KBS-Ace Gelar Doa Bersama 1.000 Pamangku di Besakih
Pasangan Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu)-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, Calon Gubernur (Cagub)-Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali dari PDIP ke Pilgub 2018, menggelar doa bersama 1.000 pamangku se-Bali di Pura Penataran Agung Besakih, Desa Pakraman Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem pada Saniscara Paing Langkir, Sabtu (18/11).
Dikawal Langsung Sekjen PDIP
AMLAPURA, NusaBali
Kehadiran KBS-Ace dikawal langsung Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. Kegiatan ritual doa bersama 1.000 pamangku yang digelar KBS-Ace, Sabtu siang mulai pukul 11.30 Wita, disinkronkan dengan upacara guru piduka di Pura Penataran Besakih. Upacara ritual tersebut diantarkan 8 sulinggih. Pantauan NusaBali, KBS-Ace yang hadir bersama istri masing-masing, duduk bersebelahan dengan Hasto, Sekjen DPP PDIP yang mengenakan busana adat Bali.
Selain Hasto, sejumlah kader struktural PDIP juga ikut hadir dalam ritual kemarin. Mereka, antara lain, Sekretaris DPD PDIP Bali I Gusti Ngurah Jaya Negara (yang kini Wakil Walikota Denpasar), Wakil Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Sutena, Ketua DPC PDIP Karangasem I Gede Dana, dan Sekretaris DPC PDIP Karangasem I Wayan Sudiara.
Seusai pamuspaan 11 kali yang diantarkan 8 sulinggih, KBS-Ace ngayab banten peras, dilanjutkan mendapatkan karawista yang dilingkarkan di kepala, sebagai lambang memusatkan pikiran kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ritual doa bersama 1.000 pamangku se-Bali itu sndiri dilakukan untuk mendoakan agar umat sedharma dikaruniai keselamatan lahir-bathin, sementara tahapan Pilgub Bali 2018 berjalan aman dan lancar, tanpa ada riak-riak.
Dalam sambutannya seusai muspa bersama kemarin siang, Hasto mengatakan kegiatan ritual doa bersama di Pura Besakih yang merupakan pura terbesar di dunia ini, sangatlah berarti. “Ini sesuai ajaran Bung Karno yang mengedepankan nilai-nilai ketuhanan, kemudian dibumikan dalam semangat gotong royong, berkeadilan, yang bertujuan menye-jahterakan masyarakat,” ujar Hasto, yang sering mengikuti persembahyangan ala Hindu.
Selama ini, kata Hasto, krama Bali menjunjung tinggi konsep Tri Hita Karana, yakni menghormati Tuhan sebagai sang pencipta, menghormati sesama umat manusia, dan mencintai alam semesta. "Doa ini kami awali di sini (Pura Besakih, Red), setelah Ibu Mega (Ketua Umum DPP Megawati Soekarnoputri, Red) menginstruksikan untuk membangun Bali. Sebab, Bali sangat penting bukan saja untuk Indonesia, tapi buat dunia," katanya.
Itulah sebabnya, menurut Hasto, rekomendasi KBS-Ace sebagai Cagub-Cawagub Bali diumumkan DPP PDIP bertepatan dengan rahina Kuningan pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu, 11-11-2017 tepat pukul 11.00 WIB. Hal ini dimaksudkan agar Cagub-Cawagub Bali yang ditetapkan PDIP nantinya mengedepankan konsep pembangunan yang berpihak kepada wong cilik.
"Kami di sini mengawali proses Pilgub Bali 2018. Kami tidak akan meraih kemenangan dengan menghalalkan segala cara, tapi tetap menghormati perbedaan," tandas Hasto. Dalam kesempatan itu, Hasto mengucapkan terima kasih atas dukungan terhadap KBS-Ace untuk mencapai kejayaan melalui Pilgub Bali yang santun dan damai.
Sementara itu, Wayan Koster alias KBS enggan mengomentari sejauh mana peluangnya di Pilgub Bali 2018. "Di atas angin apa itu? Jangan begitu," elak KBS saat didesak apakah sudah merasa di atas angin untuk menang, seusai acara di Pura Besakih kemarin. "Di atas angin apa di atas awan? Terpenting di Gianyar optimis menang," sambung Cok Ace.
KBS yang diusung partainya menjadi Cagub Bali 2018 merupakan politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini Ketua DPD PDIP Bali dan sekaligus anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode. Sedangkan Cok Ace yang jadi tandemnya di posisi Cawagub Bali, merupakan tokoh pa-riwisata asal Puri Agung Ubud yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013 dan kini menjabat Ketua BPD PHRI Bali. *k16
1
Komentar