nusabali

ISI Denpasar Kolaborasikan Lima Seni

  • www.nusabali.com-isi-denpasar-kolaborasikan-lima-seni

Institut Seni Indonesdia (ISI) Denpasar bakal menggelar pameran pertunjukkan seni dan workshop bertajuk ‘Intermingle Art Fashion : Gerhana Bulan Merah’ di kampus setempat hari ini, Minggu (19/11) hingga 20 November.

Intermingle Art Fashion: Gerhana Bulan Merah


DENPASAR, NusaBali
Pertunjukan ini terbilang spektakuler lantaran menggabungkan beberapa seni, di antaranya seni rupa, musik, tari, karawitan, mode dan instalasi. Dalam pertunjukkan ini akan membangun sebuah karya yang dengan apik saling merespon, bahkan memberikan ejutan ke penonton.

Intermingle Art Fashion menekankan pada pencarian titik lompat (quantum leap) di setiap seniman yang terlibat untuk saling menggenapi. Kreativitas yang muncul disetdiap fragmen merupakan letupan-letupan terprediksi serta saling menguatkan karya seni rupa pertunjukan.

Gerhana Bulan Merah secara filosofi merupakan kisah penanda lahirnya energi mahadahsyat ke dunia. Energi utuh yang belum mengenal dualisme, sdiang-malam, laki-laki-perempuan, baik-buruk, tinggi-rendah, besar-kecil, kuat-lemah energi sempurna milik Sang Tunggal yang memilih bumi sebagai tempat memilin dan memilah molekul-molekul energi. Bila saatnya tiba, Energi utuh akan kembali menuju pusaran energi mahadasyat milik Sang Tunggal.

Munculnya ide penciptaan karya ini, lahir dari proses drawing on novel yang dilakukan scenographer Ratna Cora dalam workshop yang digagas Suklu. Workshop ini mengajak para seniman untuk memanfaatkan buku bekas sebagai media gambar, untuk menyalurkan emosi dan pemikiran yang muncul baik secara spontan atau dengan kesadaran penuh. Ratna Cora memanfaatkan buku ‘The Metarese Circle’ karangan Robert Ludlum dan mulai menggambar di beberapa halaman, hingga kemudian menemukan kata ‘eclipse’ atau yang dalam bahasa Indonesda diartikan sebagai gerhana, dan merasa terinspirasi oleh kata itu.

Pertunjukan juga akan diwarnai dengan sound dan lightning oleh I Gusti Ngurah Sudibya. Sementara karya-karya busana kemudian ddiadaptasi kembali oleh para perancang busana dari Prodi Desain Fashion ISI Denpasar, yang mendesain beberapa pakadian yang juga dipamerkan dalam pagelaran busana di pameran Intermingle Art Fashion: Gerhana Bulan Merah. “Pakaian-pakaian ini mengambil inspirasi dari warna dan pola yang identik dengan gerhana bulan merah dan juga merespon seni rupa pertunjukan yang ditampilkan tahun 2015 yang lalu,” tandas dosen ISI, Ratna. *ind

Komentar