Bakal Dibelikan Alkes Penyakit Kanker
Efisiensi dana untuk Pilgub Bali 2018 sebesar Rp 104,36 miliar yang telah disepakati oleh Pemprov Bali dan DPRD Bali akan dibelikan alat kesehatan (alkes) untuk pengobatan penyakit kanker di Rumah Sakit Bali Mandara.
Pemotongan Dana Pilgub Rp 104,36
DENPASAR, NusaBali
Seperti diketahui, dana Pilgub Bali 2018 untuk KPU Bali yang awalnya Rp 229,36 miliar terpangkas menjadi Rp 155 miliar, sehingga ada efisiensi sebesar Rp 74,36 miliar. Sedangkan dana pengawasan Pilgub untuk Bawaslu Bali yang awalnya Rp 62 miliar dipangkas menjadi Rp 32 miliar, sehingga ada efisiensi Rp 30 miliar. Jadi total pemangkasan anggaran di KPU dan Bawaslu Bali sebesar Rp 104,36 miliar.
Anggota Fraksi Panca Bayu I Nyoman Tirtawan yang sebelumnya menjadi ‘aktor’ revisi anggaran Pilgub Bali 2018 mengatakan, eksekutif dan legislatif telah menghemat Rp 104,36 miliar, sehingga sekarang bisa dialihkan menjadi program pengadaan alat kesehatan untuk penyakit kanker. "Ini adalah untuk masyarakat. Kita sudah bisa hemat uang rakyat sampai Rp 104,36 miliar. Mari kita awasi pelaksanaan program pengadaan alkes penyakit kanker di RS Bali Mandara," ujar politisi Partai NasDem asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng ini.
Menurut Tirtawan, sebenarnya dana Pilgub Bali 2018 bisa ditekan lebih murah lagi sampai Rp 120 miliar. Kalau dengan pembanding Pilgub Jawa Timur, kata Tirtawan, Pilgub Bali hanya butuh dana Rp 107 miliar. Sementara kalau dengan pembanding Pilgub NTB dana Pilgub Bali hanya Rp 120 miliar. "Namun karena ini sudah keputusan bersama maka kita bisa terima. Dan bisa dialihkan untuk membangun rumah sakit untuk masyarakat. Selama ini pelayanan kemo therapi di RS Sanglah antre. Dengan adanya layanan kemo therapi di RS Bali Mandara nantinya kita telah selamatkan banyak nyawa, " tegas Tirtawan, Selasa (14/11)
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta mengatakan, badan anggaran DPRD Bali telah setujui anggaran untuk pelayanan penyakit kanker di RS Bali Mandara. Rencana tersebut juga telah diparipurnakan Selasa kemarin. "Selama ini sudah ada 18 layanan kanker di Bali. Tetapi gedung yang terbatas. Alat terbatas banyak nyawa yang terancam tidak bisa diselamatkan," kata Parta.
Dikatakan, dengan menjadi rumah sakit unggulan untuk pengobatan kanker RS Bali Mandara akan dilengkapi alat kesehatan yang canggih dan berkualitas. Dengan alat ini penanganan akan lebih cepat serta dampak radioaktif terhadap pasien dan kemo therapi bakal lebih aman. "Jadi dengan alat yang akan dibeli nanti untuk kemo therapi pasien kanker itu waktunya lebih cepat, karena alatnya canggih, " ujar Parta.
Menurut Parta, terbatasnya alat dan tidak canggihnya alat yang ada saat ini membuat antrean panjang pasien kanker, dan lama baru tertangani. Bahkan ada yang keburu meninggal dunia karena antreannya sampai berbulan-bulan. "Nah RS untuk layanan pengobatan kanker pada 2018 diharapkan bisa terwujud. Dananya pun sudah ada, " kata politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar ini. *nat
Komentar