Masuk Dalam Kawasan Rawan Narkoba Wilayah Perkotaan
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Denpasar memberikan pelatihan kepada belasan ibu-ibu PKK yang berada di Banjar Teges Mas Jati, Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Kamis (23/11) pagi.
BNNK Beri Pelatihan Ibu PKK Banjar Teges Mas Jati
DENPASAR, NusaBali
Pelatihan ini sebagai bentuk perhatian BNN dalam memberikan keterampilan baru, sehingga tidak terjerumus dalam peredaran narkoba. Pasalnya, dari data yang dimiliki, wilayah itu masuk dalam kawasan rawan peredaran dan penggunaan narkoba. Dengan demikian, ibu-ibu yang sudah dibekali dengan keterampilan khusus dapat 'memagari' keluarga dari barang haram itu.
Kepala BNN Kota Denpasar, AKBP I Wayan Gede Suwahyu mengatakan, pelatihan terhadap ibu-ibu PKK ini sebagai tindakan preventif oleh BNN Kota untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan dalam peredaran gelap narkotika. Dengan pelatihan bertema ‘Life Skill Bagi Masyarakan Kawasan Perkotaan’ ini diharapkan ibu rumah tangga mampu membentengi keluarga dari peredaran narkotika.
Khususnya di wilayah Banjar Teges Mas Jati, Pemecutan Kelod, Denpasar Barat ini, banyak temuan di lapangan prihal peredaran barang laknat itu, sehingga dikategorikan sebagai wilayah perkotaan yang rawan peredaran narkoba. "Pelatihan Life Skill bagi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Wilayah Perkotaan ini bertujuan agar masyarakat mendapatkan bekal ilmu baru yang dapat digunakan untuk menambah penghasilan. Selain itu juga untuk mengisi waktu agar tidak tergoda narkoba," kata AKBP I Wayan Gede Suwahyu.
Dalam pelatihan ini juga hadir seorang mantan pengguna narkoba yang berhasil pulih dari ketergantungan terhadap barang laknat itu. Bahkan, pria bernama Andayasa ini memiliki kemampuan dalam membuat kerajinan tangan, sehingga, kehadirannya ditengah ibu-ibu PKK itu untuk memberikan pelatihan pembuatan bokor dari kertas koran daur ulang. Rencananya, pelatihan ini digelar selama dua hari (Kamis dan Jumat) dan didampingi pihak BNN Kota Denpasar. "Pada dasarnya, kita akan berusaha semaksimal mungkin dalam meningkatkan daya juang masyarakat untuk melawan dan memerangi narkoba itu sendiri. Sehingga, dengan adanya pelatihan terkait pembuatan kerajinan, kita juga memberikan informasi dan edukasi terhadap ibu-ibu PKK ini dalam memerangi narkoba," beber perwira melati dua di pundak ini.
Diuraikan, dari pelatihan ini yang paling penting adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang P4GN. Selain itu, meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba juga serta peran serta masyarakat dalam mengawasi lingkungan sekitarnya dari masuknya narkoba. "Kita berharap masyarakat khususnya ibu PKK ini berperan aktif dalam menyampaikan adanya pelanggaran atau penyalahgunaan barang haram itu di wilayah ini. Dengan demikian, semua masyarakat ikut andil dalam membasmi narkoba tanpa terkecuali," tungkasnya. *dar
DENPASAR, NusaBali
Pelatihan ini sebagai bentuk perhatian BNN dalam memberikan keterampilan baru, sehingga tidak terjerumus dalam peredaran narkoba. Pasalnya, dari data yang dimiliki, wilayah itu masuk dalam kawasan rawan peredaran dan penggunaan narkoba. Dengan demikian, ibu-ibu yang sudah dibekali dengan keterampilan khusus dapat 'memagari' keluarga dari barang haram itu.
Kepala BNN Kota Denpasar, AKBP I Wayan Gede Suwahyu mengatakan, pelatihan terhadap ibu-ibu PKK ini sebagai tindakan preventif oleh BNN Kota untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan dalam peredaran gelap narkotika. Dengan pelatihan bertema ‘Life Skill Bagi Masyarakan Kawasan Perkotaan’ ini diharapkan ibu rumah tangga mampu membentengi keluarga dari peredaran narkotika.
Khususnya di wilayah Banjar Teges Mas Jati, Pemecutan Kelod, Denpasar Barat ini, banyak temuan di lapangan prihal peredaran barang laknat itu, sehingga dikategorikan sebagai wilayah perkotaan yang rawan peredaran narkoba. "Pelatihan Life Skill bagi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Wilayah Perkotaan ini bertujuan agar masyarakat mendapatkan bekal ilmu baru yang dapat digunakan untuk menambah penghasilan. Selain itu juga untuk mengisi waktu agar tidak tergoda narkoba," kata AKBP I Wayan Gede Suwahyu.
Dalam pelatihan ini juga hadir seorang mantan pengguna narkoba yang berhasil pulih dari ketergantungan terhadap barang laknat itu. Bahkan, pria bernama Andayasa ini memiliki kemampuan dalam membuat kerajinan tangan, sehingga, kehadirannya ditengah ibu-ibu PKK itu untuk memberikan pelatihan pembuatan bokor dari kertas koran daur ulang. Rencananya, pelatihan ini digelar selama dua hari (Kamis dan Jumat) dan didampingi pihak BNN Kota Denpasar. "Pada dasarnya, kita akan berusaha semaksimal mungkin dalam meningkatkan daya juang masyarakat untuk melawan dan memerangi narkoba itu sendiri. Sehingga, dengan adanya pelatihan terkait pembuatan kerajinan, kita juga memberikan informasi dan edukasi terhadap ibu-ibu PKK ini dalam memerangi narkoba," beber perwira melati dua di pundak ini.
Diuraikan, dari pelatihan ini yang paling penting adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang P4GN. Selain itu, meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba juga serta peran serta masyarakat dalam mengawasi lingkungan sekitarnya dari masuknya narkoba. "Kita berharap masyarakat khususnya ibu PKK ini berperan aktif dalam menyampaikan adanya pelanggaran atau penyalahgunaan barang haram itu di wilayah ini. Dengan demikian, semua masyarakat ikut andil dalam membasmi narkoba tanpa terkecuali," tungkasnya. *dar
Komentar