nusabali

Asma Kronis, Dadong Gantung Diri

  • www.nusabali.com-asma-kronis-dadong-gantung-diri

Dadong Wayan Natri, 63, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon jeruk samping rumahnya, Banjar Suradadi, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan pada Selasa (14/11).

TABANAN, NusaBali
Nenek dua anak ini gantung diri karena depresi sebab sakit asma kronis yang didertinya sejak lama tak kunjung sembuh. Informasi yang dihimpun, pada Selasa (14/11) sekitar pukul 07.00 Wita, Wayan Natri didapatkan sudah tidak ada dikamarnya. Lantas anak pertamanya I Komang Gede Selamet,34, mencari kesekitaran rumah. Setelah 15 menit pencarian betapa terkejutnya Gede Selemet mendapati ibunya sudah tergantung di pohon jeruk samping rumahnya menggunakan tali plastik warna merah sepanjang 2 meter.

Gede Selamet pun berteriak histeris sehingga mengundang tetangga berdatangan kerumahnya untuk menengok korban yang sudah tidak bernyawa lagi. Bersamaan dengan itu ada warga yang melaporkan peristiwa ini kepada Bhabinkamtibmas Desa Belimbing Aiptu I Gede Ketut Alit Widiana yang langsung turun kelapangan bersama piket anggota Polsek Pupuan sembari mengajak petugas medis daru Puskesmas Pupuan II.

Saat itu petugas kepolisian dibantu warga menurunkan Wayan Natri untuk dilakukan olah tkp dan langsung membawa kerumah. Berdasarkan hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekekerasan. Wayan Narti murni gantung diri dengan tanda-tanda gantung diri pada umumnya seperti lidah menjulur.

Kapolsek Pupuan, AKP Ida Bagus Mahendra ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Wayan Narti gantung diri berdasarkan keterangan keluarganya karena memiliki asma kronis yang tidak sembuh-sembuh sehingga mengalami depresi. "Ia ditemukan pertama kali tergantung oleh anak pertama korban," ungkapnya.

Dikatakan, sebelum korban bunuh diri, anak korban I Komang Gede Selamet sudah curiga. Lantaran korban sering mengeluh sakit dan selalu mengatakan bosan hidup dan ingin pergi. "Anaknya sudah curiga sebelumnya, dan ia juga tidak memiliki suami, suaminya sudah meninggal 10 tahun lalu," jelasnya.

Maka dari itu keluarga korban sudah menerima kematian korban, dan sore ini (kemarin) akan dilaksanakan upacara penguburan. "Keluarga tolak untuk autopsi karena sudah meyakini korban tewas bunuh diri," tandas AKP Mahendra. *d

Komentar