Bulfest Raih Anugerah Pesona Indonesia
Buleleng Festival (Bulfest) yang sudah digelar lima kali, tercatat sebagai salah satu festival pariwisata terpopuler di Indonesia.
Masuk Festival Pariwisata Terpopuler di Tanah Air
SINGARAJA, NusaBali
Event Bulfest pun meraih penghargaan Anugerah Pesona Indonesia 2017 dari Kementerian Pariwisata. Penghargaan ini telah diserahkan Kementerian Pariwisata kepada Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di Jakarta, Sabtu (25/11).
Dalam pemilihan festival wisata terpopuler ini, Bulfest awalnya bersaing dengan 9 nominator lainnya, yakni FB dari Kota Makasar, Festival Danau Kalimutu Kabupaten Ende, Fesival Danau Sentani Kabupaten Jayapura, Festival Isen Mulang Provinsi Kalimantan Tengah, Festival Pacu Jalur Kabupaten Kuantan Singingi, Festival Sriwijaya Sumatra Selatan, Jakarta Fasion and Food Festival Kota Jakarta Utara, Sawahlunto Internasional Songket Carnaval Kota Sawahlunto, dan Tomohon Internasional Flower Festival Kota Tomohon. Akhirnya, Bulfest menduduki peringkat III setelah Festival Pacu Jalur dari Kabupaten Kuantan Singingi dan Sawahlunto International Songket Carnaval Kota Sawahlunto.
Anugerah Pesona Indonesia adalah ajang Lomba Pariwisata Indonesia yang berbentuk pemilihan objek-objek wisata di Indonesia. Cara pemilihan pemenang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017 adalah dengan mengumpulkan suara dalam survei yang diselenggarakan situs ayojalanjalan.com. Dalam penyelenggaraannya, API memberikan dampak yang positif bagi pariwisata Indonesia. Penyelenggaraan API turut berperan mempromosikan destinasi yang ada di Indonesia melalui media internet, yang melibatkan masyarakat umum dalam memberikan pilihan dengan periode pemungutan suara (voting) yang sudah dilaksanakan sejak tanggal 1 Juni 2017 sampai dengan 31 Oktober 2017.
Bulfest sendiri sudah diselenggarakan lima kali dan digelar rutun setahun sekali. Bulfest V 2017 dilaksanakan di Singaraja, 2-6 Agustus lalu. Saat penyeragan penghargaan di Studio Metro TV Jakarta, Sabtu lalu, Sekretaris Kemenpar, Uus Kuswara, mengatakan kegiatan API diselenggarakan guna menjadi kalibrasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan dengan standar nasional bahkan dunia. “Diharapkan event ini menjadi konfidensial, sehingga dapat menciptakan pengakuan dari selu-ruh lapisan masyarakat terhadap sektor pariwisata,” tandas uus Kuswara.
Sedangkan Bupati Agus Suradnyana mengatakan, penghargaan API 2017 ini merupakan hasil jerih payah Pemkab Buleleng dalam meningkatkan sektor pariwisata di Gumi Panji Sakti. Penghargaan ini juga merupakan jawaban dari pertanyaan masyarakat yang mempertanyakan keberadaan Bulfest.
“Walaupun kita cuma meraih juara 3, tapi ini menandakan Bulfest sudah berada pada jalur yang benar untuk mempromosikan kebudayaan dan pariwisata kita. Tentu bukan hanya Bulfest yang kita miliki. Ada beberapa event yang kita rancang tentunya untuk promosi daerah kita. Harapan kita, hal ini bisa memberikan ruang-ruang investasi dan kesejahteraan untuk masyarakat Buleleng,” tegas Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini.
Sementara itu, pada hari yang sama, Sabtu malam, Pemkab Buleleng melalui Dinas Pariwisata Buleleng juga mendapatkan penghargaan Tri Hita Karana dalam ajang Malam Anugerah Tri Hita Karana Award 2017 yang di selenggarakan di Gedung Kesirarnawa Taman Budaya Art Centre Denpasar. Tri Hita Karana Awards merupakan penghargaan bagi berbagai instansi yang telah mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana: hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan.
Ketua Tri Hita Karana Awards & Accreditation, I Gusti Ngurah Wisnu Wardana, mengatakan malam penganugerahan Tri Hita Karana Award adalah sebuah apresiasi yang tinggi bagi mereka yang telah meng-implementasikan konsep Tri Hita Karana di lingkungan manajemennya. Program Tri Hita Karana Awards & Accreditation berlangsung terus tanpa terputus sejak tahun 2000. Selama itu pula, ada 325 hotel yang telah diakreditasi. Tahun ini, jumlah penerima penghargaan Tri Hita Karana Award 2017 sebanyak 150 hotel dan instansi.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna, mengatakan instansi yang dipimpinnya selalu menerapkan Tri Hita Karana dalam kesehariannya. Menurut Sutrisna, Dinas Pariwisata Buleleng memiliki konsep 5-3-3-1, yang artinya menerapkan Panca Sradha, Tri Hita Karana, Tri Kaya Parisuda, dan Tat Twam Asi. “Konsep 5-3-3-1 ini yang menjadikan kami di Dinas Pariwisata bisa meraih penghargaan. Saya berharap konsep 5-3-3-1 ini bisa dijalankan dengan baik oleh karyawan di Dinas Pariwisata secara berkelanjutan,” kata Sutrisna. *k19
SINGARAJA, NusaBali
Event Bulfest pun meraih penghargaan Anugerah Pesona Indonesia 2017 dari Kementerian Pariwisata. Penghargaan ini telah diserahkan Kementerian Pariwisata kepada Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di Jakarta, Sabtu (25/11).
Dalam pemilihan festival wisata terpopuler ini, Bulfest awalnya bersaing dengan 9 nominator lainnya, yakni FB dari Kota Makasar, Festival Danau Kalimutu Kabupaten Ende, Fesival Danau Sentani Kabupaten Jayapura, Festival Isen Mulang Provinsi Kalimantan Tengah, Festival Pacu Jalur Kabupaten Kuantan Singingi, Festival Sriwijaya Sumatra Selatan, Jakarta Fasion and Food Festival Kota Jakarta Utara, Sawahlunto Internasional Songket Carnaval Kota Sawahlunto, dan Tomohon Internasional Flower Festival Kota Tomohon. Akhirnya, Bulfest menduduki peringkat III setelah Festival Pacu Jalur dari Kabupaten Kuantan Singingi dan Sawahlunto International Songket Carnaval Kota Sawahlunto.
Anugerah Pesona Indonesia adalah ajang Lomba Pariwisata Indonesia yang berbentuk pemilihan objek-objek wisata di Indonesia. Cara pemilihan pemenang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017 adalah dengan mengumpulkan suara dalam survei yang diselenggarakan situs ayojalanjalan.com. Dalam penyelenggaraannya, API memberikan dampak yang positif bagi pariwisata Indonesia. Penyelenggaraan API turut berperan mempromosikan destinasi yang ada di Indonesia melalui media internet, yang melibatkan masyarakat umum dalam memberikan pilihan dengan periode pemungutan suara (voting) yang sudah dilaksanakan sejak tanggal 1 Juni 2017 sampai dengan 31 Oktober 2017.
Bulfest sendiri sudah diselenggarakan lima kali dan digelar rutun setahun sekali. Bulfest V 2017 dilaksanakan di Singaraja, 2-6 Agustus lalu. Saat penyeragan penghargaan di Studio Metro TV Jakarta, Sabtu lalu, Sekretaris Kemenpar, Uus Kuswara, mengatakan kegiatan API diselenggarakan guna menjadi kalibrasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan dengan standar nasional bahkan dunia. “Diharapkan event ini menjadi konfidensial, sehingga dapat menciptakan pengakuan dari selu-ruh lapisan masyarakat terhadap sektor pariwisata,” tandas uus Kuswara.
Sedangkan Bupati Agus Suradnyana mengatakan, penghargaan API 2017 ini merupakan hasil jerih payah Pemkab Buleleng dalam meningkatkan sektor pariwisata di Gumi Panji Sakti. Penghargaan ini juga merupakan jawaban dari pertanyaan masyarakat yang mempertanyakan keberadaan Bulfest.
“Walaupun kita cuma meraih juara 3, tapi ini menandakan Bulfest sudah berada pada jalur yang benar untuk mempromosikan kebudayaan dan pariwisata kita. Tentu bukan hanya Bulfest yang kita miliki. Ada beberapa event yang kita rancang tentunya untuk promosi daerah kita. Harapan kita, hal ini bisa memberikan ruang-ruang investasi dan kesejahteraan untuk masyarakat Buleleng,” tegas Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini.
Sementara itu, pada hari yang sama, Sabtu malam, Pemkab Buleleng melalui Dinas Pariwisata Buleleng juga mendapatkan penghargaan Tri Hita Karana dalam ajang Malam Anugerah Tri Hita Karana Award 2017 yang di selenggarakan di Gedung Kesirarnawa Taman Budaya Art Centre Denpasar. Tri Hita Karana Awards merupakan penghargaan bagi berbagai instansi yang telah mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana: hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan.
Ketua Tri Hita Karana Awards & Accreditation, I Gusti Ngurah Wisnu Wardana, mengatakan malam penganugerahan Tri Hita Karana Award adalah sebuah apresiasi yang tinggi bagi mereka yang telah meng-implementasikan konsep Tri Hita Karana di lingkungan manajemennya. Program Tri Hita Karana Awards & Accreditation berlangsung terus tanpa terputus sejak tahun 2000. Selama itu pula, ada 325 hotel yang telah diakreditasi. Tahun ini, jumlah penerima penghargaan Tri Hita Karana Award 2017 sebanyak 150 hotel dan instansi.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna, mengatakan instansi yang dipimpinnya selalu menerapkan Tri Hita Karana dalam kesehariannya. Menurut Sutrisna, Dinas Pariwisata Buleleng memiliki konsep 5-3-3-1, yang artinya menerapkan Panca Sradha, Tri Hita Karana, Tri Kaya Parisuda, dan Tat Twam Asi. “Konsep 5-3-3-1 ini yang menjadikan kami di Dinas Pariwisata bisa meraih penghargaan. Saya berharap konsep 5-3-3-1 ini bisa dijalankan dengan baik oleh karyawan di Dinas Pariwisata secara berkelanjutan,” kata Sutrisna. *k19
Komentar