nusabali

Putu Gede Sedana 'Selamatkan' Hardys

  • www.nusabali.com-putu-gede-sedana-selamatkan-hardys

Brand Hardys dinilai sangat kuat dan melekat di hati krama Bali. Selain itu bisnis retail masih prospektif menjadi alasan  Putu Gede Sedana mengambilalih Hardys.

DENPASAR, NusaBali
Tak banyak yang tahu Hardys Retailindo, salah satu usaha reteil besar di Bali bahkan sampai merambah ke Banyuwangi ( Jatim) telah beralih manejemen kepemilikan. Ganti owner baru terungkap setelah ada pengumuman pailit dari dari pengadilan  terhadap owner sebelumnya I Gede Agus Hardiawan.

Pemilik baru Hardys adalah Putu Gede Sedana, 34, seorang pengusaha muda asal Singaraja. Ayah 3 anak,  2 putra dan 1 putri membeli aset Hardys pada 9 Desember 2016. Hardys manejemen baru ini di bawah pengelolaan PT Arta Sedana Retailindo, dengan 13 outlet yang tersebar di seluruh Bali dan Banyuwangi.

Dihubungi NusaBali, Senin (19/11)  Putu Gede Sedana mengiyakan  usaha retail Hardys kini di bawah pengelolaan PT Arta Sedana Retailindo miliknya. Dia mengaku ada sejumlah alasan mengapa pihaknya berani mengambil alih Hardys. Alasan pertama melanjutkan usaha retail yang sudah eksis yang sebelumnya dengan susah payah dibangun pengusaha lokal ( I Gede Agus Hardiawan, pemilik sebelumnya).“Tidak gampang membangun usaha retail,” ujar lelaki  yang memulai usaha sejak 2007  dari usaha jasa layanan, sampai distributor food in food di bawah PT Arta Sedana Singaraja.

Alasan kedua adalah branding Hardys yang sudah eksis. Sebagai usaha retail besar  boleh dikata sudah sangat familiar. Hardys sudah punya image dan citra tersendiri, baik konsumen dan masyarakat Bali khususnya. “Branding ini juga yang tidak gampang dibangun,” kata Putu Gede  Sedana.

Yang jelas sekarang ini, Hardys yang dikelola PT Arta Sedana Retailindo dimana dia sebagai Komisaris Utama,  tidak ada kaitannnya dengan PT Hardys Retailindo  maupun group usaha Hardys yang sebelumnya milik I Gede Hardiawan.

Dan yang ketiga, loyalitas para pelanggan maupun konsumen Hardys, yang tinggi. Menurut Gede Sedana, para pelanggan Hardys rata-rata merupakan pelanggan yang loyal. Hal itu ditandai Hardys selalu ramai pengunjung. Lebih-lebih pada hari raya keagamaan seperti Galungan dan Kuningan dan hari raya lainnya.

Berapa nominal transaksi pembelian Hardys Retailindo tersebut, Putu Gede  Sedana menolak menyebutkan jumlahnya. “Kalau yang itu tak usah,” ujarnya. Yang jelas pembelian dilakukan lewat Bank Muamalat.

Putu Gede Sedana optimis bisnis retail tetap prospek di Bali. “Kami tetap berinovasi salah penjajakan layanan online seperti rencana kerjasama dengan  dengan Go-Jek dan Go-Send,” kata Putu  Gede Sedana.

Sebelumnyadiberitakan usaha yang bernaung dalam group Hardys, salah satunya termasuk Hardys Retailndo dinyatakan pailit sebagaimana diputuskan dalam Pengadilan Niaga Surabaya pada 9 November 2017.  I Gede Hardiawan, pemilik Hardys Retailindo dan usaha kelompok Hardys lainnya, mengakui status pailit tersebut. Dia mengaku usaha retail Hardys telah dia jual kepada Putu  Gede  Sedana, seorang pengusaha asal Singaraja.  *k17

Komentar