Baliho Hanura Diduga Dirobek, 2 Spanduk Juga Raib
Baliho milik Partai Hanura yang dipasang di Jalan Drupadi, Sumerta Kelod, Denpasar tak jauh dari Rumah Aspirasi Sudikerta sejak, Kamis (23/11) lalu ditemukan dalam kondisi robek diduga sengaja dirusak, Sabtu 25/11).
DENPASAR, NusaBali
Tak hanya itu, dua baliho serupa berukuran 3x2 meter berisi gambar Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) dan Waketum DPP Hanura Gede Pasek Suardika yang dipasang Laskar Muda Hanura (Lasmura) juga diketahui raib tanpa bekas.
Anehnya dari 15 baliho dan ratusan spanduk yang terpasang, hanya di satu lokasi yang mengalami perusakan, yakni baliho dan spanduk yang terpasang berdekatan dengan Rumah Aspirasi Sudikerta di Jalan Drupadi, Denpasar. Hanura tidak mau menuduh siapapun terkait kejadian ini.
Baliho sendiri dipasang untuk sambut peringatan HUT Hanura pada 21 Desember 2017 mendatang, bukan terkait Pilgub Bali 2018. Salah satu kader elite Hanura, yakni Waketum DPP Hanura, Gede Pasek Suardika alias GPS sendiri disebut-sebut akan maju Pilgub dan jadi tandem Cagub Golkar, Ketut Sudikerta.
Ketua DPD Lasmura Bali, I Gede Westra saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya baru memasang baliho dan spanduk tersebut pada, Kamis malam lalu pukul 10.00 Wita. Menurut, Westra dua spanduk lebih dulu hilang yang berada di posisi sebelah selatan spanduk dengan ukuran 3x1 meter pada, Jumat setelah pemasangan. Mengetahui hal itu pihaknya tidak mempermasalahkan. Setelah itu pada, Sabtu pagi, giliran baliho yang berada di lokasi yang sama kembali ditemukan robek.
"Itu seperti sengaja dirobek. Kalau terkena angin biasanya ada bolong-bolong, tapi ini beda seperti bekas sayatan. Sebelumnya dua spanduk hilang. Padahal lokasi sudah sesuai dengan ijin juga sudah kami penuhi," ujar Westra. Apakah terkait Pilgub Bali? Westra mengatakan tidak mengetahui. Namun yang jelas spanduk dan baliho itu tak terkait Pilgub, melainkan untuk peringatan HUT Hamura. Kebetulan saja berisi gambar Ketum DPP Hanura OSO dan Waketum Gede Pasek Suardika. “Ketum dan Waketum Hanura sudah sepantasnya dicantumkan dalam baliho. Tidak ada unsur mengkampanyekan salah satu kandidat Pilgub di baliho itu. Kami murni dari Hanura," katanya.
Waketum Hanura, Gede Pasek Suardika terhadap atribut partai yang diduga dirusak, pihaknya akan lakukan perbaikan. Pasek menambahkan sebagai orang politik yang bermartabat seharusnya memberikan keleluasaan terhadap kandidat untuk mengenalkan diri mereka dengan damai.
"Iya itu biasa permainan orang yang berpolitik tidak ksatria. Hari ini dicopot atau dirobek, pasti anak-anak akan memasangnya kembali. Saya kan baru dua tiga hari ini pasang atribut. Sementara yang lain kan sudah satu sampai dua tahun. Seharusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan," tandasnya. *m
Anehnya dari 15 baliho dan ratusan spanduk yang terpasang, hanya di satu lokasi yang mengalami perusakan, yakni baliho dan spanduk yang terpasang berdekatan dengan Rumah Aspirasi Sudikerta di Jalan Drupadi, Denpasar. Hanura tidak mau menuduh siapapun terkait kejadian ini.
Baliho sendiri dipasang untuk sambut peringatan HUT Hanura pada 21 Desember 2017 mendatang, bukan terkait Pilgub Bali 2018. Salah satu kader elite Hanura, yakni Waketum DPP Hanura, Gede Pasek Suardika alias GPS sendiri disebut-sebut akan maju Pilgub dan jadi tandem Cagub Golkar, Ketut Sudikerta.
Ketua DPD Lasmura Bali, I Gede Westra saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya baru memasang baliho dan spanduk tersebut pada, Kamis malam lalu pukul 10.00 Wita. Menurut, Westra dua spanduk lebih dulu hilang yang berada di posisi sebelah selatan spanduk dengan ukuran 3x1 meter pada, Jumat setelah pemasangan. Mengetahui hal itu pihaknya tidak mempermasalahkan. Setelah itu pada, Sabtu pagi, giliran baliho yang berada di lokasi yang sama kembali ditemukan robek.
"Itu seperti sengaja dirobek. Kalau terkena angin biasanya ada bolong-bolong, tapi ini beda seperti bekas sayatan. Sebelumnya dua spanduk hilang. Padahal lokasi sudah sesuai dengan ijin juga sudah kami penuhi," ujar Westra. Apakah terkait Pilgub Bali? Westra mengatakan tidak mengetahui. Namun yang jelas spanduk dan baliho itu tak terkait Pilgub, melainkan untuk peringatan HUT Hamura. Kebetulan saja berisi gambar Ketum DPP Hanura OSO dan Waketum Gede Pasek Suardika. “Ketum dan Waketum Hanura sudah sepantasnya dicantumkan dalam baliho. Tidak ada unsur mengkampanyekan salah satu kandidat Pilgub di baliho itu. Kami murni dari Hanura," katanya.
Waketum Hanura, Gede Pasek Suardika terhadap atribut partai yang diduga dirusak, pihaknya akan lakukan perbaikan. Pasek menambahkan sebagai orang politik yang bermartabat seharusnya memberikan keleluasaan terhadap kandidat untuk mengenalkan diri mereka dengan damai.
"Iya itu biasa permainan orang yang berpolitik tidak ksatria. Hari ini dicopot atau dirobek, pasti anak-anak akan memasangnya kembali. Saya kan baru dua tiga hari ini pasang atribut. Sementara yang lain kan sudah satu sampai dua tahun. Seharusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan," tandasnya. *m
1
Komentar