saya target 9 Kabupaten dan Kota di Bali segera ada MoU,” tegas politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.
Kata Supadma Rudana di Bali sebenarnya potensi perkembangan ekonomi kreatif lumayan. Bekraf tugasnya mendampingi untuk manajemen, pelatihan sampai dengan pemasaran produknya. Pengembangan ekonomi kreatif juga menyentuh desa dan banjar. “Bekraf harus memberikan pendampingan dengan sistem aplikasi. Karena sekarang sudah era digital. Dan sentuhannya berbasis desa dan banjar sesuai dengan konsep pusat membangun dari pinggiran. Kalau rakyat di bawah kuat ekonominya maka daerah itu akan maju,” tegas Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini.
Sementara Bupati Karangasem Mas Sumatri mengatakan kerjasama dengan Bekraf diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Karangasem. “Karangasem punya potensi untuk pengembangan ekonomi kreatif. Kita punya garis pantai terpanjang kedua di Bali. Pertanian dan Kerajinan di Karangasem sebenarnya juga punya potensi, kita garap dengan Badan Ekonomi Kreatif. Kami berterimakasih dengan Komisi X DPR RI bisa mengawal MoU ini,” tegas Bupati Mas Sumatri.
Sedangkan Deputi Bidang Hubungan Lembaga Bekraf, Endah Wahyu Sulistianti mengatakan Bekraf siap membantu untuk permodalan, dan akses pemasaran. “Saya sepakat dengan Pak Putu Supadma untuk pelaksanaannya nanti harus dengan aplikasi teknologi. Karena sekarang era digital. Harus dimulai dari banjar dan anak muda,” tegas Endah. *nat
1
Komentar