Gianyar Kekurangan Bus Angkutan Siswa
Gianyar masih kekurangan armada bus angkutan siswa sekitar 30 unit.
GIANYAR, NusaBali
Keberadaan bus baru 1 unit di masing-masing kecamatan belum cukup untuk melayani angkutan siswa setempat. Terlebih, jumlah siswa SD, SMP, maupun SMA/SMK di bumi seni ini mencapai ribuan orang. Jadi, masih ada sejumlah pelajar yang sembunyi-sembunyi naik sepeda motor.
Kadis Perhubungan Gianyar I Wayan Arthana SH, belum lama ini, di Kantor Dinas Perhubungan Gianyar menjelaskan Gianyar baru mampu menyediakan tujuh unit bus sekolah. Dia menjelaskan hal itu didampingi Kabid Angkutan Dishub Drs I Nyoman Wenaya Adiwirata, Kasi Angkutan Orang, Nyoman Mustika dan Kepala UPT Trans Gianyar, Pande Nyoman Supartyawan. Dikatakan, pelajar yang menggunakan jasa gratis ini sebagian besar pelajar SMP. Sebab pelajar SMP sekolahnya cukup jauh dan tidak boleh mengendarai sepeda motor.
Sementara anak-anak SD yang banyak menggunakan jasa ini di Kecamatan Payangan. “Anak-anak SD di Kecamatan Payangan, banyak yang menggunakan bus sekolah,”katanya. Guna mempermudah antar jemput pelajar ini, mereka ditentukan titik-titik kumpul sepanjang trayek atau jalur yang akan dilalui bus sekolah.
Untuk memperlancar dan demi keselamatan penumpang dalam bus sekolah ini, selain seorang sopir juga ada seorang kondektur cewek di masing-masing bus. Hingga kini sudah ada 16 orang tenaga harian lepas (THL) yang bertugas melayani pelajar di daerah seni ini. Selain sopir dan kondektur juga ada tenaga pengawas operasional 14 orang. Tugas tenaga pengawas di antaranya memeriksa jumlah penumpang pada awal perjalanan, dalam perjalanan dan akhir perjalanan. Memerintahkan bus pelajar berangkat sesuai jadwal yang ditentukan.Mengawasi perjalan bus sekolah dari sejak berangkat hingga akhir. Melapor kepada coordinator angkutan bisa sopir dan kondektur berhalangan bertugas.
Disinggung soal keberadaan bus sekolah dengan pelajar yang harus dilayani, Kasi Angkutan Orang Nyoman Mustika menambahkan hingga saat ini baru ada tujuh unit bus sekolah. Bus dengan kapasitas 30 orang, namun ditumpangi melebihi kapasitas. Banyak siswa yang harus diangkut dengan tujuh armada. "Idealnya diperlukan sekitar 30 unit bus sekolah,” jelas Mustika.
Dua pelajar SMPN 3 Gianyar masing-masing Ida Ayu Nadia Pramana Dewi,13, asal Banjar Kaja Kauh, Beng, Gianyar, dan Ida Ayu Cintya Dewi,13, asal Jalan Udayana, Gianyar, saat ditemui, mengaku senang dengan jasa bus sekolah yang disediakan pihak Pemkab Gianyar. Karena dirinya pelajar SMP yang tidak diperbolehkan mengendarai sepeda ke sekolah sehingga menggunakan jasa ini. Selain gratis dari segi keselamatan sangat aman. Untuk antar jemput pihaknya mengaku ditentukan titik naik dan turunnya sesuai trayek atau jalur yang dilalui. "Kami sangat bersyukur dengan adanya bus angkutan sekolah,sehingga tidak lagi orang tua repot antar jemput," jelasnya.
Untuk diketahui, bus sekolah ini mulai beroperasi jemput pelajar sekitar pukul 06.00 Wita dan sekolah siang pukul 11.00 Wita, sementara dijemput pukul 13.00 Wita.*nvi
Keberadaan bus baru 1 unit di masing-masing kecamatan belum cukup untuk melayani angkutan siswa setempat. Terlebih, jumlah siswa SD, SMP, maupun SMA/SMK di bumi seni ini mencapai ribuan orang. Jadi, masih ada sejumlah pelajar yang sembunyi-sembunyi naik sepeda motor.
Kadis Perhubungan Gianyar I Wayan Arthana SH, belum lama ini, di Kantor Dinas Perhubungan Gianyar menjelaskan Gianyar baru mampu menyediakan tujuh unit bus sekolah. Dia menjelaskan hal itu didampingi Kabid Angkutan Dishub Drs I Nyoman Wenaya Adiwirata, Kasi Angkutan Orang, Nyoman Mustika dan Kepala UPT Trans Gianyar, Pande Nyoman Supartyawan. Dikatakan, pelajar yang menggunakan jasa gratis ini sebagian besar pelajar SMP. Sebab pelajar SMP sekolahnya cukup jauh dan tidak boleh mengendarai sepeda motor.
Sementara anak-anak SD yang banyak menggunakan jasa ini di Kecamatan Payangan. “Anak-anak SD di Kecamatan Payangan, banyak yang menggunakan bus sekolah,”katanya. Guna mempermudah antar jemput pelajar ini, mereka ditentukan titik-titik kumpul sepanjang trayek atau jalur yang akan dilalui bus sekolah.
Untuk memperlancar dan demi keselamatan penumpang dalam bus sekolah ini, selain seorang sopir juga ada seorang kondektur cewek di masing-masing bus. Hingga kini sudah ada 16 orang tenaga harian lepas (THL) yang bertugas melayani pelajar di daerah seni ini. Selain sopir dan kondektur juga ada tenaga pengawas operasional 14 orang. Tugas tenaga pengawas di antaranya memeriksa jumlah penumpang pada awal perjalanan, dalam perjalanan dan akhir perjalanan. Memerintahkan bus pelajar berangkat sesuai jadwal yang ditentukan.Mengawasi perjalan bus sekolah dari sejak berangkat hingga akhir. Melapor kepada coordinator angkutan bisa sopir dan kondektur berhalangan bertugas.
Disinggung soal keberadaan bus sekolah dengan pelajar yang harus dilayani, Kasi Angkutan Orang Nyoman Mustika menambahkan hingga saat ini baru ada tujuh unit bus sekolah. Bus dengan kapasitas 30 orang, namun ditumpangi melebihi kapasitas. Banyak siswa yang harus diangkut dengan tujuh armada. "Idealnya diperlukan sekitar 30 unit bus sekolah,” jelas Mustika.
Dua pelajar SMPN 3 Gianyar masing-masing Ida Ayu Nadia Pramana Dewi,13, asal Banjar Kaja Kauh, Beng, Gianyar, dan Ida Ayu Cintya Dewi,13, asal Jalan Udayana, Gianyar, saat ditemui, mengaku senang dengan jasa bus sekolah yang disediakan pihak Pemkab Gianyar. Karena dirinya pelajar SMP yang tidak diperbolehkan mengendarai sepeda ke sekolah sehingga menggunakan jasa ini. Selain gratis dari segi keselamatan sangat aman. Untuk antar jemput pihaknya mengaku ditentukan titik naik dan turunnya sesuai trayek atau jalur yang dilalui. "Kami sangat bersyukur dengan adanya bus angkutan sekolah,sehingga tidak lagi orang tua repot antar jemput," jelasnya.
Untuk diketahui, bus sekolah ini mulai beroperasi jemput pelajar sekitar pukul 06.00 Wita dan sekolah siang pukul 11.00 Wita, sementara dijemput pukul 13.00 Wita.*nvi
1
Komentar