Jokowi Minta Masukan Bank Dunia
Sangat penting meminta masukan dari pihak Bank Dunia. Sebab, ini dilakukan untuk perbaikan ekonomi Indonesia ke depannya.
BOGOR, NusaBali
Presiden Joko Widodo menerima sejumlah perwakilan dari Bank Dunia di Istana Bogor, Selasa (21/11). Pertemuan yang berlangsung tertutup itu, menurut Jokowi, hanya untuk meminta masukan Bank Dunia terhadap kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
"Tadi kami meminta masukan tentang outlook Indonesia seperti apa, kurangannya seperti apa, diperbaikinya sebelah mana," kata Jokowi di Kebun Raya Bogor. Menurut Jokowi, sangat penting meminta masukan dari pihak Bank Dunia. Sebab, ini dilakukan untuk perbaikan ekonomi Indonesia ke depannya.
"Saya kira mencari masukan-masukan seperti itu dari lembaga mana pun, saya kira, sangat penting bagi kita untuk memperbaiki, membenahi hal yang kurang," jelas Jokowi. Sementara itu, perwakilan World Bank (Bank Dunia) untuk Indonesia, Rodrigo Chaves mengaku sangat optimistis dengan ekonomi RI ke depan, terutama dari sisi stabilitas fiskal dan ekonomi makro. Menurut Chaves, pihaknya juga membahas ide-ide potensial yang mendorong ekonomi RI tumbuh lebih tinggi lagi, salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia.
Kedua belah pihak juga membahas soal pertemuan tahunan International Monetary Fund (MIF) dan Bank Dunia yang akan digelar di Bali pada Oktober 2018. Rencana pertemuan tahunan berjalan dengan baik. Indonesia sudah banyak lakukan persiapan.
"Jadi semua persiapan berjalan dengan baik. Indonesia akan menjadi pusat perhatian dunia pada Oktober 2018," ucap Chavez. Turut mendampingi Presiden adalah Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Sedangkan dari perwakilan Bank Dunia, Kepala Perwakilan Bank Dunia Indonesia Rodrigo Chaves. Lead Economist Frederico Gil Sander, Program Leader for Suistanable Development Taimur Samad, Program Leader for Human Development Camilla Holmemo, Program Leader for Equitable Growth, Finance, and Institutions Yongmei Zhou, dan Operations Officer Steisianasari Mileiva. Bank Dunia merupakan pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Nilainya mencapai Rp 234,48 triliun. *ant
Presiden Joko Widodo menerima sejumlah perwakilan dari Bank Dunia di Istana Bogor, Selasa (21/11). Pertemuan yang berlangsung tertutup itu, menurut Jokowi, hanya untuk meminta masukan Bank Dunia terhadap kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
"Tadi kami meminta masukan tentang outlook Indonesia seperti apa, kurangannya seperti apa, diperbaikinya sebelah mana," kata Jokowi di Kebun Raya Bogor. Menurut Jokowi, sangat penting meminta masukan dari pihak Bank Dunia. Sebab, ini dilakukan untuk perbaikan ekonomi Indonesia ke depannya.
"Saya kira mencari masukan-masukan seperti itu dari lembaga mana pun, saya kira, sangat penting bagi kita untuk memperbaiki, membenahi hal yang kurang," jelas Jokowi. Sementara itu, perwakilan World Bank (Bank Dunia) untuk Indonesia, Rodrigo Chaves mengaku sangat optimistis dengan ekonomi RI ke depan, terutama dari sisi stabilitas fiskal dan ekonomi makro. Menurut Chaves, pihaknya juga membahas ide-ide potensial yang mendorong ekonomi RI tumbuh lebih tinggi lagi, salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia.
Kedua belah pihak juga membahas soal pertemuan tahunan International Monetary Fund (MIF) dan Bank Dunia yang akan digelar di Bali pada Oktober 2018. Rencana pertemuan tahunan berjalan dengan baik. Indonesia sudah banyak lakukan persiapan.
"Jadi semua persiapan berjalan dengan baik. Indonesia akan menjadi pusat perhatian dunia pada Oktober 2018," ucap Chavez. Turut mendampingi Presiden adalah Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Sedangkan dari perwakilan Bank Dunia, Kepala Perwakilan Bank Dunia Indonesia Rodrigo Chaves. Lead Economist Frederico Gil Sander, Program Leader for Suistanable Development Taimur Samad, Program Leader for Human Development Camilla Holmemo, Program Leader for Equitable Growth, Finance, and Institutions Yongmei Zhou, dan Operations Officer Steisianasari Mileiva. Bank Dunia merupakan pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Nilainya mencapai Rp 234,48 triliun. *ant
Komentar