Helmi Rencanakan Penembakan Istrinya
Adiknya mengungkapkan dokter Letty pernah akan dibakar suaminya
JAKARTA, NusaBali
Polisi menyebut dr Ryan Helmi (41) telah merencanakan pembunuhan terhadap istrinya, dr Letty Sultri (46). Ini dibuktikan dengan persiapan senjata api dari rumahnya. "Dia sudah mempersiapkan senjata api dari rumahnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Jumat (10/11/2017) seperti dilansir detik.
Kamis (9/11) kemarin, Helmi berangkat dari rumahnya dengan menggunakan ojek online. Sebelum tiba di klinik Azzahra, Jl Dewi Sartika, Cawang, Jaktim tempat Letty berpraktik, Helmi menyiapkan peluru."Dalam perjalanan mendekati Klinik Azzahra dia memasukkan peluru ke senpi, karena sebelumnya belum dia isi peluru senpinya itu," ujar Argo.
Helmi datang ke klinik itu untuk menemui istrinya. Dia berharap agar bisa berbicara dengan istrinya sebelum Pengadilan Agama Jakarta Timur memutus cerai rumah tangga keduanya. "Karena istrinya ini kan sudah ajukan cerai dan kalau tidak salah tanggal 21 November ini akan diputus, sehingga dia ke situ dengan harapan bisa ngomong sama istrinya," sambungnya.
Setibanya di lokasi, Helmi terlibat percekcokan dengan Letty. Diduga, permintaan dokter Helmi agar dokter Lety membatalkan niat untuk berpisah ditolak sehingga pelaku naik pitam. Hingga akhirnya dia menembak Letty sebanyak 6 kali tembakan hingga tewas.
Seperti diketahui, Helmi menembak mati Letty yang sedang berpraktik di Klinik Azzahra Medical Center, Jl Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (9/11) kemarin. Usai menembak Letty, Helmi mendatangi Polda Metro Jaya dan mengakui perbuatannya.
Maya Safira, adik dr Letty mengatakan, semasa hidup kakaknya mengalami sejumlah luka akibat perlakuan kasar dr Helmi. Maya juga menyebut dr Letty sempat bercerita hendak dibakar oleh dr Helmi."Kakak saya nelpon saya diam-diam ngasih tahu kalau dia dipukul, ditarik mau dibakar," kata Maya di rumah duka di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur, (10/11/2017).
Saat mengetahui itu, menurut Maya keluarga besar langsung menyarankan dr Letty udah menyudahi hubungan dengan dr Helmi. Mereka khawatir dr Helmi benar-benar melakukan niat buruk itu. Ternyata kekhawatiran keluarga terbukti. Dokter Letty diberondong 6 kali tembakan oleh Helmi.
Hal itu dibuktikan dari catatan kepolisian yang menunjukkan Helmi memiliki dua catatan kriminal sebelum peristiwa penembakan terjadi. Helmi diduga telah melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, Helmi sudah pernah melakukan pemerkosaan terhadap seorang perempuan yang merupakan karyawan klinik. "Dia dipecat dari Klinik Amalia karena kasus itu (memperkosa karyawan klinik)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana, Kamis (9/11/2017).
Sejauh ini Helmi dijerat dengan Pasal 340 dan 338 KUHP terkait pembunuhan dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu. Argo mengatakan, pihaknya masih menyelidiki apakah Helmi akan dikenakan UU Darurat soal kepemilikan senjata atau tidak. "Nanti kami masih menyelidiki," tuturnya.
Bagaimana perasaan Helmi setelah istrinya tewas di tangannya sendiri? "Reinkarnasi!," kata Helmi saat ditanya wartawan; apakah ada penyesalan telah membunuh korban. *
Kamis (9/11) kemarin, Helmi berangkat dari rumahnya dengan menggunakan ojek online. Sebelum tiba di klinik Azzahra, Jl Dewi Sartika, Cawang, Jaktim tempat Letty berpraktik, Helmi menyiapkan peluru."Dalam perjalanan mendekati Klinik Azzahra dia memasukkan peluru ke senpi, karena sebelumnya belum dia isi peluru senpinya itu," ujar Argo.
Helmi datang ke klinik itu untuk menemui istrinya. Dia berharap agar bisa berbicara dengan istrinya sebelum Pengadilan Agama Jakarta Timur memutus cerai rumah tangga keduanya. "Karena istrinya ini kan sudah ajukan cerai dan kalau tidak salah tanggal 21 November ini akan diputus, sehingga dia ke situ dengan harapan bisa ngomong sama istrinya," sambungnya.
Setibanya di lokasi, Helmi terlibat percekcokan dengan Letty. Diduga, permintaan dokter Helmi agar dokter Lety membatalkan niat untuk berpisah ditolak sehingga pelaku naik pitam. Hingga akhirnya dia menembak Letty sebanyak 6 kali tembakan hingga tewas.
Seperti diketahui, Helmi menembak mati Letty yang sedang berpraktik di Klinik Azzahra Medical Center, Jl Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (9/11) kemarin. Usai menembak Letty, Helmi mendatangi Polda Metro Jaya dan mengakui perbuatannya.
Maya Safira, adik dr Letty mengatakan, semasa hidup kakaknya mengalami sejumlah luka akibat perlakuan kasar dr Helmi. Maya juga menyebut dr Letty sempat bercerita hendak dibakar oleh dr Helmi."Kakak saya nelpon saya diam-diam ngasih tahu kalau dia dipukul, ditarik mau dibakar," kata Maya di rumah duka di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur, (10/11/2017).
Saat mengetahui itu, menurut Maya keluarga besar langsung menyarankan dr Letty udah menyudahi hubungan dengan dr Helmi. Mereka khawatir dr Helmi benar-benar melakukan niat buruk itu. Ternyata kekhawatiran keluarga terbukti. Dokter Letty diberondong 6 kali tembakan oleh Helmi.
Hal itu dibuktikan dari catatan kepolisian yang menunjukkan Helmi memiliki dua catatan kriminal sebelum peristiwa penembakan terjadi. Helmi diduga telah melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, Helmi sudah pernah melakukan pemerkosaan terhadap seorang perempuan yang merupakan karyawan klinik. "Dia dipecat dari Klinik Amalia karena kasus itu (memperkosa karyawan klinik)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana, Kamis (9/11/2017).
Sejauh ini Helmi dijerat dengan Pasal 340 dan 338 KUHP terkait pembunuhan dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu. Argo mengatakan, pihaknya masih menyelidiki apakah Helmi akan dikenakan UU Darurat soal kepemilikan senjata atau tidak. "Nanti kami masih menyelidiki," tuturnya.
Bagaimana perasaan Helmi setelah istrinya tewas di tangannya sendiri? "Reinkarnasi!," kata Helmi saat ditanya wartawan; apakah ada penyesalan telah membunuh korban. *
Komentar