Empat Parpol KRB Usung Kerta-Pasek
Tarik ulur pasangan Cagub-Cawagub di internal Koalisi Rakyat Bali (KRB) masih panas.
Ada Kekuatan Kunci Dharma-Kerta
DENPASAR, NusaBali
Empat parpol RRB yakni Hanura, PKPI, Perindo, dan PSI pilih usung Ketut Sudikerta-Gede Pasek Suardika (Kerta-Pasek) ke Pilgub Bali 2018. Sementara, Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS bertahan dengan pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Dharma-Kerta). Sebaliknya, Golkar tetap kukuh usung Sudikerta sebagai Cagub.
Kepastian usung Kerta-Pasek ini digolkan dalam pertemuan para pentolan Hanura-PKPI-Perindo di Rumah Aspirasi Sudikerta, Jalan Drupadi I Denpasar, Senin (20/11) siang pukul 14.00 Wita. Selain ketiga partai tersebut, ada satu parpol pendatang baru yang ikut merapat usung Kerta-Pasek, yakni PSI. Namun, PSI tidak menyertakan wakilnya dalam pertemuan kemarin.
Pentolan parpol yang hadir dalam pertemuan kemarin, antara lain, Koordinator Daerah (Korda) Bali DPP Hanura Wayan Adnyana, DPP (Dewan Pimpinan Provinsi) PKPI Bali I Made Gede Kasjaya, dan Ketua DPW Perindo Bali I Wayan Sukla Arnata. Wayan Adnyana menyatakan, dalam pertemuan kemarin disepakati usung Paket Kerta-Pasek sebagai Cagub-Cawagub Bali.
Ketut Sudikerta merupakan politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini Ketua DPD I Golkar Bali dan sekaligus Wakil Gubernur Bali 2013-2018. Sedangkan Pasek Suardika adalah politisi asal Singaraja, Buleleng yang kini Wakil Ketua Umum DPP Hanura dan sekaligus anggota DPD RI Dapil Bali.
Adnyana menegaskan, yang paling siap untuk menjadi tandem Sudikerta di posisi Cawagub Bali saat ini adalah Pasek Suardika. "Kami usung Kerta-Pasek karena Pasek Suardika yang paling siap untuk mendampingi Sudikerta. Kebetulan, Pasek memiliki kesamaan visi dengan Sudikerta, selain juga memang punya kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni," kata Adnyana.
Terkait Dharma-Kerta (Rai Mantra-Sudikerta) yang juga berkembang di internal KRB, menurut Adnyana, saat rapat kedua yang melibatkan semua parpol koaisi, belum ada sepekatan buat. Waktu itu, yang muncul dua paket calon yakni Dharma-Kerta dan Kerta-Pasek. Adnyana menegaskan, Dharma-Kerta hanya didukung Demokrat-NasDem-PKS, sementara Gerindra belm menentukan pilihan karena tidak hadir saat itu. Sebaliknya, Kerta-Pasek didukung Hanura-PKPI-Perindo plus PSI. Sedangkan Golkar selaku kekuatan terbesar di KRB tidak menentukan paket calon, namun tegas usung Sudikerta sebagai Cagub Bali.
"Jadi, saya tegaskan tidak ada KRB resmi mendukung Dharma-Kerta seperti yang diberitakan. Yang namanya SGB (Sudikerta Gubernur Bali) harus jadi Gubernur, bukan wakil," tegas Adnyana.
Sementara, Ketua DPW Perindo Bali, Wayan Sukla Arnata, mengatakan partainya memberikan dukungan kepada satu kandidat sebagai Cagub Bali, yakni Sudikerta. Apalagi, DPP Perindo sudah jelas merekomendasi Sudikerta sebagai Cagub Bali. “Partai kami sudah jelas, Pak Hary Tanoesoedibjo (Ketua Umum DPP Perindo) dukung Sudikerta jadi Cagub Bali," katanya.
Sementara itu, ada kekuatan besar yang mendorong dan mengunci Dharma-Kerta untuk tarung head to head melawan pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace), Cagub-Cawagub yang diusung PDIP bersama PAN, di Pilgub Bali 2018. Menurut sumber NusaBali, ada yang berkepentingan agar Rai Mantra lolos jadi Gubenrur Bali.
Sumber tadi mengindikasikan Dharma-Kerta digalang dan dikondisikan menjadi lawan terberat KBS-Ace dalam tarung head to head. Rai Mantra yang kini Walikota Denpasar, dinilai punya peluang menguasai suara di daerah dengan jumlah pemilih terbesar kedua di Bali, yakni Kota Denpasar. Sedangkan Sudikerta yang sudah menjajal seluruh Bali sebagai kandidat semi incumbent (Wagub), dinilai akan melengkapi kekuatan Rai Mantra.
“Sekarang nggak ada idealisme lagi. Kepentingan-lah yang terpenuhi. Maka, pengkhianatan dalam politik itu biasa. Dharma-Kerta ini benar-benar akan diwujudkan, karena ada kepentingan besar di balik itu,” ujar sumber yang tak mau namanya dikorankan.
Saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin, Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta menegaskan Dharma-Kerta sudah harga mati. Sebab, aspirasi masyarakat inginkan Rai Mantra jadi Cagub, dengan Sudikerta di posisi Cawagub. “KRB kan mendengarkan aspirasi dan suara rakyat,” ujar Mudarta yang juga Penasihat KRB.
Mudarta mengatakan, sekarang tinggal menunggu Golkar saja. Bahkan, kata Mudarta, Golkar pun mulai mengarah setujui Dharma-Kerta.”Ini tinggal urusan DPP saja. Kita tahu di DPP Golkar ada apa sekarang,” katanya.
Sementara, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Wijaya, mengatakan hingga kini belum ada keputusan apa pun soal paket calon di KRB. “Kita masih jalan dan mengkaji dengan DPP masing-masing. Kalau ada yang menyebutkan paket ini dan itu, ya namanya dinamika, biarlah. Namanya juga aspirasi,” ujar Wijaya, Senin kemarin.
Sedangkan Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, mengatakan semua masih dalam proses. “Tunggu saja dulu, masih proses. Ini memilih calon pemimpin,” ujar Sudikerta saat dikonfirmasi terpisah, Senin kemarin. Sudikerta no comment saat ditanya soal Dharma-Kerta yang disebut-sebut bakal diusung KRB. “Lihat saja nanti,” ujarnya singkat. *m,nat
1
Komentar