Balitbang Badung Kejasama Dengan Unud
Bahas Laporan Stady Kelayakan Pengembangan Komoditi Ayam Ras Petelur dan Green House
MANGUPURA, NusaBali
Badan Peneliti dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Badung menjalin kerjasama dengan Fakultas Peternakan dan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kerjasama ini terkait Study Kelayakan Pengembangan Agrobisnis Komoditi Ayam Ras Petelor di Kecamatan Petang dan Study Kelayakan Pengembangan Green House di Kabupaten Badung. Kamis (23/11) kemarin, Balitbang dan pihak Unud melakukan pembahasan laporan akhir di Puspem Badung.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Kepala Badan Litbang I Wayan Suambara, serta pihak terkait dari Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Udayana.
Kepala Badan Litbang Kabupaten Badung I Wayan Suambara melaporkan, pada periode tahun 2017 ini Balitbang melaksanakan sejumlah kegiatan diantaranya adalah Study Kelayakan Pengembangan Agrobisnis Komodi Ayam Ras Petelor di Kecamatan Petang. “Jadi di Kecamatan Petang akan dibuat dalam skala besar yang mungkin suatu saat akan bisa menjadi obyek kunjungan. Saat ini patut dibanggakan bahwa di Badung yaitu di Kecamatan Petang ada obyek yang dapat dilihat di sana karena ada sekian ribu ayam dan telor yang diproduksi setiap harinya,” katanya.
Agrobisnis komoditi ayam ras petelor ini, kata Suambara, memiliki peluang bagus bila dikembangkan. Sebab, menurutnya kebutuhan pariwisata maupun konsumsi cukup besar. “Masyarakat harus melihat peluang pasar tersebut. Kami pun siap untuk mengedukasi masyarakat dengan potensi dimiliki dalam rangka peningkatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat,” katanya lagi.
Pada bagian lain, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menyampaikan apresiasi atas kajian yang dilakukan Balitbang. “Dalam hal ini sangat layak dan pantas hasil study ini,” ujarnya.
Wabup Suiasa pun berharap hasil study dari Balitbang dan Unud dapat direalisasikan, sehingga di Badung nanti ada industri khusus peternak ras ayam petelor yang berskala besar dalam rangka memenuhi kebutuhan di Badung baik pariwisata maupun keseharian masyarakat.
Pihaknya pun menegaskan bakal membuatkan pola anggaran untuk membangun dua kelompok ternak di Petang. Sambil berjalan juga akan disiapkan kelanjutan dari study berikutnya yaitu; strategi bisnisnya, pola bisnisnya dan juga bisnis plannya. “Tujuannya dalam rangka untuk menjaga dan mengawal konsistensi dan eksistensi terhadap peternak ayam ras petelor,” tegasnya sembari menyatakan para peternak akan terus mendapatkan pendampingan 4 hingga 5 tahun.
Adapun terkait Study Kelayakan Pengembangan Green House, Wabup Suiasa juga berharap agar terealisasi. Sehingga lahan-lahan yang tidak produktif bisa dimanfaatkan untuk perkebunan. Bahkan, bila pola Green House sukses, tidak menutup kemungkinan tidak saja dikembangkan di Badung Utara, melainkan hingga ke Badung Selatan yang memiliki lahan kering.
“Untuk mewujudkannya pemerintah akan memfasilitasi dan memediasi terhadap kebutuhan-kebutuhannya, baik dari mulai pembangunan gedung, alat, bibit, obat termasuk dana oprasionalnya,” tegas Wabup Suiasa. *asa
Badan Peneliti dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Badung menjalin kerjasama dengan Fakultas Peternakan dan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kerjasama ini terkait Study Kelayakan Pengembangan Agrobisnis Komoditi Ayam Ras Petelor di Kecamatan Petang dan Study Kelayakan Pengembangan Green House di Kabupaten Badung. Kamis (23/11) kemarin, Balitbang dan pihak Unud melakukan pembahasan laporan akhir di Puspem Badung.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Kepala Badan Litbang I Wayan Suambara, serta pihak terkait dari Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Udayana.
Kepala Badan Litbang Kabupaten Badung I Wayan Suambara melaporkan, pada periode tahun 2017 ini Balitbang melaksanakan sejumlah kegiatan diantaranya adalah Study Kelayakan Pengembangan Agrobisnis Komodi Ayam Ras Petelor di Kecamatan Petang. “Jadi di Kecamatan Petang akan dibuat dalam skala besar yang mungkin suatu saat akan bisa menjadi obyek kunjungan. Saat ini patut dibanggakan bahwa di Badung yaitu di Kecamatan Petang ada obyek yang dapat dilihat di sana karena ada sekian ribu ayam dan telor yang diproduksi setiap harinya,” katanya.
Agrobisnis komoditi ayam ras petelor ini, kata Suambara, memiliki peluang bagus bila dikembangkan. Sebab, menurutnya kebutuhan pariwisata maupun konsumsi cukup besar. “Masyarakat harus melihat peluang pasar tersebut. Kami pun siap untuk mengedukasi masyarakat dengan potensi dimiliki dalam rangka peningkatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat,” katanya lagi.
Pada bagian lain, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menyampaikan apresiasi atas kajian yang dilakukan Balitbang. “Dalam hal ini sangat layak dan pantas hasil study ini,” ujarnya.
Wabup Suiasa pun berharap hasil study dari Balitbang dan Unud dapat direalisasikan, sehingga di Badung nanti ada industri khusus peternak ras ayam petelor yang berskala besar dalam rangka memenuhi kebutuhan di Badung baik pariwisata maupun keseharian masyarakat.
Pihaknya pun menegaskan bakal membuatkan pola anggaran untuk membangun dua kelompok ternak di Petang. Sambil berjalan juga akan disiapkan kelanjutan dari study berikutnya yaitu; strategi bisnisnya, pola bisnisnya dan juga bisnis plannya. “Tujuannya dalam rangka untuk menjaga dan mengawal konsistensi dan eksistensi terhadap peternak ayam ras petelor,” tegasnya sembari menyatakan para peternak akan terus mendapatkan pendampingan 4 hingga 5 tahun.
Adapun terkait Study Kelayakan Pengembangan Green House, Wabup Suiasa juga berharap agar terealisasi. Sehingga lahan-lahan yang tidak produktif bisa dimanfaatkan untuk perkebunan. Bahkan, bila pola Green House sukses, tidak menutup kemungkinan tidak saja dikembangkan di Badung Utara, melainkan hingga ke Badung Selatan yang memiliki lahan kering.
“Untuk mewujudkannya pemerintah akan memfasilitasi dan memediasi terhadap kebutuhan-kebutuhannya, baik dari mulai pembangunan gedung, alat, bibit, obat termasuk dana oprasionalnya,” tegas Wabup Suiasa. *asa
Komentar