Nelayan Temukan Mayat Perempuan Mengapung di Laut
Mayat berjenis kelamin perempuan ditemukan mengapung di tengah laut wilayah Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Karena tanpa identitas, mayat itu pun dititip di kamar jenazah RSUD Buleleng. Informasi yang dihimpun, mayat perempuan tanpa identitas itu ditemukan pertamakali oleh seorang nelayan yang tengah melaut pada, Sabtu (18/11) sekitar pukul 17.10 Wita. Saat ditemukan, mayat tengah mengapung dengan kondisi sudah membusuk di dekat areal pembibitan Mutiara PT Cendana Indopearl, Gerokgak.
“Nelayan yang menemukan menginformasikan kepada salah satu karyawan dari perusahaan pembibitan Mutiara itu. Kemudian karyawan dari perusahan itu langsung ke lokasi untuk memastikan,” terang Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP Nyoman Suartika dikonfirmasi, Minggu (19/11).
Polisi yang mendapatkan laporan tersebut, bersama tim Basarnas kemudian mendatangi lokasi untuk mengevakuasi jasad mayat dari tengah laut. Saat dievakuasi, jasad mayat perempuan itu sudah tidak bisa dikenali. Diperkirakan, perempuan tersebut telah meninggal empat minggu atau sebulan sebelumnya. “Kondisi mayat sangat sulit dikenali, wajah sudah rusak, rambut terkelupas. Mayat saat ini berada di RSUD Buleleng untuk divisum,” katanya.
Sementara dari hasil visum, mayat perempuan itu diperkirakan berusia 70 tahun, dengan ciri-ciri tinggi badan 150 Centimeter, rambut keputihan dengan panjang rambut sekitar 30 Centimeter, dan sedikit botak pada bagian depan kepala. Mayat perempuan itu ditemukan mengenakan pakaian Long Dress berwana hitam dengan cincin jari kelingking kiri berwarna abu-abu.
“Saat diperiksa, tidak ditemukan ada luka luar pada tubuh mayat perempuan. Jadi tidak ada tanda-tanda kekerasan,” terang Kepala Bagian Hubungan Masyarakat RSUD Buleleng, Ketut Budiantara.
Meski telah mengantongi sejumlah gambaran dari hasil visum, pihaknya tidak berani memastikan penyebab kematian perempuan tanpa identitas itu. Saat ini jasad perempuan itu masih disimpan di ruang Sedap Malam, RSUD Buleleng. “Sementara ini, kami tidak bisa menyimpulkan penyebab kematian korban, dan harus dilakukan proses autopsi,” katanya. *k19
“Nelayan yang menemukan menginformasikan kepada salah satu karyawan dari perusahaan pembibitan Mutiara itu. Kemudian karyawan dari perusahan itu langsung ke lokasi untuk memastikan,” terang Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP Nyoman Suartika dikonfirmasi, Minggu (19/11).
Polisi yang mendapatkan laporan tersebut, bersama tim Basarnas kemudian mendatangi lokasi untuk mengevakuasi jasad mayat dari tengah laut. Saat dievakuasi, jasad mayat perempuan itu sudah tidak bisa dikenali. Diperkirakan, perempuan tersebut telah meninggal empat minggu atau sebulan sebelumnya. “Kondisi mayat sangat sulit dikenali, wajah sudah rusak, rambut terkelupas. Mayat saat ini berada di RSUD Buleleng untuk divisum,” katanya.
Sementara dari hasil visum, mayat perempuan itu diperkirakan berusia 70 tahun, dengan ciri-ciri tinggi badan 150 Centimeter, rambut keputihan dengan panjang rambut sekitar 30 Centimeter, dan sedikit botak pada bagian depan kepala. Mayat perempuan itu ditemukan mengenakan pakaian Long Dress berwana hitam dengan cincin jari kelingking kiri berwarna abu-abu.
“Saat diperiksa, tidak ditemukan ada luka luar pada tubuh mayat perempuan. Jadi tidak ada tanda-tanda kekerasan,” terang Kepala Bagian Hubungan Masyarakat RSUD Buleleng, Ketut Budiantara.
Meski telah mengantongi sejumlah gambaran dari hasil visum, pihaknya tidak berani memastikan penyebab kematian perempuan tanpa identitas itu. Saat ini jasad perempuan itu masih disimpan di ruang Sedap Malam, RSUD Buleleng. “Sementara ini, kami tidak bisa menyimpulkan penyebab kematian korban, dan harus dilakukan proses autopsi,” katanya. *k19
1
Komentar