Mantan Gubernur Semangati Panitia Tuntaskan Pura Nangka
Mantan Gubernur Bali, Dewa Made Beratha hadir menyemangati Panitia Pembangunan Pura Penataran Agung Nangka di Banjar Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Minggu (12/11).
AMLAPURA, NusaBali
Dewa Beratha berharap seluruh palinggih dan bangunan pendukung tuntas pada Agustus 2018. Sebab peletakan pondasi pura cukup lama, dimulai tahun 2006.
Dewa Made Beratha menceritakan, awal mula berdirinya Pura Penataran Agung Nangka semasih menjabat Gubernur Bali. Waktu itu diajak dua sulinggih meninjau lokasi. Pura Penataran Agung Nangka merupakan linggih (stana) Ida Bhatara Gunung Agung. Dua sulinggih yang meninjau lokasi pura yakni Ida Pedanda Gede Made Karang dari Gria Karang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem dan Ida Pedanda Gede Pasuruan dari Gria Kawan, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.
Gubernur Dewa Beratha dan dua sulinggih itu turun meninjau lokasi ppura pada tahun 2003, tetapi pembangunan dimulai tahun 2006. Hanya bangunan palinggih di utama mandala saja yang tuntas, sisanya bangunan di madya mandala dan nista mandala belum kelar. Dalam rapat panitia yang digelar di Jalan Jeruk 5 Amlapura, Minggu kemarin disepakati menuntaskan sisa pembangunan. Targetnya pada Agustus 2018 selesai lanjut menggelar Karya Mamungkah lan Nubung Daging pada Oktober 2018. “Saya optimis sisa pembangunan akan tuntas apalagi didukung panitia dan dana punia umat sedharma,” ungkap Dewa Beratha.
Ketua Panitia, I Gusti Made Tusan didampingi Sekretaris I Nyoman Waspada, Bendahara Ida Made Alit dan personal panitia lainnya juga mengaku optimis seluruh sisa bangunan tuntas pada tahun 2018. “Dana punia berupa palinggih telah masuk, tinggal realisasinya,” kata Gusti Made Tusan. Bangunan yang diagendakan terealisasi yakni bale pawedaan, bale selonding, bale panggungan, tiga unit candi gelung kori, tembok panyengker, bale gong, satu unit candi bentar, dua apit lawang, dan bale kulkul. Tinggal mencarikan punia untuk bangunan bale pesandekan dan bale panjang. Struktur panitia pembangunan telah direvisi lanjut menggelar upacara majaya-jaya pada Anggara Kliwon Medangsia, Selasa (21/11) di Pura Penataran Agung Nangka. *k16
Dewa Made Beratha menceritakan, awal mula berdirinya Pura Penataran Agung Nangka semasih menjabat Gubernur Bali. Waktu itu diajak dua sulinggih meninjau lokasi. Pura Penataran Agung Nangka merupakan linggih (stana) Ida Bhatara Gunung Agung. Dua sulinggih yang meninjau lokasi pura yakni Ida Pedanda Gede Made Karang dari Gria Karang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem dan Ida Pedanda Gede Pasuruan dari Gria Kawan, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.
Gubernur Dewa Beratha dan dua sulinggih itu turun meninjau lokasi ppura pada tahun 2003, tetapi pembangunan dimulai tahun 2006. Hanya bangunan palinggih di utama mandala saja yang tuntas, sisanya bangunan di madya mandala dan nista mandala belum kelar. Dalam rapat panitia yang digelar di Jalan Jeruk 5 Amlapura, Minggu kemarin disepakati menuntaskan sisa pembangunan. Targetnya pada Agustus 2018 selesai lanjut menggelar Karya Mamungkah lan Nubung Daging pada Oktober 2018. “Saya optimis sisa pembangunan akan tuntas apalagi didukung panitia dan dana punia umat sedharma,” ungkap Dewa Beratha.
Ketua Panitia, I Gusti Made Tusan didampingi Sekretaris I Nyoman Waspada, Bendahara Ida Made Alit dan personal panitia lainnya juga mengaku optimis seluruh sisa bangunan tuntas pada tahun 2018. “Dana punia berupa palinggih telah masuk, tinggal realisasinya,” kata Gusti Made Tusan. Bangunan yang diagendakan terealisasi yakni bale pawedaan, bale selonding, bale panggungan, tiga unit candi gelung kori, tembok panyengker, bale gong, satu unit candi bentar, dua apit lawang, dan bale kulkul. Tinggal mencarikan punia untuk bangunan bale pesandekan dan bale panjang. Struktur panitia pembangunan telah direvisi lanjut menggelar upacara majaya-jaya pada Anggara Kliwon Medangsia, Selasa (21/11) di Pura Penataran Agung Nangka. *k16
Komentar