Plus Minus Susu
Protein dalam susu dapat membentuk sel atau jaringan baru, sehingga membantu proses pemulihan pasca sakit.
Banyak orang menyukai susu maupun produk olahannya seperti keju. Namun, ada beberapa efek samping dari susu bagi tubuh. Jika berencana menjadi vegetarian pada 2016 ini, tentu akan mengurangi minum susu maupun produk olahannya. Inilah empat hal yang terjadi pada tubuh jika berhenti mengonsumsi susu:
* Memperbaiki pencernaan
Menurut data dari US National Library of Medicine, sekitar 65 persen populasi dunia mengalami masalah pencernaan. Beberapa masalah pencernaan itu kadang disebabkan oleh produk susu. Intoleran laktosa menyebabkan perut kembung, keram dan diare. Mengurangi susu mungkin bisa memperbaiki masalah pencernaan.
* Mengurangi jerawat
Para peneliti mengatakan, susu merupakan stimulan jerawat. Beberapa studi pada 2013 menemukan fakta susu menimbulkan jerawat, karena ia termasuk makanan dengan GI tinggi.
Artinya, produk susu termasuk susu adalah makanan yang dengan mudah dan cepat masuk ke dalam sistem tubuh, menyebabkan lonjakan hormon yang memproduksi sebum, zat kimia yang menyebabkan bintik-bintik di wajah.
*Risiko kanker menurun
Sebuah studi menunjukkan wanita yang minum tiga gelas susu atau lebih, risiko kanker ovariumnya meningkat.
Sementara itu, studi dari Harvard menemukan laki-laki yang mengonsumsi prosuk susu, berkaitan dengan kanker prostat. Pria yang mengonsumsi lebih dari 600 mg kalsium, atau sekitar dua gelas, risiko kanker prostat meningkat hingga 34 persen.
*Tidak memiliki tulang lemah
Selama ini, susu dikatakan sebagai penguat tulang karena kandungan kalsiumnya. Namun, sebuah studi dari Harvard yang dilakukan pada 78.000 wanita, tidak menemukan bukti konsumsi kalsium yang tinggi berpengaruh pada kekuatan tulang pinggul dan siku.
Sementara dari kajian lain ditemukan, kekurangan kalsium sering dialami mereka yang vegan --menjalankan diet vegetarian murni--, intoleransi laktosa, kurang mengkonsumsi bahan makanan sumber kalsium, mengkonsumsi tinggi protein atau tinggi garam sehingga terjadi ekskresi/pengeluaran kalsium berlebihan, menderita gangguan saluran cerna, mengkonsumsi obat steroid dalam jangka panjang.
Banyaknya kalsium yang dikonsumsi juga harus disesuaikan dengan dosis yang dianjurkan. Mengapa? Penggunaan kalsium secara berlebihan akan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal, kanker prostat, sembelit, gangguan absorpsi zat besi dan zinc dan juga penumpukan kalsium dalam pembuluh darah.
Adapun dosis kalsium yang dianjurkan :
- Anak 0-6 bulan 200 mg
- Anak 6-11 bulan 400 mg
- Anak 1-6 tahun 500 mg
- Anak 7-9 tahun 600 mg
- Usia 10-65 tahun 1000 mg
- Hamil dan menyususi + 150 mg
Bagaimana cara mendapatkan kalsium? Tubuh tidak bisa memproduksi kalsium, karena itu kalsium harus diperoleh dari luar, baik dari makanan maupun dari suplemen (diberikan jika kebutuhan kalsium dari bahan makanan sumber tidak mencukupi).
Bahan makanan yang kaya akan kalsium antara lain dairy produk (keju, susu, yoghurt, ice ream susu), sayuran yang berwarna hijau tua (brokoli, bayam, bokcoy), ikan dengan tulang yang dapat dikonsumsi (ikan teri, sardine, salmon kaleng), makanan yang difortifikasi kalsium (produk kedelai, jus buah, cereal)
Selanjutnya...
Komentar