Pura Taman Campuhan Destinasi Wisata Spiritual di Bangli
Selain Tirta Sudamala yang menjadi destinasi wisata spiritual, kini Pura Taman Campuhan Banjar Sala, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, mulai ramai dikunjungi.
BANGLI, NusaBali
Penglukatan Pura Taman menandai Bangli punya destinasi wisata spiritual baru ditandai dengan acara peletakan cupu atau payuk di Pura Taman Campuhan, Minggu (26/11).
Bendesa Pakraman Adat Sala I Ketut Kayana, menjelaskan prosesi peletakan jatu berupa batu yang didatangkan langsung dari sungai Gangga India, Watu Klotok, Besakih, Pura Ponjok Batu dan kemudian dimasukkan ke dalam 108 guci yang nantinya akan digunakan untuk mudra di gelung kori tempat Penglukatan Pura Taman Campuhan Sala.
Prosesi peletakan jatu ini dihadiri Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace dampingi Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, bersama DPRD Provinsi Bali I Nyoman Budi Utama, I Nyoman Adnyana, DPRD Kabupaten Bangli I Wayan Kariasa, Satria Yudha, Prajuru Adat dan Masyarakat Desa Pakraman Sala.
Selaku ketua PHRI Bali Cok Ace didaulat sebagai krama anyar Banjar Sala dari 108 guci Cok Ace diberikan kesempatan untuk meletakkan atau mulang Jatu pada satu guci. Kemudian sisanya diisi oleh krama pengarep untuk Mudra Gelung Kori Penglukatan Pura Taman Campuhan Sala. Cok Ace berharap genah atau tempat penglukatan suci ini menjadi peneduh, penerang dan penenang jiwa kepada pamedek yang tangkil apalagi akses jalan sudah baik. "Tatanan di sekitar sudah bagus penuh dengan alam yang religi, dan mudah-mudahan penglukatan suci ini cepat dikenal oleh wisatawan domestik bahkan mancanegara," ungkapnya.
Sementara Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dalam kesempatan ini mengatakan merasa bangga kepada warga masyarakat Sala dimana pelestarian alam. Pura yang merupakan tempat suci guna mendekatkan diri ke hadapan Ida Sanghyang Widhi, di balik itu masyarakat Sala mampu mengemas dan mengembangkan melalui destinasi wisata spiritual yang tetap menjaga kesucian pura dan alam sekitar. "Niscaya dengat niat yang kuat dan tulus ini akan menjadi berkah untuk kita semua.”ungkapnya.
Wabup Sedana Arta berpesan kepada seluruh warga, sadar di era globalisasi sekarang ini banyak pengaruh budaya luar yang belum tentu baik, untuk itu pihaknya mengajak masyarakat untuk memfilterisasi pengaruh negatif. "Mari bersatu agar budaya kita tetap ajeg dan lestari. Mudah-mudahan apa yang dikembangkan oleh Banjar Sala menjadi inspirasi bagi desa-desa yang lain di Kabupaten Bangli ini," imbuhnya.
Wabup Sedana Arta pun berharap kepada Ketua PHRI Bali Cok Ace sebagai jembatan dari wisatawan lokal maupun internasional, untuk memperkenalkan Kabupaten Bangli telah memiliki destinasi wisata spiritual baru yang menampilkan keasrian alam dan kesucian pura yaitu Penglukatan Pura Taman Campuhan Sala. Pada kesempatan tersebut, kedua menyempatkan diri untuk melaksanakan prosesi melukat. *e
Penglukatan Pura Taman menandai Bangli punya destinasi wisata spiritual baru ditandai dengan acara peletakan cupu atau payuk di Pura Taman Campuhan, Minggu (26/11).
Bendesa Pakraman Adat Sala I Ketut Kayana, menjelaskan prosesi peletakan jatu berupa batu yang didatangkan langsung dari sungai Gangga India, Watu Klotok, Besakih, Pura Ponjok Batu dan kemudian dimasukkan ke dalam 108 guci yang nantinya akan digunakan untuk mudra di gelung kori tempat Penglukatan Pura Taman Campuhan Sala.
Prosesi peletakan jatu ini dihadiri Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace dampingi Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, bersama DPRD Provinsi Bali I Nyoman Budi Utama, I Nyoman Adnyana, DPRD Kabupaten Bangli I Wayan Kariasa, Satria Yudha, Prajuru Adat dan Masyarakat Desa Pakraman Sala.
Selaku ketua PHRI Bali Cok Ace didaulat sebagai krama anyar Banjar Sala dari 108 guci Cok Ace diberikan kesempatan untuk meletakkan atau mulang Jatu pada satu guci. Kemudian sisanya diisi oleh krama pengarep untuk Mudra Gelung Kori Penglukatan Pura Taman Campuhan Sala. Cok Ace berharap genah atau tempat penglukatan suci ini menjadi peneduh, penerang dan penenang jiwa kepada pamedek yang tangkil apalagi akses jalan sudah baik. "Tatanan di sekitar sudah bagus penuh dengan alam yang religi, dan mudah-mudahan penglukatan suci ini cepat dikenal oleh wisatawan domestik bahkan mancanegara," ungkapnya.
Sementara Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dalam kesempatan ini mengatakan merasa bangga kepada warga masyarakat Sala dimana pelestarian alam. Pura yang merupakan tempat suci guna mendekatkan diri ke hadapan Ida Sanghyang Widhi, di balik itu masyarakat Sala mampu mengemas dan mengembangkan melalui destinasi wisata spiritual yang tetap menjaga kesucian pura dan alam sekitar. "Niscaya dengat niat yang kuat dan tulus ini akan menjadi berkah untuk kita semua.”ungkapnya.
Wabup Sedana Arta berpesan kepada seluruh warga, sadar di era globalisasi sekarang ini banyak pengaruh budaya luar yang belum tentu baik, untuk itu pihaknya mengajak masyarakat untuk memfilterisasi pengaruh negatif. "Mari bersatu agar budaya kita tetap ajeg dan lestari. Mudah-mudahan apa yang dikembangkan oleh Banjar Sala menjadi inspirasi bagi desa-desa yang lain di Kabupaten Bangli ini," imbuhnya.
Wabup Sedana Arta pun berharap kepada Ketua PHRI Bali Cok Ace sebagai jembatan dari wisatawan lokal maupun internasional, untuk memperkenalkan Kabupaten Bangli telah memiliki destinasi wisata spiritual baru yang menampilkan keasrian alam dan kesucian pura yaitu Penglukatan Pura Taman Campuhan Sala. Pada kesempatan tersebut, kedua menyempatkan diri untuk melaksanakan prosesi melukat. *e
Komentar