2019, Incumbent Demokrat akan Tarung Lagi
Selain incumbent, sejumlah nama besar Demokrat disebutkan akan didorong ke DPR RI, salah satunya Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.
Menuju Senayan, Supadma Rudana vs Tutik Bakal Sengit
DENPASAR, NusaBali
Partai politik baru akan menyiapkan calon anggota legislatif (Caleg) pada tahun 2018 untuk diadu di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Namun untuk di kursi DPR RI dapil Bali dari Partai Demokrat, dua incumbent yang menjadi wakil Demokrat di Senayan, yakni Putu Supadma Rudana dan Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani dipastikan akan duel di Pileg 2019 mendatang. Partai Demokrat memastikan incumbent akan diusung kembali. Keduanya juga akan berhadapan dengan sejumlah nama lainnya.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Kamis (23/11) tarung Pileg 2019 nanti di antara caleg Demokrat dapil Bali untuk kursi DPR RI akan menjadi pertarungan sengit antara Supadma Rudana dan Tutik.
Karena Supadma dan Tutik sama-sama incumbent dan sama-sama menjadi anggota DPR RI hasil PAW (Pergantian Antar Waktu). Tutik Kusuma Wardhani politisi asal Buleleng naik menggantikan Jero Wacik. Sementara Supadma Rudana politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar naik menggantikan Putu Sudiartana alias Leonk. Berdasarkan hasil Pileg 2014, Tutik mengantongi suara caleg 29.112 suara. Sementara Supadma Rudana mengantongi suara caleg 20.849 suara. Demokrat merebut 2 kursi DPR RI dari 9 kursi yang ada untuk dapil Bali. Sementara PDIP merebut 4 kursi, Golkar 2 kursi, dan Gerindra 1 kursi.
Supadma Rudana yang dikonfirmasi NusaBali, Kamis kemarin memastikan akan maju di Pileg 2019 mendatang. Wasekjen DPP Demokrat ini mengatakan Pileg 2019 memang tantangannya cukup berat. DPP Demokrat pun sudah memberikan sinyal bahwa dirinya akan ditugaskan kembali untuk bertarung di dapil Bali. “Dari beberapa kali pembahasan dan konsolidasi di DPP, kemungkinan saya ditugaskan lagi bertarung di dapil Bali untuk kursi DPR RI,” ujar anggota Komisi X membidangi pariwisata, seni dan budaya serta pendidikan ini.
Supadma Rudana pun menegaskan yang juga pasti akan menjadi pesaingnya adalah Tutik Kusuma Wardhani. Dia menegaskan tidak berpikir siapa yang menjadi lawan di internal Demokrat, tetapi bagaimana merebut suara supaya Demokrat bisa mempertahankan kursi bahkan bisa menambahnya. Nanti akan dibahas di DPP,” kata alumni Webster University Amerika Serikat ini.
Sementara Tutik Kusuma Wardhani juga mengakui akan berlaga di dapil Bali untuk kursi DPR RI. Menurut dia saat ini memang sangat berat persaingannya. Namun sebagai kader partai dirinya sudah siap untuk maju di Pileg 2019 mendatang jika ditugaskan partai. “Kalau tidak ada halangan, saya maju lagi ke DPR RI. Persaingannya memang cukup berat nanti, tetapi harus siap,” ujar Tutik yang mengaku sudah mulai turun ke basis-basis suara di Bali.
Sementara Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta kepada NusaBali mengatakan untuk pencalegan 2019 mendatang hampir seluruh level baik anggota DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi dan DPR RI punya peluang dicalonkan lagi. Karena incumbent memiliki modal yang bisa meraih suara untuk Demokrat bisa meraih kemenangan. “Incumbent tentu punya peluang besar dicalegkan lagi, selain akan ada proses dan mekanisme dengan berbagai pertimbangan,” ujar Mudarta.
Mudarta mengatakan dalam proses rekrutmen bakal caleg untuk 2019 juga akan menggaet tokoh-tokoh masyarakat, mantan birokrat, dan purnawirawan. Hal tersebut untuk memberikan warna kursi wakil rakyat nanti.
“Kami akan rekrut tokoh-tokoh yang punya kualitas juga untuk gabung dalam Pileg 2019 mendatang. Tentunya melalui proses dan mekanisme di partai,” tegas mantan Ketua OKK DPD Demokrat Bali ini. Sebelumnya sejumlah nama besar Demokrat disebutkan Mudarta akan didorong ke DPR RI selain Supadma Rudana dan Tutik Kusuma Wardhani.
Sebut saja Gubernur Bali, Made Mangku Pastika yang akan purna tugas pada Agustus 2018 mendatang. Pastika beberapa kali ditanya NusaBali soal kesiapan maju ke DPR RI belum pernah mengatakan kesiapan. Mantan Kapolda Bali ini mengatakan dirinya justru ingin membentuk LSM. “Supaya giliran. Nanti kita di luar ring, sekali-sekali giliran,” ujarnya ditemui NusaBali di Kantor Gubernur Bali Niti Mandala Denpasar, belum lama ini.
Kemudian ada nama I Nengah Tamba, politisi asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana yang menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Bali, I Gede Ngurah Wididana politisi Demokrat asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng yang Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali. Selain itu ada juga I Gusti Bagus Alit Putra, Wakil Ketua DPRD Bali dua periode yang Ketua Majelis Daerah DPD Demokrat Bali. Nengah Tamba sendiri mengatakan kesiapan maju di Pileg 2019, di manapun ditugaskan. Hal yang sama juga disampaikan Ngurah Wididana alias Pak Oles. Sementara Alit Putra menunggu perintah partai karena dirinya merasa usianya sudah senior. *nat
DENPASAR, NusaBali
Partai politik baru akan menyiapkan calon anggota legislatif (Caleg) pada tahun 2018 untuk diadu di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Namun untuk di kursi DPR RI dapil Bali dari Partai Demokrat, dua incumbent yang menjadi wakil Demokrat di Senayan, yakni Putu Supadma Rudana dan Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani dipastikan akan duel di Pileg 2019 mendatang. Partai Demokrat memastikan incumbent akan diusung kembali. Keduanya juga akan berhadapan dengan sejumlah nama lainnya.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Kamis (23/11) tarung Pileg 2019 nanti di antara caleg Demokrat dapil Bali untuk kursi DPR RI akan menjadi pertarungan sengit antara Supadma Rudana dan Tutik.
Karena Supadma dan Tutik sama-sama incumbent dan sama-sama menjadi anggota DPR RI hasil PAW (Pergantian Antar Waktu). Tutik Kusuma Wardhani politisi asal Buleleng naik menggantikan Jero Wacik. Sementara Supadma Rudana politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar naik menggantikan Putu Sudiartana alias Leonk. Berdasarkan hasil Pileg 2014, Tutik mengantongi suara caleg 29.112 suara. Sementara Supadma Rudana mengantongi suara caleg 20.849 suara. Demokrat merebut 2 kursi DPR RI dari 9 kursi yang ada untuk dapil Bali. Sementara PDIP merebut 4 kursi, Golkar 2 kursi, dan Gerindra 1 kursi.
Supadma Rudana yang dikonfirmasi NusaBali, Kamis kemarin memastikan akan maju di Pileg 2019 mendatang. Wasekjen DPP Demokrat ini mengatakan Pileg 2019 memang tantangannya cukup berat. DPP Demokrat pun sudah memberikan sinyal bahwa dirinya akan ditugaskan kembali untuk bertarung di dapil Bali. “Dari beberapa kali pembahasan dan konsolidasi di DPP, kemungkinan saya ditugaskan lagi bertarung di dapil Bali untuk kursi DPR RI,” ujar anggota Komisi X membidangi pariwisata, seni dan budaya serta pendidikan ini.
Supadma Rudana pun menegaskan yang juga pasti akan menjadi pesaingnya adalah Tutik Kusuma Wardhani. Dia menegaskan tidak berpikir siapa yang menjadi lawan di internal Demokrat, tetapi bagaimana merebut suara supaya Demokrat bisa mempertahankan kursi bahkan bisa menambahnya. Nanti akan dibahas di DPP,” kata alumni Webster University Amerika Serikat ini.
Sementara Tutik Kusuma Wardhani juga mengakui akan berlaga di dapil Bali untuk kursi DPR RI. Menurut dia saat ini memang sangat berat persaingannya. Namun sebagai kader partai dirinya sudah siap untuk maju di Pileg 2019 mendatang jika ditugaskan partai. “Kalau tidak ada halangan, saya maju lagi ke DPR RI. Persaingannya memang cukup berat nanti, tetapi harus siap,” ujar Tutik yang mengaku sudah mulai turun ke basis-basis suara di Bali.
Sementara Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta kepada NusaBali mengatakan untuk pencalegan 2019 mendatang hampir seluruh level baik anggota DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi dan DPR RI punya peluang dicalonkan lagi. Karena incumbent memiliki modal yang bisa meraih suara untuk Demokrat bisa meraih kemenangan. “Incumbent tentu punya peluang besar dicalegkan lagi, selain akan ada proses dan mekanisme dengan berbagai pertimbangan,” ujar Mudarta.
Mudarta mengatakan dalam proses rekrutmen bakal caleg untuk 2019 juga akan menggaet tokoh-tokoh masyarakat, mantan birokrat, dan purnawirawan. Hal tersebut untuk memberikan warna kursi wakil rakyat nanti.
“Kami akan rekrut tokoh-tokoh yang punya kualitas juga untuk gabung dalam Pileg 2019 mendatang. Tentunya melalui proses dan mekanisme di partai,” tegas mantan Ketua OKK DPD Demokrat Bali ini. Sebelumnya sejumlah nama besar Demokrat disebutkan Mudarta akan didorong ke DPR RI selain Supadma Rudana dan Tutik Kusuma Wardhani.
Sebut saja Gubernur Bali, Made Mangku Pastika yang akan purna tugas pada Agustus 2018 mendatang. Pastika beberapa kali ditanya NusaBali soal kesiapan maju ke DPR RI belum pernah mengatakan kesiapan. Mantan Kapolda Bali ini mengatakan dirinya justru ingin membentuk LSM. “Supaya giliran. Nanti kita di luar ring, sekali-sekali giliran,” ujarnya ditemui NusaBali di Kantor Gubernur Bali Niti Mandala Denpasar, belum lama ini.
Kemudian ada nama I Nengah Tamba, politisi asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana yang menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Bali, I Gede Ngurah Wididana politisi Demokrat asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng yang Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali. Selain itu ada juga I Gusti Bagus Alit Putra, Wakil Ketua DPRD Bali dua periode yang Ketua Majelis Daerah DPD Demokrat Bali. Nengah Tamba sendiri mengatakan kesiapan maju di Pileg 2019, di manapun ditugaskan. Hal yang sama juga disampaikan Ngurah Wididana alias Pak Oles. Sementara Alit Putra menunggu perintah partai karena dirinya merasa usianya sudah senior. *nat
Komentar