Peringati Hari Pahlawan, Pastika Ajak Semua Komponen Tingkatkan Persatuan Membangun Bangsa
Sebagai negara yang memiliki teritorial yang luas yang terdiri dari beribu pulau dan memilki ragam budaya serta kekayaan alam yang berlimpah, untuk menjadi sebuah bangsa yang besar diperlukan persatuan yang kokoh guna membangun bangsa.
Dengan adanya persatuan maka kemerdekaan yang telah dihantarkan oleh para pahlawan akan dapat diisi dengan sebaik-baiknya dalam mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur. Demikian disampaikan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika seusai menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari Pahlawan 2017 di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, Jumat (10/11). “Jika kita mampu bersatu sebagai satu bangsa, maka kita akan maju bersama-sama membangun negara dan menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Sementara Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya yang dibacakan oleh Gubernur Pastika, menyampaikan kemerdekaan yang kita raih merupakan jembatan emas bagi terwujudnya Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Para pendiri bangsa mengabarkan pesan penting kepada kita bahwa kemerdekaan telah diraih, maka tahapan selanjutnya kita harus bersatu dan memasuki tahapan bernegara yakni berdaulat, adil, dan makmur. Dari pesan fundamental inilah maka peringatan Hari Pahlawan 10 November 2017 mengambil tema Perkokoh Persatuan, Membangun Negeri.
“Persatuan Indonesia memiliki dua hal yaitu harapan dan pengorbanan. Harapan dan pengorbanan inilah yang membentuk persatuan dan melahirkan Indonesia,” imbuhnya.
Menteri Sosial menyampaikan bahwa dalam berbagai sejarah kepahlawanan mengisahkan tentang menyala-nyalanya api ‘harapan’ yang menjadi pemantik berbagai tindakan heroik yang mengagumkan. Pada dasarnya, setiap warga bangsa menyadari bahwa kita semua mewarisi konsepsi sebuah etos, sebuah niat dan tindak perilaku kepahlawanan yang tinggi dan luar biasa. Inilah saatnya kita menuntaskan perjuangan membangun bangsa dengan sikap mental positif dan konstruktif, yaitu membangun sebuah bangsa yang merdeka, maju, berdaulat, dan terbuka.
“Hanya dengan revolusi mental yang positif, optimis, dan sadar riwayat kita sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, dan terbuka kita dapat menyelami tantangan dan persoalan yang kita hadapi bersama dengan semangat persatuan,” ujarnya.
Menteri Sosial juga mengingatkan dalam era kemajuan global seperti dewasa ini, persatuan Indonesia bukan hanya sebuah imperatif, yang harus kita rawat sebagai suatu bangsa namun lebih dari itu, persatuan Indonesia adalah prasyarat bagi kita menjadi bagian dari kekuatan yang tengah tumbuh dewasa ini. Untuk itu kedepannya kita harus terus berjuang, bekerja, berkarya untuk menjadi pahlawan bagi diri sendiri, pahlawan bagi lingkungan, pahlawan bagi masyarkat maupun pahlawan bagi negeri kita Indonesia.
Apel Peringatan Hari Pahlawan ini dihadiri oleh Ny Ayu Pastika, Sekda Provinsi Bali Cok Pemayun, kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali, jajaran Forkopimda, para veteran, PNS, pelajar, serta undangan lainnya. *
Komentar