Dewan Optimistis Pendapatan Badung Capai Rp7 Triliun
DPRD Badung optimistis pendapatan daerah setempat mencapai Rp7 triliun pada Tahun 2018, karena banyak potensi yang dapat digali pemerintah daerah dalam mewujudkan pencapaian ini.
MANGUPURA, NusaBali
"Meskipun kondisi pariwisata di Pulau Bali saat ini 'dihantui' dampak aktivitas vulkanik Gunung Agung, saya meyakini apabila pemerintah daerah mau mengambil potensi perolehan pendapatan lainnya yang belum tergarap, maka pendapatan daerah dapat menembus Rp7 triliun," kata Ketua DPRD Badung, Bali, I Putu Parwata saat ditemui di Gedung DPRD Badung, Kamis (23/11).
Ia mengatakan, potensi yang dapat dilirik pemerintah untuk meningkatkan pendapatannya berasal dari pajak restoran dan retribusi parkir yang tergolong masih kecil. Karena selama ini, potensi pendapatan Badung yang terbesar hanya dari pajak hotel semata.
Parwata menilai, kedua potensi perolehan pendapatan Badung di sektor pajak restoran dan retribusi parkir masih belum optimal, sehingga pihaknya mendorong pemerintah daerah melakukan langkah-langkah strategi untuk meningkatkan pendapatan ini dengan alat khusus yang terhubung secara online system. "Terutama retribusi perparkiran yang ada di dalam gedung dan di tepi jalan umum yang saya harapkan dibuatkan suatu pemungutan secara 'online' saja," ujarnya.
Apabila pendapatan Badung menembus Rp7 triliun, pihaknya meyakini program Bupati Badung yang sangat difokuskan dalam sembilan skala prioritas dalam APBD Tahun 2018 dapat terwujud. "Awalnya rancangan APBD Tahun 2018 sebesar Rp6,5 triliun dan sekarang setelah pembahasan dengan TAPD Badung menjadi Rp6,8 triliun dan kami yakin nanti bisa bergeser APBDnya mencapai Rp7 triliun," kata Parwata.
Untuk itu, pihaknya menekankan kembali agar pemungutan pajak restoran menggunakan sentuhan teknologi seperti yang telah diterapkan di hotel-hotel. "Saya meminta tiap kasir restoran dipasangi cash register, sehingga semua aktivitas pembayaran terekam. Terlebih dengan banyaknya pegawai di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Badung, saya optimistis PAD Badung pasti naik,” ujarnya.
Sementara itu, mengenai isu menurunnya tingkat kunjungan wisatawan ke Bali umumnya dan Badung khusunya akibat adanya aktivitas vulkanik Gunung Agung, lanjut Parwata meminta instansi terkait (Dinas Pariwisata) lebih gencar memberikan informasi yang valid kepada agen perjalanan di luar negeri. "Karena selama ini informasi bohong tentang Gunung Agung sering beredar yang cenderung merugikan pariwisata Bali. Kalau kunjungan turis turun, ya tugas Dinas Pariwisata melakukan antisipasi ini. Dia harus pintar-pintar promosi dan memberikan penjelasan terkini kepada agen perjalan wisata di luar negei tentang kondisi Bali," ujar Parwata. *ant
Ia mengatakan, potensi yang dapat dilirik pemerintah untuk meningkatkan pendapatannya berasal dari pajak restoran dan retribusi parkir yang tergolong masih kecil. Karena selama ini, potensi pendapatan Badung yang terbesar hanya dari pajak hotel semata.
Parwata menilai, kedua potensi perolehan pendapatan Badung di sektor pajak restoran dan retribusi parkir masih belum optimal, sehingga pihaknya mendorong pemerintah daerah melakukan langkah-langkah strategi untuk meningkatkan pendapatan ini dengan alat khusus yang terhubung secara online system. "Terutama retribusi perparkiran yang ada di dalam gedung dan di tepi jalan umum yang saya harapkan dibuatkan suatu pemungutan secara 'online' saja," ujarnya.
Apabila pendapatan Badung menembus Rp7 triliun, pihaknya meyakini program Bupati Badung yang sangat difokuskan dalam sembilan skala prioritas dalam APBD Tahun 2018 dapat terwujud. "Awalnya rancangan APBD Tahun 2018 sebesar Rp6,5 triliun dan sekarang setelah pembahasan dengan TAPD Badung menjadi Rp6,8 triliun dan kami yakin nanti bisa bergeser APBDnya mencapai Rp7 triliun," kata Parwata.
Untuk itu, pihaknya menekankan kembali agar pemungutan pajak restoran menggunakan sentuhan teknologi seperti yang telah diterapkan di hotel-hotel. "Saya meminta tiap kasir restoran dipasangi cash register, sehingga semua aktivitas pembayaran terekam. Terlebih dengan banyaknya pegawai di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Badung, saya optimistis PAD Badung pasti naik,” ujarnya.
Sementara itu, mengenai isu menurunnya tingkat kunjungan wisatawan ke Bali umumnya dan Badung khusunya akibat adanya aktivitas vulkanik Gunung Agung, lanjut Parwata meminta instansi terkait (Dinas Pariwisata) lebih gencar memberikan informasi yang valid kepada agen perjalanan di luar negeri. "Karena selama ini informasi bohong tentang Gunung Agung sering beredar yang cenderung merugikan pariwisata Bali. Kalau kunjungan turis turun, ya tugas Dinas Pariwisata melakukan antisipasi ini. Dia harus pintar-pintar promosi dan memberikan penjelasan terkini kepada agen perjalan wisata di luar negei tentang kondisi Bali," ujar Parwata. *ant
Komentar