KBS Reuni dengan Kader PDIP Angkatan 1998
Cagub PDIP, Dr Ir I Wayan Koster bertemu dengan kader-kader senior PDIP dalam balutan KBS-Temu dan Reuni Angkatan 98 di Kantor DPD PDIP Provinsi Bali, Minggu (26/11) sore.
Nengah Arnawa Siap All out Menangkan KBS-Ace
DENPASAR, NusaBali
Para kader PDIP yang ikut merasakan pahit getirnya perjuangan menghadapi penguasa saat itu hingga PDIP menjadi pemenang Pemilu 1999, berlangsung dalam suasana haru. Bagaimana tidak, para kader sepuh dan usia sudah usur rela jauh-jauh menyatakan dukungan kepada I Wayan Koster-Tjokorda Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace) sebagai Cagub-Cawagub yang harus dimenangkan di Pilgub Bali 2018 mendatang.
Mereka hadir dikoordinir mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali dan Ketua DPRD Tabanan, Made Arimbawa. Hadir mantan Sekretaris DPD PDIP Bali Ketut Sarwa Kabiana asal Gianyar, Ida Bagus Gde Suryatmaja Manuaba (Ketua DPRD Badung 1999-2004 dan Wakil Ketua DPRD Bali 2004-2009), I Gusti Ngurah Dirga (mantan Ketua DPC PDIP Tabanan dan Ketua BK DPRD Bali 2004-2009). Ada juga adik kakak dari Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung, Made Adnyana (Ketua DPRD Badung 2004-2009), Nengah Usdek Maharipa (anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 2004-2009), Made Beratha Wiryadana mantan anggota Fraksi DPRD Bali 2004-2009 asal Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, I Ketut Sarka, politisi senior asal Kecamatan Kediri, Tabanan (anggota Komisi IV DPRD Bali 2004-2009), I Wayan Sutena (Ketua DPRD Klungkung 1999-2004 yang juga anggota Komisi I DPRD Bali 2004-2009).
Sementara dari Denpasar hadir Ketua DPC Kota Denpasar dan Ketua DPRD Denpasar 1999-2004 I Ketut Sukita, Nyoman Weda (Bendahara DPC PDIP Kota Denpasar), I Ketut Ceteg Rurung mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Denpasar. Dari pejabat eksekutif bergabung mantan Bupati Bangli, I Nengah Arnawa. Mantan Ketua DPC PDIP Bangli ini bahkan mewakili teman-temannya angkatan 1998 yang jumlahnya mencapai 150 orang itu dengan memberikan sekapur sirih.
Suasana haru langsung meledak ketika para kader sepuh yang masih aktif menggalang kekuatan politik di akar rumput untuk membesarkan PDIP itu satu per satu memeluk KBS. Mereka langsung menyalami KBS dan meminta nomor telepon untuk memudahkan melakukan penggalangan dan melaksanakan instruksi partai dalam pemenangan KBS-Ace. KBS terlihat dengan sabar melayani para seniornya tersebut. "Baru pertama kalinya dalam sejarah partai ini agenda seperti ini dilaksanakan," ujar Arimbawa kepada NusaBali di sela-sela acara, kemarin.
Arimbawa mengatakan para senior dan kader-kader yang berjuang ketika masa-masa sulitnya PDIP ini ada yang sebenarnya tidak aktif karena usia. Namun karena mengikuti perkembangan politik di PDIP, dan KBS-Ace direkomendasi partai mereka langsung hidup, muncul adrenalin politiknya. "Saya harus menyambut gagasan dan adrenalin politik para senior ini. Maka saya adakan dan galang kegiatan ini. Kita memang memiliki semangat dan kami siap memenangkan KBS-Ace," ujar mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali ini.
Sementara Nengah Arnawa kemarin menegaskan dirinya tidak pernah keluar dari PDIP. Sempat ada yang memfitnahnya ketika Pilkada 2015. Namun dirinya bisa membuktikan kalau tidak pernah keluar dari PDIP. "Saya sempat difitnah karena keluar dari PDIP. Padahal setiap gerakan politik yang saya lakukan sudah saya lapor kepada Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri). Ada saksi Pak Adi Wiryatama (Ketua DPRD Bali) saat itu. Masih hidup saksinya, bisa ditanyakan itu," tegas Arnawa.
Arnawa pun menegaskan dengan majunya KBS-Ace dirinya selaku kader partai siap all out memenangkan di Pilgub Bali 2018 mendatang."Saya sampaikan sekarang tetap jaga roh PDIP. Sampai saya berinkarnasi saya setiap dengan PDIP. Saya tidak ingin kekuatan PDIP ini mengalami gangguan. Saya dengan seluruh senior yang hadir di sini siap untuk KBS-Ace," ujar Arnawa.
Sementara KBS secara terpisah di hadapan kader senior angkatan 1998 mengatakan rasa apresiasinya atas dukungan kepada paket KBS-ACE. Menurut KBS para senior PDIP angkatan 1998 adalah kader-kader senior yang menjadi pejuang partai. Karena apa yang dinikmati kader-kader sekarang adalah berkat perjuangan senior-senior. "Saya minta restu dan dukungan para senior," ujar KBS. *nat
DENPASAR, NusaBali
Para kader PDIP yang ikut merasakan pahit getirnya perjuangan menghadapi penguasa saat itu hingga PDIP menjadi pemenang Pemilu 1999, berlangsung dalam suasana haru. Bagaimana tidak, para kader sepuh dan usia sudah usur rela jauh-jauh menyatakan dukungan kepada I Wayan Koster-Tjokorda Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace) sebagai Cagub-Cawagub yang harus dimenangkan di Pilgub Bali 2018 mendatang.
Mereka hadir dikoordinir mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali dan Ketua DPRD Tabanan, Made Arimbawa. Hadir mantan Sekretaris DPD PDIP Bali Ketut Sarwa Kabiana asal Gianyar, Ida Bagus Gde Suryatmaja Manuaba (Ketua DPRD Badung 1999-2004 dan Wakil Ketua DPRD Bali 2004-2009), I Gusti Ngurah Dirga (mantan Ketua DPC PDIP Tabanan dan Ketua BK DPRD Bali 2004-2009). Ada juga adik kakak dari Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung, Made Adnyana (Ketua DPRD Badung 2004-2009), Nengah Usdek Maharipa (anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 2004-2009), Made Beratha Wiryadana mantan anggota Fraksi DPRD Bali 2004-2009 asal Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, I Ketut Sarka, politisi senior asal Kecamatan Kediri, Tabanan (anggota Komisi IV DPRD Bali 2004-2009), I Wayan Sutena (Ketua DPRD Klungkung 1999-2004 yang juga anggota Komisi I DPRD Bali 2004-2009).
Sementara dari Denpasar hadir Ketua DPC Kota Denpasar dan Ketua DPRD Denpasar 1999-2004 I Ketut Sukita, Nyoman Weda (Bendahara DPC PDIP Kota Denpasar), I Ketut Ceteg Rurung mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Denpasar. Dari pejabat eksekutif bergabung mantan Bupati Bangli, I Nengah Arnawa. Mantan Ketua DPC PDIP Bangli ini bahkan mewakili teman-temannya angkatan 1998 yang jumlahnya mencapai 150 orang itu dengan memberikan sekapur sirih.
Suasana haru langsung meledak ketika para kader sepuh yang masih aktif menggalang kekuatan politik di akar rumput untuk membesarkan PDIP itu satu per satu memeluk KBS. Mereka langsung menyalami KBS dan meminta nomor telepon untuk memudahkan melakukan penggalangan dan melaksanakan instruksi partai dalam pemenangan KBS-Ace. KBS terlihat dengan sabar melayani para seniornya tersebut. "Baru pertama kalinya dalam sejarah partai ini agenda seperti ini dilaksanakan," ujar Arimbawa kepada NusaBali di sela-sela acara, kemarin.
Arimbawa mengatakan para senior dan kader-kader yang berjuang ketika masa-masa sulitnya PDIP ini ada yang sebenarnya tidak aktif karena usia. Namun karena mengikuti perkembangan politik di PDIP, dan KBS-Ace direkomendasi partai mereka langsung hidup, muncul adrenalin politiknya. "Saya harus menyambut gagasan dan adrenalin politik para senior ini. Maka saya adakan dan galang kegiatan ini. Kita memang memiliki semangat dan kami siap memenangkan KBS-Ace," ujar mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali ini.
Sementara Nengah Arnawa kemarin menegaskan dirinya tidak pernah keluar dari PDIP. Sempat ada yang memfitnahnya ketika Pilkada 2015. Namun dirinya bisa membuktikan kalau tidak pernah keluar dari PDIP. "Saya sempat difitnah karena keluar dari PDIP. Padahal setiap gerakan politik yang saya lakukan sudah saya lapor kepada Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri). Ada saksi Pak Adi Wiryatama (Ketua DPRD Bali) saat itu. Masih hidup saksinya, bisa ditanyakan itu," tegas Arnawa.
Arnawa pun menegaskan dengan majunya KBS-Ace dirinya selaku kader partai siap all out memenangkan di Pilgub Bali 2018 mendatang."Saya sampaikan sekarang tetap jaga roh PDIP. Sampai saya berinkarnasi saya setiap dengan PDIP. Saya tidak ingin kekuatan PDIP ini mengalami gangguan. Saya dengan seluruh senior yang hadir di sini siap untuk KBS-Ace," ujar Arnawa.
Sementara KBS secara terpisah di hadapan kader senior angkatan 1998 mengatakan rasa apresiasinya atas dukungan kepada paket KBS-ACE. Menurut KBS para senior PDIP angkatan 1998 adalah kader-kader senior yang menjadi pejuang partai. Karena apa yang dinikmati kader-kader sekarang adalah berkat perjuangan senior-senior. "Saya minta restu dan dukungan para senior," ujar KBS. *nat
Komentar