nusabali

Penanganan Jalan Putus Masih Dikaji

  • www.nusabali.com-penanganan-jalan-putus-masih-dikaji

Sehari pasca bencana, jebolnya jalan penghubung tiga desa bertetangga di Tabanan, yakni Desa Abiantuwung (Kecamatan Kediri), Desa Beringkit Belayu (Kecamatan Marga), dan Desa Peken Belayu (Kecamatan Marga), belum juga tertangani, Minggu (19/11).

IPAL Komunal Dikhawatirkan Jebol

TABANAN, NusaBali
Dinas PU Kabupaten Tabanan masih melakukan kajian jalan yang jebol sepanjang 10 meter dengan lebar 6 meter di Banjar Pangkung Nyuling, Sabtu (18/11) sore. Plt Dinas PU Tabanan, I Made Yudiana, mengatakan petugas Bidang Bina Marga sudah terjun ke lokasi jalan putus untuk melakukan pengecekan, Sabtu malam. Dari hasil pengecekan, disimpulkan badan jalan jebol hingga membetuk tebing sedalam 10 meter, karena saluran air (gorong-goroing) di bawah tersumbat. Walhasil, luapan air yang tertahan mendorong tanah di bawah badan jalan hingga akhirnya ables.

"Kami memang sudah cek langsung ke lapangan seusai masuk laporan jalan terputus," ungkap Made Yudana saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin. Menurut Yudana, untuk penanganan selanjutnya, saat ini masih dibuatkan gambar dan RAB (rencana anggaran biaya). Jadi, sejauh ini belum jelas apakah akan dibuatkan jembatan atau bagaimana, karena sedang dibahas dengan Badan Perencanaan dan Litbang Kabupaten (Bapelitbang) Kabupaten Tabanan. "Semua masih dikaji dengan tim teknis. Jadi, mohon bersabar," elak Yudana.

Sementara, Ketua Komisi I DPRD Tabanan, I Putu Eka Nurcahyadi, sempat terjun ke lokasi untuk mengecek jalan putus di Banjar Pangkung Nyuling, Desa Abiantuwung, Minggu kemarin. Kepada NusaBali, Eka Nurcahyadi mengatakan, harus ada kebijakan daerah untuk proses lebih lanjut penanganan jalan penghubung tiga desa yang teroputus ini.

Masalahanya, menurut Eka Nurcahyadi, pos anggaran untuk bencana alam dalam APBD Tabanan 2017 saat ini telah habis. "Tabanan kan rawan bencana alam, jangan sampai ada jalan jebol susulan hingga menimbulkan korban jiwa," jelas politisi PDIP ini.

Eka Nurcahyadi menyebutkan, jebolnya jalan pengubung tiga desa di wilayah Banjar Pangkung Nyuling, Desa Abiantuwung ini harus mendapat perhatian khusus, karena di sini terdapat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal. Jika sampai terlamat penanganannya, dikhawatirkan nanti IPAL Komunal ikut jebol.

Menurut Eka Nurcahyadi, terkait keberadaan IPAL Komunal ini, tim terpadu harus segera cek ke lapangan. Setelah itu, harus sudah ada tahap-tahap yang harus dikerjakan. "Selain masalah IPAL Komunal, ada saluran air PDAM yang terputus akibat jalan jebol ini. Ke depan, kami berharap PDAM bisa mengkhususkan salurannya, misal, dengan pipa besi tanpa harus menggunakan badan jalan," tegas Eka Nurcahyadi.

Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin, Kepala Bidang Pemukiman Dinas PU Tabanan, I Gusti Nyoman Sudiana, menjelaskan IPAL Komunal yang berada di sekutar jalan putus di Banjar Pangkung Nyuling, Desa Abiantuwung tersebut dibangun oleh kelompok masyarakat banjar setempat, tahun 2012 silam. Dananya bersumber dari APBN.

Menurut IGN Sudiana, IPAL Komunal sendiri digunakan untuk menampung limbah rumah tangga dan WC warga setempat. "Ada 60 Sambungan Rumah (SR) yang ditampung di IPAL Komunal ini. Sedangkan kapasitas IPAL Komunal adalah untuk 100 SR," papar IGN Sudiana.

Seperti halnya Eka Nurcahyadi, IGN Sudiana pun khawatir IPAL Komunal di sekitar jalan terputus ini akan ikut ambles, karena bagian bawahnya sudah tergerus air hujan. “Kita tidak bisa memprediksi datangnya hujan, sehingga kami khawatir IPAL Komunal ini akan ikut ambles karena bagian bawahnya sudah tergerus sedikit," tandas Sudiana.

Di sisi lain, Kepala Desa (Perbekel) Abiantuwung, I Gusti Agung Ngurah Bayu Pramana, menyatakan terputusnya jalan penghubung tiga desa bertetangga di kawasan Banjar Pangkung Nyuling, Sabtu sore sekitar pukul 17.30 Wita, berimbas terhadap pasokan air bersih ke sejumlah rumah tangga. Masalahnya, pipa PDAM yang ikut putus di titij jalan jebol ini.

“Bukan hanya warga kami di Desa Abiantuwung yang tersumbay pasokan air PDAM-nya, tapi sebagian warga dari desa lain di Kecamatan Kediri juga kena imbas. Sampai tadi pagi (kemarin), airnya PAM masih mati," jelas Perbekel Bayu Pramana, Minggu kemarin.

Perbekel Bayu Pramana menyebutkan, petugas PDAM sudah terjun ke lokasi untuk memperbaiki pipa yang terputus sehari sebelumnya. Perbaikan pipa PDAM yang putus dilakukan secara darurat, agar air bisa mengalir dulu ke rumah-rumah warga. "Petugas PDAM sudah memperbaiki pipa yang putus tadi, namun belum permanen,” kata Perbekel Bayu Permana.

Sementara itu, pantauan NusaBali, Minggu kemarin, jalan jebol di Banjar Pangkung Nyuling, Desa Abiantuwung masih menjadi tontonan warga. Sedangkan sejumlah petugas PDAM sejak pagi berusaha memperbaiki pipa air yang putus di lokasi.

Seorang warga Banjar Pangkung Nyuling, Putu Sukarya, mengatakan putusnya jalan penghubung tiga desa tersebut, memang disebabkan mampetnya gorong-gorong di bawah badan jalan. Selain itu, kata Putu Sukarya, juga karena bocornya pipa PDAM yang kemudian airnya merongrong senderan jalan di sebelah barat. "Saat PDAM memasang instalasi pipa ini sekitar dua tahun lalu, jalan sudah sempat ambles di sebelah barat," jelas Sukarya di lokasi, Minggu kemarin.

Badan jalan di Banjar Pangkung Nyuling itu sendiri jebol, Sabtu sore sekitar pukul 17.30 Wita, setelah turun hujan lebat selama 2 jam. Selain menghubungkan tiga desa bertetangga di dua kecamatan berbeda, jalan yang jebol ini juga dijadikan jalur alternatif ke Pasar Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung via Banjar Bajera Pengebegan, Desa Beringkit Belayu, Kecamatan Marga.

Arus lalulintas pun lumpuh total. Baik kendaraan roda empat maupun roda dua tidak bisa lewat di lokasi. Bukan hanya arus lalulintas yang terputus akibat jalan jebol ini. Meski akses jalan terputus, namun tidak ada warga yang sampai terisolasi. Sebab, ada berberapa jalur alternatif untuk lalulintas ke tiga desa bertetangga, hanya saja harus memutar dulu.

Dari Banjar Nyuling (Desa Abiantuwung) menuju Desa Beringkit Belayu, harus memutar arah menuju jalur utama yakni Jalur Utama Denpasar-Gilima-nuk kawasan Desa Abiantuwung, lalu melintasi Desa Banjar Anyar (Kecama-tan Kediri), Desa Kukuh (Kecamatan Marga), dan Desa Peken Belayu (Kecamatan Marga).

Demikian pula sebaliknya dari Desa Beringkit Belayu ke Desa Abiantuwung, harus memupar melalui jalur yang sama. Sedangkan warga dari Banjar Pangkung Nyuling, Banjar Suralaga, dan Banjar Balu yang hendak pergi Pasar Mengwi, mereka harus memutar ke selatan ke Jalur UtamaDenpasar-Gilimanuk tepatnya Banjar Abiantuwung, lalu bergerak ke arah timur menuju Terminal Mengwi. *d

Komentar