Jalan Dipasangi Batang Pohon Pisang
Karena warga takut jalan ambrol semakin meluas, apalagi sudah retak-retak, maka jalan ini dipasangi batang pohon pisang
NEGARA, NusaBali
Jalan kabupaten di Lingkungan/Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, Jembrana, selatan Pura Puseh Desa Pakraman Sangkagung, ambrol. Untuk mengantisipasi jatuh korban, warga berinisiatif memasang batang pohon pisang dengan posisi terlentang di jalan tersebut.
Pemasangan itu sebagai tanda agar pengguna jalan lebih berhati-hati. Pantauan, Kamis (16/11), titik jalan ambol tersebut, tepat di bagian atas permukaan sambungan drainase, sisi utara. Selain telah ambrol pada sebelah sisi utaranya, tampak pada seluruh bagian badan jalan hampir selebar dua meter tersebut, juga telah retak-retak, dan nyaris ikut menyusul ambrol. Begitu juga tepat sebelah utara titik jalan yang ambrol tersebut, tampak sudah banyak berlubang sehingga menyerupai kubangan, akibat diguyur hujan belakangan ini.
Beberapa warga sekitar yang sempat ditemui, Kamis kemarin, mengatakan, kerusakan jalan tersebut, sudah terjadi mulai sebulan lalu. Akibat terus diguyur hujan, akhirnya titik jalan yang menjadi akses penghubung dari Kelurahan Sangkargung menuju Kelurahan Samblong, dan Kelurahan Sangkaragung itu, sudah ambrol pada sebelah sisi utaranya sekitar dua hari lalu. “Waktu tahu sudah ambrol, sebenarnya hanya dipasangi batang pohon kecil. Tetapi karena warga takut ambrol jalan semakin meluas, apalagi sudah retak-retak, maka jalan ini dipasangi batang pohon pisang itu,” ujar warga sekitar, I Made Swara Wibawa.
Upaya menelentangkan batang pohon pisang itu, selain untuk memberikan tanda kerusakan jalan, juga dimaksudkan agar tidak sampai dilintasi kendaraan roda empat. Di mana agar kendaraan roda empat tidak sampai melintas, warga juga memasang portal menggunakan kayu dengan penyangga drum di sekitar 100 meter sebelah utara titik jalan yang sudah nyaris putus tersebut. “Memang, maunya ditutup saja dulu. Tetapi kasian warga yang dekat-dekat. Makanya, berusaha dibatasi saja biar dilewati motor saja. Kami cuman berharap mudah-mudahan segera diperbaiki, karena kalau terus dibiarkan, jalannya benar-benar putus,” harap Swara Wibawa.
Lurah Sangkaragung I Nyoman Gede Suardana, Kamis kemarin, mengaku sudah melaporkan keadaan jalan yang ambrol itu. Kondisi tersebut, menurutnya, sudah sempat ditinjau petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Pemkab Jembrana, yang berencana melakukan perbaikan memasuki tahun 2018. “Itu sampai ambrol begitu, yang memang karena lapisan gorong-gorong (drainase) di bawah jalan itu yang kami perkirakan tergerus luapan air pas musim-musim hujan ini. Ya, warga memang berharap segera diperbaiki karena khatir sampai terjadi hal-hal tidak diinginkan,” ujarnya.*ode
Jalan kabupaten di Lingkungan/Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, Jembrana, selatan Pura Puseh Desa Pakraman Sangkagung, ambrol. Untuk mengantisipasi jatuh korban, warga berinisiatif memasang batang pohon pisang dengan posisi terlentang di jalan tersebut.
Pemasangan itu sebagai tanda agar pengguna jalan lebih berhati-hati. Pantauan, Kamis (16/11), titik jalan ambol tersebut, tepat di bagian atas permukaan sambungan drainase, sisi utara. Selain telah ambrol pada sebelah sisi utaranya, tampak pada seluruh bagian badan jalan hampir selebar dua meter tersebut, juga telah retak-retak, dan nyaris ikut menyusul ambrol. Begitu juga tepat sebelah utara titik jalan yang ambrol tersebut, tampak sudah banyak berlubang sehingga menyerupai kubangan, akibat diguyur hujan belakangan ini.
Beberapa warga sekitar yang sempat ditemui, Kamis kemarin, mengatakan, kerusakan jalan tersebut, sudah terjadi mulai sebulan lalu. Akibat terus diguyur hujan, akhirnya titik jalan yang menjadi akses penghubung dari Kelurahan Sangkargung menuju Kelurahan Samblong, dan Kelurahan Sangkaragung itu, sudah ambrol pada sebelah sisi utaranya sekitar dua hari lalu. “Waktu tahu sudah ambrol, sebenarnya hanya dipasangi batang pohon kecil. Tetapi karena warga takut ambrol jalan semakin meluas, apalagi sudah retak-retak, maka jalan ini dipasangi batang pohon pisang itu,” ujar warga sekitar, I Made Swara Wibawa.
Upaya menelentangkan batang pohon pisang itu, selain untuk memberikan tanda kerusakan jalan, juga dimaksudkan agar tidak sampai dilintasi kendaraan roda empat. Di mana agar kendaraan roda empat tidak sampai melintas, warga juga memasang portal menggunakan kayu dengan penyangga drum di sekitar 100 meter sebelah utara titik jalan yang sudah nyaris putus tersebut. “Memang, maunya ditutup saja dulu. Tetapi kasian warga yang dekat-dekat. Makanya, berusaha dibatasi saja biar dilewati motor saja. Kami cuman berharap mudah-mudahan segera diperbaiki, karena kalau terus dibiarkan, jalannya benar-benar putus,” harap Swara Wibawa.
Lurah Sangkaragung I Nyoman Gede Suardana, Kamis kemarin, mengaku sudah melaporkan keadaan jalan yang ambrol itu. Kondisi tersebut, menurutnya, sudah sempat ditinjau petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Pemkab Jembrana, yang berencana melakukan perbaikan memasuki tahun 2018. “Itu sampai ambrol begitu, yang memang karena lapisan gorong-gorong (drainase) di bawah jalan itu yang kami perkirakan tergerus luapan air pas musim-musim hujan ini. Ya, warga memang berharap segera diperbaiki karena khatir sampai terjadi hal-hal tidak diinginkan,” ujarnya.*ode
1
Komentar