Depresi, Bujangan Gantung Diri
Diduga karena depresi, seorang bujangan bernama I Made Mujaya, 33, nekat gantung diri di kamar mandi rumahnya di Banjar/Desa Buruan Kecamatan Blahbatuh, Gianyar pada Kamis (9/11) malam.
GIANYAR, NusaBali
Korban Made Mujaya mengakhiri hidupnya setelah sebelumnya sempat merusak HP merk Samsung Galaxy miliknya. Namun sayang, tak satupun pihak keluarga mengetahui pasti apa motif ia bunuh diri.
Informasi yang berhasil dihimpun, Made Mujaya mengakhiri hidup dengan mengikat leher di kayu plafon kamar mandi. Mujaya yang dikenal pendiam itu ditemukan menggantung oleh keluarganya pada Kamis malam (9/11) pukul 21.00 wita. Dia tidak mau bilang ada masalah apa sama keluarganya.
Usai merusak HP dengan membanting, korban Mujaya lantas pergi begitu saja. Penemuan jasad Mujaya dalam keadaan menggantung itu berawal dari kecurigaan kakak kandung Mujaya, yakni I Wayan Mudita, 34. Mudita bertanya kepada ayahnya, Wayan Mura, 65, dimana adiknya berada.
Sang ayah lalu memberitahu Mudita jika korban Mujaya mandi di kamar mandi di sebelah bale delod. “Mudita pun mengecek ke kamar mandi karena cukup lama di kamar mandi,” ujar sumber.
Mudita kian curiga karena pintu kamar mandi terkunci tanpa suara di dalamnya. Mudita pun mengintip dari ventilasi kamar mandi. Mudita pun kaget melihat leher korban Made Mujaya menggantung di plafon kamar mandi menggunakan selendang warna kuning.
Mudita langsung melapor ke ayahnya dan memberitahu kerabatnya. Korban Mujaya pun langsung dievakuasi. Selendang yang melingkari leher korban dilepas. Kemudian korban dibaringkan ke kamar tidur.
Kapolsek Blahbatuh, Kompol Abdus Salim ketika dikonfirmasi mengatakan, dari hasil pemeriksaan dokter terhadap jasad korban menjelaskan bahwa ada bekas jeratan pada leher berbentuk V, telinga hidung tidak mengeluarkan cairan, lidah tidak menjulur, pada kelamin mengeluarkan air mani, mata terbuka, kurang lebih lima meli. Gigi kelihatan dan diperkirakan korban meninggal sekitar pukul 20.00. "Korban bunuh diri, kepergian korban sudah direlakan oleh keluarganya," jelasnya.
Mengenai motif bunuh diri, korban yang masih lajang ini diduga mengalami depresi. "Banyak yang bilang katanya depresi," terangnya. *nvi
Informasi yang berhasil dihimpun, Made Mujaya mengakhiri hidup dengan mengikat leher di kayu plafon kamar mandi. Mujaya yang dikenal pendiam itu ditemukan menggantung oleh keluarganya pada Kamis malam (9/11) pukul 21.00 wita. Dia tidak mau bilang ada masalah apa sama keluarganya.
Usai merusak HP dengan membanting, korban Mujaya lantas pergi begitu saja. Penemuan jasad Mujaya dalam keadaan menggantung itu berawal dari kecurigaan kakak kandung Mujaya, yakni I Wayan Mudita, 34. Mudita bertanya kepada ayahnya, Wayan Mura, 65, dimana adiknya berada.
Sang ayah lalu memberitahu Mudita jika korban Mujaya mandi di kamar mandi di sebelah bale delod. “Mudita pun mengecek ke kamar mandi karena cukup lama di kamar mandi,” ujar sumber.
Mudita kian curiga karena pintu kamar mandi terkunci tanpa suara di dalamnya. Mudita pun mengintip dari ventilasi kamar mandi. Mudita pun kaget melihat leher korban Made Mujaya menggantung di plafon kamar mandi menggunakan selendang warna kuning.
Mudita langsung melapor ke ayahnya dan memberitahu kerabatnya. Korban Mujaya pun langsung dievakuasi. Selendang yang melingkari leher korban dilepas. Kemudian korban dibaringkan ke kamar tidur.
Kapolsek Blahbatuh, Kompol Abdus Salim ketika dikonfirmasi mengatakan, dari hasil pemeriksaan dokter terhadap jasad korban menjelaskan bahwa ada bekas jeratan pada leher berbentuk V, telinga hidung tidak mengeluarkan cairan, lidah tidak menjulur, pada kelamin mengeluarkan air mani, mata terbuka, kurang lebih lima meli. Gigi kelihatan dan diperkirakan korban meninggal sekitar pukul 20.00. "Korban bunuh diri, kepergian korban sudah direlakan oleh keluarganya," jelasnya.
Mengenai motif bunuh diri, korban yang masih lajang ini diduga mengalami depresi. "Banyak yang bilang katanya depresi," terangnya. *nvi
Komentar