Hanura Geram 'Dicatut' Dukung Rai Mantra
Ngotot Munculkan Paket Kertha-Pasek
DENPASAR, NusaBali
Belum sepekan terbentuk, Koalisi Rakyat Bali (KRB) sudah amburadul. Penyebabnya apalagi kalau bukan soal penentuan nama yang bakal diajukan dalam Pilgub Bali 2018. Pasca terjadi pertemuan di kediaman Rai Mantra pada, Sabtu (11/11), Partai Hanura menyatakan keberatan dengan pencatutan nama partai sebagai parpol KRB yang ikut mendukung Rai Mantra.
“Kami dari Partai Hanura keberatan dengan statement tersebut. Apalagi kami tidak ikut hadir, dan pasti kami tidak akan menyetujuinya,” semprot Wayan Adnyana, Koordinator Daerah (Korda) Bali DPP Partai Hanura, Minggu (12/11). Namun Adnyana menegaskan bahwa sikap partainya masih tegas mendukung Ketut Sudikerta untuk maju dalam Pilgub 2018.
“Kami tetap pada pendirian, bahwa kami mendukung SGB (Sudikerta G) sebagai Cagub, dan silakan yang lain bersaing melalui survey memperebutkan posisi sebagai cawagub,” tegas Adnyana.
Sementara dari kubu Hanura sendiri tetap menawarkan nama Gede Pasek Suardika sebagai tandem Sudikerta memimpin Bali periode 2018-2022. “Kami menawarkan kader terbaik yakni Gede Pasek Suardika (GPS) yang merupakan tokoh muda Bali dan sudah bertaraf nasional. Nama paketnya Kertha-Pasek,” urai Adnyana.
Nama yang disodorkan, lanjut Adnyana, diyakini mendapat dukungan bukan hanya dari seluruh kader hanura, melainkan juga kaum muda, kelompok masyarakat, kelompok profesi maupun kader partai lain. “Paket Kertha-Pasek bukan hanya akan memenangi survey, namun kami berkeyakinan paket ini bisa memenangi Pilgub,” imbuh Adnyana.
Di sisi lain Adnyana mengakui ikut dalam pertemuan saat KRB dilahirkan pada Kamis (9/11) lalu. Dalam pertemuan itu Adnyana didampingi Sekretaris DPD Hanura Bali Gede Wirajaya Wisna dan Wakil Ketua Bidang Organisasi Dewa Oka. Dalam pertemuan yang dihadiri sembilan parpol tersebut Adnyana sempat melakukan interupsi saat muncul usulan tentang survei yang hanya memunculkan Sudikerta dan Rai Mantra. “Saya tolak usulan itu, dan selesai acara beberapa teman parpol lain mendukung apa yang saya sampaikan,” cetus Adnyana. *mao
“Kami dari Partai Hanura keberatan dengan statement tersebut. Apalagi kami tidak ikut hadir, dan pasti kami tidak akan menyetujuinya,” semprot Wayan Adnyana, Koordinator Daerah (Korda) Bali DPP Partai Hanura, Minggu (12/11). Namun Adnyana menegaskan bahwa sikap partainya masih tegas mendukung Ketut Sudikerta untuk maju dalam Pilgub 2018.
“Kami tetap pada pendirian, bahwa kami mendukung SGB (Sudikerta G) sebagai Cagub, dan silakan yang lain bersaing melalui survey memperebutkan posisi sebagai cawagub,” tegas Adnyana.
Sementara dari kubu Hanura sendiri tetap menawarkan nama Gede Pasek Suardika sebagai tandem Sudikerta memimpin Bali periode 2018-2022. “Kami menawarkan kader terbaik yakni Gede Pasek Suardika (GPS) yang merupakan tokoh muda Bali dan sudah bertaraf nasional. Nama paketnya Kertha-Pasek,” urai Adnyana.
Nama yang disodorkan, lanjut Adnyana, diyakini mendapat dukungan bukan hanya dari seluruh kader hanura, melainkan juga kaum muda, kelompok masyarakat, kelompok profesi maupun kader partai lain. “Paket Kertha-Pasek bukan hanya akan memenangi survey, namun kami berkeyakinan paket ini bisa memenangi Pilgub,” imbuh Adnyana.
Di sisi lain Adnyana mengakui ikut dalam pertemuan saat KRB dilahirkan pada Kamis (9/11) lalu. Dalam pertemuan itu Adnyana didampingi Sekretaris DPD Hanura Bali Gede Wirajaya Wisna dan Wakil Ketua Bidang Organisasi Dewa Oka. Dalam pertemuan yang dihadiri sembilan parpol tersebut Adnyana sempat melakukan interupsi saat muncul usulan tentang survei yang hanya memunculkan Sudikerta dan Rai Mantra. “Saya tolak usulan itu, dan selesai acara beberapa teman parpol lain mendukung apa yang saya sampaikan,” cetus Adnyana. *mao
1
Komentar