Pencuri Lampu Ternyata Kaur Umum Desa Petandakan
Lampu berharga Rp 5 juta tidak dijual, melainkan untuk menambah aset usaha persewaan lampu dari Kaur Umum Desa Petandakan.
SINGARAJA, NusaBali
Satu pelaku pencurian lampu penerangan jalan (LPJ) di Desa Padangkeling, Kelurahan Banyuning bernama Putu Agus Merta Utama, 24, ternyata tercatat sebagai Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Petandakan, Kecamatan Buleleng. Pihak Desa Petandakan pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum pada polisi.
Putu Agus Merta Utama merupakan pelaku yang berhasil kabur ketika masa dari warga Desa Padangkeling mengepung rekannya Kadek Somedana, 20, yang tengah memotong kabel LPJ dari tiang listrik setinggi 5 meter, pada Kamis (24/11) dini hari. Lima jam berselang, Putu Agus Merta Utama kemudian ditangkap di rumahnya berikut tiga unit LPJ hasil curian sebagai barang bukti.
Dari hasil pemeriksaan, oknum Kaur Umum Putu Agus Merta Utama disebut-sebut sebagai otak dari aksi pencurian LPJ. Agus Merta Utama disebutkan paham tentang instalasi listrik karena tamatan elektro. “Jadi oknum perangkat desa itu yang jadi otaknya. Dia yang memberitahu rekannya, mana kabel yang boleh dipotong, dan cara membuka LJP. Kalau orang tidak paham, tidak mungkin berani mencuri karena LPJ itu tegangan tinggi,” ungkap Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma, Jumat (24/11).
Masih kata Kapolsek Kompol Agung Wiranata, LPJ yang berhasil dicuri ternyata tidak untuk dijual. LPJ itu sengaja disimpan, lantaran oknum Agus Merta Utama ini punya usaha penyewaan lampu untuk kegiatan-kegiatan upacara. Sehingga lampu yang dicuri itu rencananya disiapkan untuk menambah aset usaha penyewaan lampu. “Dari keterangan dan barang bukti yang sudah kita amankan, sudah pasti keduanya kita tetapkan sebagai tersangka,” imbuhnya.
Sementara Kepala Desa (Perbekel) Desa Petandakan, Wayan Joni Yulianto tidak menampik kalau Putu Agus Merta Utama, salah satu pelaku aksi pencurian LPJ adalah Kaur Desa. Perbekel Joni sangat menyayangkan kejadian itu, karena selama ini Agus Merta Utama dikenal cukup kalem dan sopan. Agus Merta Utama juga disebutkan berasal dari keluarga mampu. “Tidak saja saya, hampir semua orang kaget. Karena dia (Agus Merta Utama,red) orangnya sangat kalem, dan dari sisi ekonomi terbilang dari keluarga mampu,” terangnya.
Disinggung posisi Kaur Umum sekarang? Perbekel Joni mengatakan masih harus menunggu proses hukum yang dijalani oleh Agus Merta Utama. Karena Agus Merta Utama merupakan Kaur yang dipilih hasil seleksi dengan masa jabatan sampai umur 42 tahun. “Saya belum bisa berbicara soal itu, saya tunggu dulu proses hukumnya. Tentu nanti saya minta petunjuk ke Kecamatan,” katanya.
Sebelumnya Agus Merta Utama dan Kadek Somedana kepergok mencuri LPJ di Desa Padangkeling pada Kamis sekitar pukul 01.00 Wita. Agus Merta Utama berhasil kabur begitu mendengar teriakan warga dengan meninggalkan sepeda motor Honda Scoopy. Sedangkan Somedana yang masih berada di atas tiang listrik setinggi 5 meter, tidak bisa berkutit karena warga sudah mengepung di bawahnya. Somedana sempat tidak mau turun ketika diminta turun oleh warga. Karena tetap bertahan di atas tiang listrik, warga dikabarkan sempat mengeluarkan tembakan dengan senapan angin. Karena kaget, Somedana kemudian terjatuh dari tiang listrik. Begitu terbangun, Somedana langsung menjadi bulan-bulan warga. Somedana pun babak belur dihajar warga sebelum diserahkan ke polisi.*kK19
Satu pelaku pencurian lampu penerangan jalan (LPJ) di Desa Padangkeling, Kelurahan Banyuning bernama Putu Agus Merta Utama, 24, ternyata tercatat sebagai Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Petandakan, Kecamatan Buleleng. Pihak Desa Petandakan pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum pada polisi.
Putu Agus Merta Utama merupakan pelaku yang berhasil kabur ketika masa dari warga Desa Padangkeling mengepung rekannya Kadek Somedana, 20, yang tengah memotong kabel LPJ dari tiang listrik setinggi 5 meter, pada Kamis (24/11) dini hari. Lima jam berselang, Putu Agus Merta Utama kemudian ditangkap di rumahnya berikut tiga unit LPJ hasil curian sebagai barang bukti.
Dari hasil pemeriksaan, oknum Kaur Umum Putu Agus Merta Utama disebut-sebut sebagai otak dari aksi pencurian LPJ. Agus Merta Utama disebutkan paham tentang instalasi listrik karena tamatan elektro. “Jadi oknum perangkat desa itu yang jadi otaknya. Dia yang memberitahu rekannya, mana kabel yang boleh dipotong, dan cara membuka LJP. Kalau orang tidak paham, tidak mungkin berani mencuri karena LPJ itu tegangan tinggi,” ungkap Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma, Jumat (24/11).
Masih kata Kapolsek Kompol Agung Wiranata, LPJ yang berhasil dicuri ternyata tidak untuk dijual. LPJ itu sengaja disimpan, lantaran oknum Agus Merta Utama ini punya usaha penyewaan lampu untuk kegiatan-kegiatan upacara. Sehingga lampu yang dicuri itu rencananya disiapkan untuk menambah aset usaha penyewaan lampu. “Dari keterangan dan barang bukti yang sudah kita amankan, sudah pasti keduanya kita tetapkan sebagai tersangka,” imbuhnya.
Sementara Kepala Desa (Perbekel) Desa Petandakan, Wayan Joni Yulianto tidak menampik kalau Putu Agus Merta Utama, salah satu pelaku aksi pencurian LPJ adalah Kaur Desa. Perbekel Joni sangat menyayangkan kejadian itu, karena selama ini Agus Merta Utama dikenal cukup kalem dan sopan. Agus Merta Utama juga disebutkan berasal dari keluarga mampu. “Tidak saja saya, hampir semua orang kaget. Karena dia (Agus Merta Utama,red) orangnya sangat kalem, dan dari sisi ekonomi terbilang dari keluarga mampu,” terangnya.
Disinggung posisi Kaur Umum sekarang? Perbekel Joni mengatakan masih harus menunggu proses hukum yang dijalani oleh Agus Merta Utama. Karena Agus Merta Utama merupakan Kaur yang dipilih hasil seleksi dengan masa jabatan sampai umur 42 tahun. “Saya belum bisa berbicara soal itu, saya tunggu dulu proses hukumnya. Tentu nanti saya minta petunjuk ke Kecamatan,” katanya.
Sebelumnya Agus Merta Utama dan Kadek Somedana kepergok mencuri LPJ di Desa Padangkeling pada Kamis sekitar pukul 01.00 Wita. Agus Merta Utama berhasil kabur begitu mendengar teriakan warga dengan meninggalkan sepeda motor Honda Scoopy. Sedangkan Somedana yang masih berada di atas tiang listrik setinggi 5 meter, tidak bisa berkutit karena warga sudah mengepung di bawahnya. Somedana sempat tidak mau turun ketika diminta turun oleh warga. Karena tetap bertahan di atas tiang listrik, warga dikabarkan sempat mengeluarkan tembakan dengan senapan angin. Karena kaget, Somedana kemudian terjatuh dari tiang listrik. Begitu terbangun, Somedana langsung menjadi bulan-bulan warga. Somedana pun babak belur dihajar warga sebelum diserahkan ke polisi.*kK19
Komentar