25 Pelukis Wayang Kamasan Bergilir Melukis di Kertha Gosa
25 seniman lukis asal Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung, Klungkung, mendapat kesempatan unjuk kebolehan melukis secara bergiliran, di Bale Kambang Kertha Gosa, Kota Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Kegiatan merupakan program Pemkab Klungkung untuk membangkitkan gairah para seniman. Mereka juga diharapkan terus berkarya dan memunculkan regenerasi pelukis gaya klasik Lukisan Wayang Kamasan. Program tersebut sudah berjalan sejak tiga bulan lalu dan disambut baik oleh kalangan pelukis di Desa Kamasan. “Secara tidak langsung ini juga menjadi sebagai ajang promosi bagi para pelukis,” ujar seorang pelukis senior asal Desa Kamasan, Ni Nengah Muriati,51, Jumat (10/11).
Kata dia, promosi itu dilakukan dengan cara memberikan kartu nama kepada wisatawan yang memang tertarik akan lukisan. Sehingga saat mereka ingin membeli, otomatis akan datang langsung ke alamat sesuai kartu nama si pelukis. Karena sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Kertha Gosa tidak serta merta langsung membeli lukisan. Mereka hanya melihat dan bertanya-tanya tentang proses pembuatan dan bahan-bahannya. “Pasaran lukisan memang agak lesu, namun sebagai seniman kami harus terus berkarya,” ujar Muriati kepada NusaBali.
Jelas dia, seniman yang dilibatkan dalam demonstrasi melukis setiap hari di Kertha Gosa, 25 orang. Mereka sebagian besar dari kalangan pelukis pemula dan sisanya pelukis senior. Diakui, lewat program ini juga membantu para pelukis, selain mendapatkan promosi secara cuma-cuma juga memberikan semangat kepada pelukis untuk berkarya. “Pelukis muda lukisan Wayang Kamasan juga kian bergeliat,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung I Nengah Sukasta mengatakan, program ini masih berjalan sejak tiga bulan sebagai ajang promosi lukisan Wayang Kamasan. “Untuk biaya pembinaan, mereka juga diberikan dana sekadarnya,” ujar Sukasta.*wa
Kata dia, promosi itu dilakukan dengan cara memberikan kartu nama kepada wisatawan yang memang tertarik akan lukisan. Sehingga saat mereka ingin membeli, otomatis akan datang langsung ke alamat sesuai kartu nama si pelukis. Karena sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Kertha Gosa tidak serta merta langsung membeli lukisan. Mereka hanya melihat dan bertanya-tanya tentang proses pembuatan dan bahan-bahannya. “Pasaran lukisan memang agak lesu, namun sebagai seniman kami harus terus berkarya,” ujar Muriati kepada NusaBali.
Jelas dia, seniman yang dilibatkan dalam demonstrasi melukis setiap hari di Kertha Gosa, 25 orang. Mereka sebagian besar dari kalangan pelukis pemula dan sisanya pelukis senior. Diakui, lewat program ini juga membantu para pelukis, selain mendapatkan promosi secara cuma-cuma juga memberikan semangat kepada pelukis untuk berkarya. “Pelukis muda lukisan Wayang Kamasan juga kian bergeliat,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung I Nengah Sukasta mengatakan, program ini masih berjalan sejak tiga bulan sebagai ajang promosi lukisan Wayang Kamasan. “Untuk biaya pembinaan, mereka juga diberikan dana sekadarnya,” ujar Sukasta.*wa
Komentar