Pipa Intake PDAM Dipenuhi Pasir
“Sebenarnya diprediksi tiga hari, dari Sabtu kemarin. Tapi ternyata Minggu sore tadi (kemarin) sekitar pukul 18.00 Wita bisa selesai dibersihkan dan air bisa dialirkan kembali ke rumah penduduk terutama saluran yang berada di Denpasar Barat”
Distribusi Air Sempat Bermasalah
DENPASAR, NusaBali
Musim penghujan yang mengguyur Bali beberapa hari ini berimbas pada aliran sungai Blusung dan Tukad Penet. Aliran air dari Bedugul kembali membuat saluran pipa intake mengalami permasalahan. Pasir yang dibawa air masuk ke pipa hingga rumah pipa intake. Sedikitnya ada 25 meter kubik pasir yang dikeluarkan dari rumah pipa intake.
Direktur Utama PDAM Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Arsana saat dikonfirmasi, Minggu (19/11) mengatakan, hujan yang mengguyur Bedugul sejak Sabtu (18/11) kembali berimbas pada Sungai Blusung. Dimana Sungai Blusung yang merupakan pengolahan air untuk dua kecamatan di Denpasar, yakni Denpasar Barat dan Utara harus kembali menerima aliran air yang keruh dari hulu.
Akibatnya, kata dia, pipa intake yang menyalurkan air ke rumah intake harus mengalami penyumbatan akibat pasir yang dibawa air dari Bedugul. Kata Arsana pasir yang menumpuk bukan hanya sebatas sampai di dalam pipa namun masuk ke rumah pipa intake yakni saluran pengolahan air baku. Alhasil, saat dibersihkan pasir yang dikumpulkan dari rumah intake mencapai 25 meter kubik.
Menurut Arsana, dengan pasir yang menumpuk cukup banyak, pihaknya memperkirakan air akan mengalami gangguan selama kurun waktu tiga hari. "Sebenarnya diprediksi tiga hari, dari Sabtu kemarin. Tapi ternyata Minggu sore tadi (kemarin) sekitar pukul 18.00 Wita bisa selesai dibersihkan dan air bisa dialirkan kembali ke rumah penduduk terutama saluran yang berada di Denpasar Barat," jelasnya.
Selain itu kata Arsana, bukan hanya pipa Blusung yang mengalami masalah. Namun katanya, aliran yang berada di Tukad Penet juga sempat mengalami masalah. "Kalo di Tukad Penet aliran air juga deras tapi penyebabnya bukan karena pasir. Tetapi sampah yang menampung disaluran pipa. Sehingga terganggu pada saluran air menuju Denpasar Utara. Kalo sekarang belum ada laporan gangguan lagi, mudah-mudahan sudah bisa lancar semua sekarang," ujarnya.
Dengan adanya kendala yang terus terjadi karena kondisi dari hulu yakni Bedugul terus mengalami banjir. Pihak PDAM, kata Arsana sudah menyusun strategi untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi kembali. Yakni dengan membuat bendungan di utara saluran intake. Dengan begitu, ruma pipa intake yang menjadi pengolahan utama air bisa aman dari gangguan lumpur dan pasir.
"Kita sudah rencanakan, tapi tidak bisa di 2017 ini. Namun, realisasi yang sudah kita anggarkan adalah di tahun 2018 bersamaan dengan pemasangan pipa di wilayah Antasura dan Jalan Nangka. Untuk bendungan itu, kami kira-kira mulai pada bulan Maret atau April. Sehingga gangguan yang terjadi karena air dihulu bisa teratasi," tandasnya. *m
DENPASAR, NusaBali
Musim penghujan yang mengguyur Bali beberapa hari ini berimbas pada aliran sungai Blusung dan Tukad Penet. Aliran air dari Bedugul kembali membuat saluran pipa intake mengalami permasalahan. Pasir yang dibawa air masuk ke pipa hingga rumah pipa intake. Sedikitnya ada 25 meter kubik pasir yang dikeluarkan dari rumah pipa intake.
Direktur Utama PDAM Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Arsana saat dikonfirmasi, Minggu (19/11) mengatakan, hujan yang mengguyur Bedugul sejak Sabtu (18/11) kembali berimbas pada Sungai Blusung. Dimana Sungai Blusung yang merupakan pengolahan air untuk dua kecamatan di Denpasar, yakni Denpasar Barat dan Utara harus kembali menerima aliran air yang keruh dari hulu.
Akibatnya, kata dia, pipa intake yang menyalurkan air ke rumah intake harus mengalami penyumbatan akibat pasir yang dibawa air dari Bedugul. Kata Arsana pasir yang menumpuk bukan hanya sebatas sampai di dalam pipa namun masuk ke rumah pipa intake yakni saluran pengolahan air baku. Alhasil, saat dibersihkan pasir yang dikumpulkan dari rumah intake mencapai 25 meter kubik.
Menurut Arsana, dengan pasir yang menumpuk cukup banyak, pihaknya memperkirakan air akan mengalami gangguan selama kurun waktu tiga hari. "Sebenarnya diprediksi tiga hari, dari Sabtu kemarin. Tapi ternyata Minggu sore tadi (kemarin) sekitar pukul 18.00 Wita bisa selesai dibersihkan dan air bisa dialirkan kembali ke rumah penduduk terutama saluran yang berada di Denpasar Barat," jelasnya.
Selain itu kata Arsana, bukan hanya pipa Blusung yang mengalami masalah. Namun katanya, aliran yang berada di Tukad Penet juga sempat mengalami masalah. "Kalo di Tukad Penet aliran air juga deras tapi penyebabnya bukan karena pasir. Tetapi sampah yang menampung disaluran pipa. Sehingga terganggu pada saluran air menuju Denpasar Utara. Kalo sekarang belum ada laporan gangguan lagi, mudah-mudahan sudah bisa lancar semua sekarang," ujarnya.
Dengan adanya kendala yang terus terjadi karena kondisi dari hulu yakni Bedugul terus mengalami banjir. Pihak PDAM, kata Arsana sudah menyusun strategi untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi kembali. Yakni dengan membuat bendungan di utara saluran intake. Dengan begitu, ruma pipa intake yang menjadi pengolahan utama air bisa aman dari gangguan lumpur dan pasir.
"Kita sudah rencanakan, tapi tidak bisa di 2017 ini. Namun, realisasi yang sudah kita anggarkan adalah di tahun 2018 bersamaan dengan pemasangan pipa di wilayah Antasura dan Jalan Nangka. Untuk bendungan itu, kami kira-kira mulai pada bulan Maret atau April. Sehingga gangguan yang terjadi karena air dihulu bisa teratasi," tandasnya. *m
Komentar