Turis Tolak Naik Bus City Tour
Padahal Dinas Pariwisata setempat sudah mempromosikan agar wisatawan yang ingin keliling kota menggunakan shuttle bus.
SEMARAPURA, NusaBali
Dua unit shuttle bus untuk mendukung program city tour (kota wisata) Kota Semarapura, Klungkung, belum bisa difungsikan secara maksimal. Karena kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarapura menolak
menggunakan angkutan. Padahal Dinas Pariwisata setempat sudah mempromosikan agar wisatawan yang ingin keliling kota menggunakan shuttle bus, satu paket dengan biaya tiket city tour.
Pantauan NusaBali, Selasa (21/11), dua unit shuttle bus tersebut disiagakan di tempat parkir tepatnya, selatan Pura Jagatnata Klungkung. Karena parkir di tempat terbuka hujan pun dengan leluasa mengguyur. Wisatawan yang memanfaatkan akomodasi tersebut juga nampak sepi, bahkan saat cuaca cerah pun sedikit yang berwisata menggunakan shuttle bus ini.
Kepala Dinas Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta tidak menampik kondisi tersebut. Pasca city tour dilaunching pihaknya sudah berusaha maksimal untuk mempromosikan hal tersebut. Termasuk lewat media cetak, elektronik hingga media sosial dan di objek wisata juga sudah disampaikan. “Saat ada tamu selalu kami tawarkan menggunakan shuttle bus ini, dan kami siap antar baik ke Desa Wisata Kamasan, Kali Unda, termasuk ke Museum Gunarsa dan perajin gong di Desa Tihingan,” ujar Nengah Sukasta.
Hanya saja sebagian besar wisatawan yang ditawarkan belum mau, karena waktu mereka cukup terbatas. Tentu upaya promosi dan pembenahan akan tetap ditingkatkan ke depannya agar berjalan dengan lancar. Untuk harga tiket city tour tarif terbarunya masih menunggu pengesahan Perda, jadi masih menggunakan tarif yang baru Rp 12.000 untuk dewasa dan Rp 6.000 untuk anak-anak.
Sebelumnya, pemandangan umum Fraksi Partai Golkar yang dibacakan oleh I Wayan Tugas, menyoroti tentang city tour (kota wisata). Karena program tersebut dan setelah diadakan evaluasi, hasilnya ternyata pemasukan retribusi dari program ini menurun. Padahal program ini dikonsep secara khsusus dengan sarana dan prasarana yang sangat istimewa. “Mohon penjelasan saudara Bupati dalam kiat-kiat mengangkat kembali program prioritas ini sebagaimana yang diharapkan. Begitupula halnya tentang Desa Wisata Kamasan yang tampaknya seperti mati suri tiada greget,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Bupati Suwirta mengatakan, mengenai menurunnya retribusi hingga 50 persen bersifat sementara, itu terjadi sebagai akibat dari kondisi bencana Gunung Agung yang berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke Bali pada umumnya dan Klungkung pada khususnya. Tetapi situasi tersebut sudah diatasi sehingga pelan tapi pasti retribusi setiap harinya mengalami peningkatan. “Sehingga konsep Semarapura City Tour berjalan maksimal dengan sarana dan prasarana yang sudah ada,” ujarnya. *wan
Dua unit shuttle bus untuk mendukung program city tour (kota wisata) Kota Semarapura, Klungkung, belum bisa difungsikan secara maksimal. Karena kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarapura menolak
menggunakan angkutan. Padahal Dinas Pariwisata setempat sudah mempromosikan agar wisatawan yang ingin keliling kota menggunakan shuttle bus, satu paket dengan biaya tiket city tour.
Pantauan NusaBali, Selasa (21/11), dua unit shuttle bus tersebut disiagakan di tempat parkir tepatnya, selatan Pura Jagatnata Klungkung. Karena parkir di tempat terbuka hujan pun dengan leluasa mengguyur. Wisatawan yang memanfaatkan akomodasi tersebut juga nampak sepi, bahkan saat cuaca cerah pun sedikit yang berwisata menggunakan shuttle bus ini.
Kepala Dinas Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta tidak menampik kondisi tersebut. Pasca city tour dilaunching pihaknya sudah berusaha maksimal untuk mempromosikan hal tersebut. Termasuk lewat media cetak, elektronik hingga media sosial dan di objek wisata juga sudah disampaikan. “Saat ada tamu selalu kami tawarkan menggunakan shuttle bus ini, dan kami siap antar baik ke Desa Wisata Kamasan, Kali Unda, termasuk ke Museum Gunarsa dan perajin gong di Desa Tihingan,” ujar Nengah Sukasta.
Hanya saja sebagian besar wisatawan yang ditawarkan belum mau, karena waktu mereka cukup terbatas. Tentu upaya promosi dan pembenahan akan tetap ditingkatkan ke depannya agar berjalan dengan lancar. Untuk harga tiket city tour tarif terbarunya masih menunggu pengesahan Perda, jadi masih menggunakan tarif yang baru Rp 12.000 untuk dewasa dan Rp 6.000 untuk anak-anak.
Sebelumnya, pemandangan umum Fraksi Partai Golkar yang dibacakan oleh I Wayan Tugas, menyoroti tentang city tour (kota wisata). Karena program tersebut dan setelah diadakan evaluasi, hasilnya ternyata pemasukan retribusi dari program ini menurun. Padahal program ini dikonsep secara khsusus dengan sarana dan prasarana yang sangat istimewa. “Mohon penjelasan saudara Bupati dalam kiat-kiat mengangkat kembali program prioritas ini sebagaimana yang diharapkan. Begitupula halnya tentang Desa Wisata Kamasan yang tampaknya seperti mati suri tiada greget,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Bupati Suwirta mengatakan, mengenai menurunnya retribusi hingga 50 persen bersifat sementara, itu terjadi sebagai akibat dari kondisi bencana Gunung Agung yang berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke Bali pada umumnya dan Klungkung pada khususnya. Tetapi situasi tersebut sudah diatasi sehingga pelan tapi pasti retribusi setiap harinya mengalami peningkatan. “Sehingga konsep Semarapura City Tour berjalan maksimal dengan sarana dan prasarana yang sudah ada,” ujarnya. *wan
Komentar