KMHD UI Gelar Lomba Cerdas Cermat Agama Hindu
Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Indonesia (KMHD UI) menggelar lomba cerdas cermat agama Hindu antar pasraman se-Jabodetabek.
JAKARTA, NusaBali
Lomba cerdas cermat merupakan rangkaian kegiatan Hindu for Generation (HFG) ke 12. Menurut Ketua Panitia HFG ke 12, Putu Arya Wiryawan, lomba cerdas cermat diperuntukkan bagi anak pasraman tingkat SMP. "Ada 12 tim ikut serta lomba cerdas cermat," ujar Arya kepada NusaBali di Pura Mustika Dharma, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (12/11). Ke 12 tim terlebih dahulu mengikuti babak penyisihan, selanjutnya semifinal dan final. Di partai puncak ada tiga tim yang bertanding.
Mereka adalah pasraman Mustika Dharma, Cijantung, Jakarta Timur yang menjadi regu A. Regu B dari pasraman Santi Wahana, Lenteng Agung, Jakarta Selatan dan regu C pasraman Dharma Santi Giri, Ciangsana, Bogor. Babak awal mereka mendapat lima pertanyaan wajib.
Kemudian 20 soal pertanyaan rebutan. Saat pertanyaan wajib, tiap regu memiliki nilai tidak jauh berbeda. Mereka baru terlihat jauh skornya ketika babak rebutan. Di mana regu B lebih banyak menjawab pertanyaan yang dilayangkan pada babak tersebut. Alhasil mengantarkan mereka sebagai juara pertama dengan nilai 1.500. Regu C peringkat kedua dengan nilai 750 dan Regu A mendapat skor 500 menjadi juara ketiga. Regu B berisikan I Gusti Agung Ayu Sandnya, Gusti Ayu Agung Triana Mulya Dewi dan Putu Gede Narendra S. Ketiganya merasa bersyukur memperoleh posisi teratas.
"Bahagia mendapat juara pertama, karena tahun lalu kami hanya peringkat ketiga," ucap ketiganya kompak. Mereka sukses meraih gelar juara lantaran telah menyiapkan diri selama dua minggu. Mereka pun berbagi materi yang dipelajari agar lebih menguasai bidang-bidang tertentu.
"Jadi ada yang belajar tentang susila, hari raya dan sejarah," ucap ketiganya. Ketika lomba mereka mendapat support dari orangtua. "Kebetulan hari ini bisa mendampingi, ya saya temani anak dan sekaligus memberikan dukungan kepadanya," kata Ketut Mulyawan yang merupakan orangtua dari Gusti Ayu Agung Triana Mulya Dewi ini.
Lomba cerdas cermat agama Hindu sendiri digelar agar generasi muda Hindu lebih mengerti dan mendalami tentang agamanya. Oleh karena itu, di setiap kegiatan HFG selalu ada. Selain lomba cerdas cermat, kata Arya, kegiatan lainnya telah mereka lakukan.
Pertama pada 28 Oktober lalu di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (RIK UI), Depok, Jawa Barat. Mereka mengundang anak-anak dari panti asuhan Islam dan Protestan sebanyak 50 orang. KMHD UI mengundang mereka, lantaran menyesuaikan tema HFG ke 12.
"Temanya adalah Vasudhaiva Kutumbakam. Artinya seluruh dunia satu. Kami ambil tema tersebut, karena belakangan ini kita dibuat resah dengan adanya konflik agama. Kami ingin memberi kontribusi melalui HFG, agar itu tidak terjadi lagi dan kehidupan menjadi harmonis," terang Arya.
Mereka mengundang anak-anak panti asuhan dari dua keyakinan berbeda agar anak-anak tersebut mengetahui ada keyakinan lain di Indonesia. melalui program edukasi sosial. Di sana anak-anak panti asuhan melakukan berbagai kegiatan seperti permainan membuat lingkaran serta lomba mewarnai tempat ibadah dan penganutnya.
Kegiatan HFG lainnya adalah lomba futsal. Mereka mengundang KMHD dari kampus di Jawa dan Lampung pada 4-5 November kemarin. Ada 14 tim berpartisipasi. Sebagai juara pertama dipegang KMHD Universitas Bandar Lampung, juara kedua dari Universitas Telkom dan ketiga dari UPM Jogja.
Mahasiswa semester lima jurusan psikologi UI ini menyatakan, agenda penutupan HFG dijadwalkan pada Minggu (19/11) mendatang di Gedung Fakultas Hukum UI. Penutupan mereka isi dengan berbagai acara. Mulai dari hiburan dan talkshow yang mengambil tema mengenai keberagaman. *k22
Lomba cerdas cermat merupakan rangkaian kegiatan Hindu for Generation (HFG) ke 12. Menurut Ketua Panitia HFG ke 12, Putu Arya Wiryawan, lomba cerdas cermat diperuntukkan bagi anak pasraman tingkat SMP. "Ada 12 tim ikut serta lomba cerdas cermat," ujar Arya kepada NusaBali di Pura Mustika Dharma, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (12/11). Ke 12 tim terlebih dahulu mengikuti babak penyisihan, selanjutnya semifinal dan final. Di partai puncak ada tiga tim yang bertanding.
Mereka adalah pasraman Mustika Dharma, Cijantung, Jakarta Timur yang menjadi regu A. Regu B dari pasraman Santi Wahana, Lenteng Agung, Jakarta Selatan dan regu C pasraman Dharma Santi Giri, Ciangsana, Bogor. Babak awal mereka mendapat lima pertanyaan wajib.
Kemudian 20 soal pertanyaan rebutan. Saat pertanyaan wajib, tiap regu memiliki nilai tidak jauh berbeda. Mereka baru terlihat jauh skornya ketika babak rebutan. Di mana regu B lebih banyak menjawab pertanyaan yang dilayangkan pada babak tersebut. Alhasil mengantarkan mereka sebagai juara pertama dengan nilai 1.500. Regu C peringkat kedua dengan nilai 750 dan Regu A mendapat skor 500 menjadi juara ketiga. Regu B berisikan I Gusti Agung Ayu Sandnya, Gusti Ayu Agung Triana Mulya Dewi dan Putu Gede Narendra S. Ketiganya merasa bersyukur memperoleh posisi teratas.
"Bahagia mendapat juara pertama, karena tahun lalu kami hanya peringkat ketiga," ucap ketiganya kompak. Mereka sukses meraih gelar juara lantaran telah menyiapkan diri selama dua minggu. Mereka pun berbagi materi yang dipelajari agar lebih menguasai bidang-bidang tertentu.
"Jadi ada yang belajar tentang susila, hari raya dan sejarah," ucap ketiganya. Ketika lomba mereka mendapat support dari orangtua. "Kebetulan hari ini bisa mendampingi, ya saya temani anak dan sekaligus memberikan dukungan kepadanya," kata Ketut Mulyawan yang merupakan orangtua dari Gusti Ayu Agung Triana Mulya Dewi ini.
Lomba cerdas cermat agama Hindu sendiri digelar agar generasi muda Hindu lebih mengerti dan mendalami tentang agamanya. Oleh karena itu, di setiap kegiatan HFG selalu ada. Selain lomba cerdas cermat, kata Arya, kegiatan lainnya telah mereka lakukan.
Pertama pada 28 Oktober lalu di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (RIK UI), Depok, Jawa Barat. Mereka mengundang anak-anak dari panti asuhan Islam dan Protestan sebanyak 50 orang. KMHD UI mengundang mereka, lantaran menyesuaikan tema HFG ke 12.
"Temanya adalah Vasudhaiva Kutumbakam. Artinya seluruh dunia satu. Kami ambil tema tersebut, karena belakangan ini kita dibuat resah dengan adanya konflik agama. Kami ingin memberi kontribusi melalui HFG, agar itu tidak terjadi lagi dan kehidupan menjadi harmonis," terang Arya.
Mereka mengundang anak-anak panti asuhan dari dua keyakinan berbeda agar anak-anak tersebut mengetahui ada keyakinan lain di Indonesia. melalui program edukasi sosial. Di sana anak-anak panti asuhan melakukan berbagai kegiatan seperti permainan membuat lingkaran serta lomba mewarnai tempat ibadah dan penganutnya.
Kegiatan HFG lainnya adalah lomba futsal. Mereka mengundang KMHD dari kampus di Jawa dan Lampung pada 4-5 November kemarin. Ada 14 tim berpartisipasi. Sebagai juara pertama dipegang KMHD Universitas Bandar Lampung, juara kedua dari Universitas Telkom dan ketiga dari UPM Jogja.
Mahasiswa semester lima jurusan psikologi UI ini menyatakan, agenda penutupan HFG dijadwalkan pada Minggu (19/11) mendatang di Gedung Fakultas Hukum UI. Penutupan mereka isi dengan berbagai acara. Mulai dari hiburan dan talkshow yang mengambil tema mengenai keberagaman. *k22
Komentar