Rumah Tertimpa Pohon, Keluarga Pemilik Selamat
Rumah milik I Komang Warsika, 45, di Banjar Muntig, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem, tertimpa pohon manggis, Minggu (12/11).
AMLAPURA, NusaBali
Akibatnya atap, genteng, dan plafon remuk. Tak ada korban jiwa dalam bencana alam ini. Kebetulan kamar tidur yang hancur tertimpa pohon tidak ada yang menempati. Saat kejadian, korban tidur di kamar sebelah. Kerugian material ditaksir Rp 20 juta.
Pohon manggis setinggi 20 meter dengan diameter 45 cm tumbuh di belakang rumah korban. Sehari sebelumnya di Banjar Muntig dan sekitarnya diguyur hujan lebat. Sebelum pohon tumbang, Warsika mendengar suara retak pertanda pohon mulau patah. Warsika sempat keluar rumah mencari sumber suara itu, ternyata pohon manggis saat itu masih kokoh berdiri. Warsika kemudian kembali masuk kamar dan melanjutkan tidur. Pagi hari, sebelum ia dikejutkan suara gemuruh. Ternyata pohon manggis roboh membelah bangunan tempat tinggalnya.
Warsika kaget dan bersyukur tidak ada korban luka dalam bencana alam itu. Warsika pun enggan melaporkan kasus itu ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Pohon manggis yang menindih rumahnya ditangani bersama warga setempat. “Saya kaget dan langsung bangun saat mendengar suara bangunan roboh,” jelas Warsika. Saat kejadian, ia bersama istrinya, Ni Kadek Reni, 42, dan dua anaknya ttidur di kamar sebelah yang tertimpa pohon.
Terpisah, Kelian Banjar Muntig I Kadek Widana mengaku telah melaporkan kasus itu ke BPBD. “BPBD janji datang Senin, data sudah kami kirim,” jelas Widana. Perbekel Desa Amerta Bhuana I Wayan Suara membenarkan bencana alam itu telah dilaporkan oleh Kelian Banjar Muntig ke BPBD Karangasem. Harapannya BPBD segera turun tangan untuk evakuasi pohon tumbang dan salurkan bantuan kepada korban bencana alam. *k16
Akibatnya atap, genteng, dan plafon remuk. Tak ada korban jiwa dalam bencana alam ini. Kebetulan kamar tidur yang hancur tertimpa pohon tidak ada yang menempati. Saat kejadian, korban tidur di kamar sebelah. Kerugian material ditaksir Rp 20 juta.
Pohon manggis setinggi 20 meter dengan diameter 45 cm tumbuh di belakang rumah korban. Sehari sebelumnya di Banjar Muntig dan sekitarnya diguyur hujan lebat. Sebelum pohon tumbang, Warsika mendengar suara retak pertanda pohon mulau patah. Warsika sempat keluar rumah mencari sumber suara itu, ternyata pohon manggis saat itu masih kokoh berdiri. Warsika kemudian kembali masuk kamar dan melanjutkan tidur. Pagi hari, sebelum ia dikejutkan suara gemuruh. Ternyata pohon manggis roboh membelah bangunan tempat tinggalnya.
Warsika kaget dan bersyukur tidak ada korban luka dalam bencana alam itu. Warsika pun enggan melaporkan kasus itu ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Pohon manggis yang menindih rumahnya ditangani bersama warga setempat. “Saya kaget dan langsung bangun saat mendengar suara bangunan roboh,” jelas Warsika. Saat kejadian, ia bersama istrinya, Ni Kadek Reni, 42, dan dua anaknya ttidur di kamar sebelah yang tertimpa pohon.
Terpisah, Kelian Banjar Muntig I Kadek Widana mengaku telah melaporkan kasus itu ke BPBD. “BPBD janji datang Senin, data sudah kami kirim,” jelas Widana. Perbekel Desa Amerta Bhuana I Wayan Suara membenarkan bencana alam itu telah dilaporkan oleh Kelian Banjar Muntig ke BPBD Karangasem. Harapannya BPBD segera turun tangan untuk evakuasi pohon tumbang dan salurkan bantuan kepada korban bencana alam. *k16
1
Komentar