PDIP Gotong Royong Menangkan KBS-Ace
Kader PDIP gotong-royong dalam memenangkan KBS-Ace (Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati), pasangan Cagub-Cawagub Bali yang mereka usung ke Pilgub 2018.
DENPASAR, NusaBali
Kader legislatif yang duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali tidak dipungut urunan khusus Pilgub 2018, namun mereka dipersialakan berjuang memenangkan KBS-Ace sesuai kemampuan masing-masing.
Fraksi PDIP DPRD Bali berkekuatan 24 kursi dari total 55 anggata Dewan. Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, I Kadek Diana, menegaskan mereka tidak dikenakan iuran khusus un-tuk Pilgub Bali 2018. “Tidak ada iuran khusus untuk Pilgub 2018. Kader kita di Fraksi PDIP DPRD Bali dipersilakan berjuang sesuai dengan kemampuan dari sisi finansial ma-sing-masing. Jadi, tidak ada dipatok besaran biaya untuk Pilgub,” ungkap Kadek Diana saat dikonfirmasi NusaBali, Kamis (23/11).
Menurut Kadek Diana, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali sejatinya sudah gotong-royong dengan menyisihkan iuran setiap bulan dari pendapatan sebagai anggota Dewan. Gotong royong serupa juga berlaku bagi seluruh anggota Fraksi PDIP DPRD kabupaten/Kota se-Bali. “Tiap bulan kita sisihkan dari gaji untuk kegiatan partai. Jadi, PDIP benar-benar menganut sistem gotong-royong yang tinggi untuk menggerakan kekuatan partai,” jelas politisi senior PDIP asal Banjar Kebalian, Desa /Kecamatan Sukawati, Gianyar ini.
Kadek Diana mengakui untuk konteks gerakan ke masyarakat, tidak memilih apakah ada momen Pilgub Bali, Pilkada, atau Pileg. Namun, anggota Fraksi PDIP bergerak secara periodik ke bawah untuk berebut basis suara. Mereka rutin turun hingga mampu memelihara basis massanya. “Itu bagian dari investasi politik,” papar mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Gianyar 2009-2014 ini.
Paparan hampir senada juga disampaikan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng, Ketut Kariyasa Adnyana. Menurut Kariyasa, gotong-royong untuk me-menangkan KBS-Ace di Pilgub Bali, 27 Juni 2018 nanti, berlaku bagi seluruh kader PDIP. Mereka dipersilakan dengan keikhlasan perjuangan dan rasa gotong-royong.
“Memang tidak ada urunan khusus untuk tarung Pilgub Bali 2018 ini. Yang jelas kita ini petugas partai yang siap dalam segala medan dan segala cuaca,” ujar Kariyasa saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Kamis kemarin.
Politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini mengaku sudah siap habis-habisan untuk memenangkan KBS-Ace di Gumi Panji Sakti. Kesiapan itu sesuai dengan instruksi Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Menurut Kariyasa, seorang politisi ibarat bebotoh (petaruh) yang targetnya menang.
“Bebotoh itu, berapa pun biayanya, kalau sudah target menang, ya habis-habisan. Urusan besoknya, ya dipikirkan besoknya. Politisi juga begitu, nggak ada hitung-hitungan untuk memperjuangkan sebuah ideologi,” tegas Kariyasa yang sudah tiga kali perode duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Bali yang juga Cagub Bali dalam Paket KBS-Ace, Wayan Koster, menyebutkan segenap kader Banteng gotong-royong dalam meme-nangkan KBS-Ace di Pilgub Bali 2018. ”Kita gotong-royong, menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Tapi prinsipnya, kader PDIP sangat solid bergotong-royong ketika partai usung calon di Pilgub Bali,” jelas Koster yang berjukul KBS (Koster Bali Satu) di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Moncong Putih Niti Mandala Denpasar, beberapa hari lalu.
KBS menyebutkan, berdasarkan pengalaman di setiap Pilkada, kader PDIP sangat kuat dalam bergotong-royong. “Terus terang, saya tidak punya uang di Pilgub Bali 2018. Namun, komitmen bergotong-royong bisa berjalan di setiap hajatan politik. Saya sedikiti pun tidak merasa khawatir. Saya yakin seyakin-yakinnya, pola gotong-royong ini akan berjalan dengan solid,” tandas politisi miltan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Rekomendasi KBS-Ace sebagai Cagub-Cawagub Bali ke Pilgub 2018 sebelumnya telah umumkan di Kantor DPP PDIP, Jakarta bertepatan Hari Raya Kuningan pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu, 11 November 2017 lalu. KBS yang diusung sebagai Cagub Bali saat ini masih duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali. Sedangkan Cok Ace yang dipercaya menjadi Cawagub Bali adalah tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013.
Sejak awal, KBS digadang-gadang akan bertarung head to head dengan Ketut Sudikerta, Ketua DPD I Goplkar Bali yang kini masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018. Namun, sampai saat ini belum jelas siapa yang akan menjadi tandem Sudikerta di posisi Cawagub Bali. *nat
Fraksi PDIP DPRD Bali berkekuatan 24 kursi dari total 55 anggata Dewan. Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, I Kadek Diana, menegaskan mereka tidak dikenakan iuran khusus un-tuk Pilgub Bali 2018. “Tidak ada iuran khusus untuk Pilgub 2018. Kader kita di Fraksi PDIP DPRD Bali dipersilakan berjuang sesuai dengan kemampuan dari sisi finansial ma-sing-masing. Jadi, tidak ada dipatok besaran biaya untuk Pilgub,” ungkap Kadek Diana saat dikonfirmasi NusaBali, Kamis (23/11).
Menurut Kadek Diana, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali sejatinya sudah gotong-royong dengan menyisihkan iuran setiap bulan dari pendapatan sebagai anggota Dewan. Gotong royong serupa juga berlaku bagi seluruh anggota Fraksi PDIP DPRD kabupaten/Kota se-Bali. “Tiap bulan kita sisihkan dari gaji untuk kegiatan partai. Jadi, PDIP benar-benar menganut sistem gotong-royong yang tinggi untuk menggerakan kekuatan partai,” jelas politisi senior PDIP asal Banjar Kebalian, Desa /Kecamatan Sukawati, Gianyar ini.
Kadek Diana mengakui untuk konteks gerakan ke masyarakat, tidak memilih apakah ada momen Pilgub Bali, Pilkada, atau Pileg. Namun, anggota Fraksi PDIP bergerak secara periodik ke bawah untuk berebut basis suara. Mereka rutin turun hingga mampu memelihara basis massanya. “Itu bagian dari investasi politik,” papar mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Gianyar 2009-2014 ini.
Paparan hampir senada juga disampaikan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng, Ketut Kariyasa Adnyana. Menurut Kariyasa, gotong-royong untuk me-menangkan KBS-Ace di Pilgub Bali, 27 Juni 2018 nanti, berlaku bagi seluruh kader PDIP. Mereka dipersilakan dengan keikhlasan perjuangan dan rasa gotong-royong.
“Memang tidak ada urunan khusus untuk tarung Pilgub Bali 2018 ini. Yang jelas kita ini petugas partai yang siap dalam segala medan dan segala cuaca,” ujar Kariyasa saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Kamis kemarin.
Politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini mengaku sudah siap habis-habisan untuk memenangkan KBS-Ace di Gumi Panji Sakti. Kesiapan itu sesuai dengan instruksi Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Menurut Kariyasa, seorang politisi ibarat bebotoh (petaruh) yang targetnya menang.
“Bebotoh itu, berapa pun biayanya, kalau sudah target menang, ya habis-habisan. Urusan besoknya, ya dipikirkan besoknya. Politisi juga begitu, nggak ada hitung-hitungan untuk memperjuangkan sebuah ideologi,” tegas Kariyasa yang sudah tiga kali perode duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Bali yang juga Cagub Bali dalam Paket KBS-Ace, Wayan Koster, menyebutkan segenap kader Banteng gotong-royong dalam meme-nangkan KBS-Ace di Pilgub Bali 2018. ”Kita gotong-royong, menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Tapi prinsipnya, kader PDIP sangat solid bergotong-royong ketika partai usung calon di Pilgub Bali,” jelas Koster yang berjukul KBS (Koster Bali Satu) di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Moncong Putih Niti Mandala Denpasar, beberapa hari lalu.
KBS menyebutkan, berdasarkan pengalaman di setiap Pilkada, kader PDIP sangat kuat dalam bergotong-royong. “Terus terang, saya tidak punya uang di Pilgub Bali 2018. Namun, komitmen bergotong-royong bisa berjalan di setiap hajatan politik. Saya sedikiti pun tidak merasa khawatir. Saya yakin seyakin-yakinnya, pola gotong-royong ini akan berjalan dengan solid,” tandas politisi miltan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Rekomendasi KBS-Ace sebagai Cagub-Cawagub Bali ke Pilgub 2018 sebelumnya telah umumkan di Kantor DPP PDIP, Jakarta bertepatan Hari Raya Kuningan pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu, 11 November 2017 lalu. KBS yang diusung sebagai Cagub Bali saat ini masih duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali. Sedangkan Cok Ace yang dipercaya menjadi Cawagub Bali adalah tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013.
Sejak awal, KBS digadang-gadang akan bertarung head to head dengan Ketut Sudikerta, Ketua DPD I Goplkar Bali yang kini masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018. Namun, sampai saat ini belum jelas siapa yang akan menjadi tandem Sudikerta di posisi Cawagub Bali. *nat
Komentar