Pantai Kuta dan Legian Darurat Sampah Kiriman
Sampah kiriman mulai menerjang kawasan pariwisata Kuta hingga Legian. Sampah didominasi batang kayu maupun plastik.
MANGUPURA, NusaBali
Atas kondisi tersebut, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung menetapan status darurat sampah, terhitung sejak Selasa (21/11). Adapun volume sampah yang terhempas gelombang hingga ke tepian pantai mencapai 50 ton. Angka ini melonjak dratis dari rata-rata 5 ton per hari saat status masih siaga satu. “Saat siaga satu baru 5 ton per hari, tapi sekarang naik signifikan menjadi 50 ton,” kata Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan.
Dinas LHK Badung mengaku serbuan sampah kiriman di luar prediksi, karena tahun lalu sampah kiriman akibat siklon angin barat terjadi pada Desember. “Tapi kami sudah sampaikan kepada bapak bupati, wakil bupati, maupun ke pak sekda, mengenai kondisi ini,” imbuh Merthawan.
Sebagai langkah penanganan, akan segera dikirim petugas kebersihan ke Pantai Kuta maupun Pantai Legian. Agar sampah bisa diangkut dan tidak mengganggu kenyamanan wisatawan. “Rencananya, besok (hari ini) kami akan mengerahkan 700 petugas kebersihan ke pantai untuk bersih-bersih.”
Walau begitu, penetapan status darurat ini tidak berlaku menyeluruh. Sebab pesisir pantai yang lain seperti di Pererenan, Canggu, Seseh, Brawa, Patitenget maupun pantai Jimbaran statusnya masih tetap siaga satu. Tim unit reaksi cepat (URC) selain di Pantai Kuta dan Legian diminta meningkatkan kewaspadaan.
Kepada tim URC Merthawan menginstruksikan agar turut memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat terutama para wisatawan, sehingga tak terkejut dengan sampah kiriman yang tiap tahun terjadi. “Masyarakat tidak perlu khawatir, begitu juga para wisawatan. Kami sudah menyiapkan langkah sesuai SOP (standar operasional prosedur),” kata Merthawan.
Sementara anggota DPRD Badung Dapil Kuta Luh Gede Mediastuti mendorong dinas terkait agar segera melakukan upaya penanganan menghadapi sampah kiriman. “Sampah kiriman ini kan sudah setiap tahun, jadi penanganannya harus lebih baik dari tahun sebelumnya,” harapnya. Ia berharap penanganan sampah ini sebaiknya tidak hanya dari hilir atau pesisir saja, tapi dari hulu, sehingga sampah bisa tertangani sebelum sampah menepi ke pesisir. *asa
Dinas LHK Badung mengaku serbuan sampah kiriman di luar prediksi, karena tahun lalu sampah kiriman akibat siklon angin barat terjadi pada Desember. “Tapi kami sudah sampaikan kepada bapak bupati, wakil bupati, maupun ke pak sekda, mengenai kondisi ini,” imbuh Merthawan.
Sebagai langkah penanganan, akan segera dikirim petugas kebersihan ke Pantai Kuta maupun Pantai Legian. Agar sampah bisa diangkut dan tidak mengganggu kenyamanan wisatawan. “Rencananya, besok (hari ini) kami akan mengerahkan 700 petugas kebersihan ke pantai untuk bersih-bersih.”
Walau begitu, penetapan status darurat ini tidak berlaku menyeluruh. Sebab pesisir pantai yang lain seperti di Pererenan, Canggu, Seseh, Brawa, Patitenget maupun pantai Jimbaran statusnya masih tetap siaga satu. Tim unit reaksi cepat (URC) selain di Pantai Kuta dan Legian diminta meningkatkan kewaspadaan.
Kepada tim URC Merthawan menginstruksikan agar turut memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat terutama para wisatawan, sehingga tak terkejut dengan sampah kiriman yang tiap tahun terjadi. “Masyarakat tidak perlu khawatir, begitu juga para wisawatan. Kami sudah menyiapkan langkah sesuai SOP (standar operasional prosedur),” kata Merthawan.
Sementara anggota DPRD Badung Dapil Kuta Luh Gede Mediastuti mendorong dinas terkait agar segera melakukan upaya penanganan menghadapi sampah kiriman. “Sampah kiriman ini kan sudah setiap tahun, jadi penanganannya harus lebih baik dari tahun sebelumnya,” harapnya. Ia berharap penanganan sampah ini sebaiknya tidak hanya dari hilir atau pesisir saja, tapi dari hulu, sehingga sampah bisa tertangani sebelum sampah menepi ke pesisir. *asa
1
Komentar